Perbedaan Layu Fusarium dan Layu Bakteri
Penyakit pada budidaya cabe menjadi hal yang merugikan bagi para petani, khususnya petani cabe. Sehingga, petani memerlukan cara yang tepat guna melindungi tanaman cabe dari serangan penyakit tanaman.
Salah satu penyakit tanaman yang rentan menyerang budidaya cabe di lahan pertanian adalah penyakit layu. Selain itu, penyakit layu ini terbagi menjadi 2 jenis berbeda, yaitu layu fusarium dan layu bakteri.
Penyakit layu fusarium merupakan jenis penyakit tanaman yang terjadi pada budidaya cabe akibat jamur Fusarium oxysporum. Jenis jamur patogen ini bisa menyerang tanaman cabe kapan saja, terutama saat musim hujan.
Guyuran hujan pada budidaya cabe membuat lahan pertanian menjadi lebih lembab dan membuat jamur dapat berkembang dengan lebih baik. Sehingga, serangan jamur patogen bisa lebih parah ketika musim hujan.
Sedangkan layu bakteri terjadi akibat serangan jenis bakteri Pseudomonas solanacaearum pada tanaman cabai. Penyakit layu bakteri terbilang sangat cepat dalam merusak pertumbuhan tanaman cabe dan sangat merugikan bagi para petani.
Walaupun termasuk dalam satu jenis penyakit yang sama, penyakit layu bakteri dan layu fusarium memiliki perbedaan yang harus petani ketahui. Hal ini berfungsi agar para petani bisa melakukan tindakan tepat pada tanaman cabe yang terinfeksi.
Perbedaan antara penyakit layu bakteri dan layu fusarium bisa petani lihat dari akar tanaman yang terinfeksi. Sehingga, petani bisa mencabut tanaman yang terinfeksi layu lalu potong akarnya dan kemudian celupkan ke air.
Potongan akar cabai yang berlendir dan berbau serta menghasilkan kondisi seperti asap dalam air, maka tanaman tersebut terserang layu bakteri. Sedangkan, akar cabai yang terserang layu fusarium tidak akan berlendir, berbau, maupun menghasilkan asap dalam air.
Sehingga, cara mengatasi layu bakteri pada tanaman cabe maupun layu fusarium pada tanaman cabe merupakan hal penting bagi petani. Selain itu, pemilihan varietas benih cabe yang tahan penyakit layu juga menjadi opsi terbaik bagi petani.
Baca Juga : Penyakit Tanaman Cabe Rugikan Petani dan Pedagang
Cara Mengatasi Layu Bakteri Pada Tanaman Cabe Milik Petani
Penyakit layu bakteri merupakan salah satu jenis penyakit tanaman cabe yang berpotensi merugikan petani. Hal ini karena, layu bakteri memiliki fase serangan yang cukup cepat dan mengakibatkan tanaman cabe layu.
Sehingga, petani membutuhkan cara mengatasi layu bakteri pada tanaman cabe sebagai solusi terbaik saat ini. Cara mengatasi layu bakteri pada tanaman cabe bisa petani lakukan dengan beberapa cara berbeda.
Salah satu cara mengatasi layu bakteri pada tanaman cabe adalah pintar dalam memanfaatkan jenis pupuk. Hal ini karena, penggunaan jenis pupuk yang tidak tepat mampu meningkatkan jumlah bakteri penyebab layu bakteri.
Sehingga, petani perlu proses pemupukan yang tepat sebagai cara mengatasi layu bakteri pada tanaman cabe. Beberapa jenis pupuk yang perlu petani gunakan secara baik dan benar untuk budidaya cabe adalah pupuk kandang dan pupuk urea.
Penggunaan pupuk kandang yang belum matang di lahan pertanian mampu memicu perkembangan bakteri penyebab layu bakteri. Sehingga, cara mengatasi layu bakteri pada tanaman cabe bisa petani lakukan dengan menggunakan pupuk kandang yang sudah matang.
Penggunaan pupuk urea secara berlebihan juga termasuk dalam salah satu sebab mengapa tanaman cabe bisa mudah terserang layu bakteri. Hal ini karena, kekebalan tubuh pada tanaman cabe akan berkurang dan rentan terserang patogen.
Cara mengatasi layu bakteri pada tanaman cabe bisa petani lakukan dengan menggunakan pupuk urea dengan dosis tepat. Sehingga, tanaman dapat tumbuh secara baik dan mengurangi resiko terserang patogen berbahaya seperti bakteri penyebab layu bakteri.
Cara mengatasi layu bakteri pada tanaman cabe juga bisa petani lakukan dengan menjaga aliran irigasi tetap lancar. Hal ini karena, irigasi buruk mampu memicu genangan air yang menjadi tempat berkembang biak bakteri maupun patogen lain.
Sehingga, petani perlu mengatur atau memperbaiki irigasi secara berkala guna mencegah terjadinya genangan air. Hal ini bisa petani lakukan lebih sering saat intensitas hujan cukup tinggi.
Baca Juga : Strategi Jitu Cegah Layu Jamur dan Bakteri Tanaman Tomat Cabai