Daftar Cabe Rawit Paling Produktif Tahan Antraknosa
Cabe rawit menjadi salah satu jenis cabe yang banyak petani budidayakan pada lahan pertanian karena menguntungkan.
Hal ini terbukti dari banyaknya konsumen dari masyarakat umum hingga pelaku usaha kuliner memanfaatkan cabe rawit.
Sehingga, petani sebagai pelaku usaha pertanian harus tepat dalam memilih benih cabe rawit untuk budidaya cabe.
Salah satu jenis benih cabe rawit yang laris petani beli dan pilih adalah benih cabe rawit paling produktif dan tahan penyakit.
Benih cabe rawit paling produktif menjadi pilihan utama petani karena memiliki potensi menghasilkan panen cabe yang melimpah.
Sedangkan keunggulan lain seperti tahan penyakit menjadi nilai tambah yang mempermudah petani dalam proses perawatan.
Jenis cabe rawit tahan penyakit saat ini mudah untuk petani dapatkan lewat toko bibit sayuran terdekat dan toko pertanian Lmga Agro.
Berikut ini terdapat beberapa benih cabe rawit paling produktif serta tahan penyakit.
Cabe Rawit Gandrung
Benih cabe rawit pertama yang bisa petani manfaatkan untuk usaha budidaya cabe rawit adalah benih cabe Gandrung.
Cabe rawit Gandrung Cap Kelud merupakan benih cabe rawit produksi UD Sri Rejeki untuk para petani.
Benih cabe rawit Gandrung memiliki cukup banyak keunggulan yang menguntungkan bagi petani cabe.
Salah satunya adalah masuk varietas cabai rawit tahan antraknosa terbaru saat ini.
Keunggulan pertama dari benih cabe rawit Gandrung adalah memiliki fisik tanaman kokoh, ruas pendek, dan banyak percabangan.
Petani bisa membudidayakan cabe rawit Gandrung di daerah dataran rendah hingga menengah saat musim hujan maupun kemarau.
Selain itu, cabe Gandrung juga memiliki sifat tahan terhadap antraknosa, hama thrips, dan gemini virus.
Tanaman cabe Gandrung juga termasuk dalam jenis cabe rawit paling produktif karena mampu menghasilkan 750 buah/tanaman.
Selain itu, masa panen budidaya cabe Gandrung terjadi saat tanaman berumur 90 hari setelah tanam.
Cabe Rawit Ponirun
Cabe rawit Ponirun merupakan benih cabe rawit hibrida terbaik hasil produksi CV Halbanero untuk kebutuhan usaha budidaya cabe.
Benih cabe Ponirun ini bisa petani budidayakan pada daerah dataran menengah hingga tinggi saat musim hujan maupun kemarau.
Tanaman cabe rawit Ponirun mampu tumbuh dengan tegak, kokoh, dengan cabang yang berbunga secara terus menerus.
Sehingga, budidaya cabe rawit Ponirun memiliki potensi untuk menghasilkan panen lebih produktif.
Masa panen budidaya cabe rawit Ponirun bisa petani lakukan ketika tanaman berumur 80 hingga 90 HST. Petani bisa mendapatkan panen cabe rawit Ponirun seberat 0.8 kg sampai 1 kg per tanaman cabe.
Pemilihan benih cabe rawit Ponirun oleh petani sangatlah tepat karena memiliki keunggulan tahan terhadap penyakit tanaman. Juga termasuk varietas cabai rawit tahan antraknosa terbaik saat ini.
Beberapa penyakit tanaman tersebut adalah layu bakteri, busuk batang, antraknosa/patek, hingga virus.
Cabe Rawit Bhaskara
Benih cabe rawit Bhaskara merupakan varietas cabe rawit produksi PT BISI International Tbk ( BISI ) untuk kebutuhan petani Indonesia.
Petani bisa membudidayakan cabe rawit Bhaskara pada lingkungan dataran rendah sampai dataran tinggi.
Keunggulan benih cabe rawit Bhaskara adalah memiliki pertumbuhan tanaman yang kokoh, tegak, dan bercabang banyak.
Selain itu, tanaman cabe rawit Bhaskara juga tahan terhadap penyakit antraknosa, hama thrips, dan aphid.
Masa panen budidaya cabe Bhaskara bisa petani lakukan saat tanaman cabe telah berumur 64 hari setelah tanam.
Hasil panen budidaya cabe Bhaskara termasuk paling produktif karena mampu menghasilkan 0.8 kg/tanaman.
Hasil panen budidaya cabe Bhaskara disukai oleh petani karena tahan simpan dan pengiriman jarak jauh.
Selain itu, buah cabe Bhaskara merupakan komoditas cabe unggulan yang menjadi idola pedagang dan masyarakat.
Cabe Rawit Dewata 43
Cabe rawit Dewata 43 merupakan jenis cabe rawit terbaik produksi PT East West Seed Indonesia ( Ewindo ) untuk kebutuhan budidaya cabe di lahan pertanian.
Petani bisa memanfaatkan benih cabe rawit Dewata 43 untuk budidaya cabe di dataran rendah.
Budidaya cabe rawit Dewata 43 menguntungkan bagi petani karena pertumbuhan tanamannya kokoh, tegak, dan memiliki banyak percabangan.
Selain itu, tanaman cabe Dewata 43 mudah beradapatasi pada musim hujan maupun kemarau.
Keunggulan lain dari benih cabe rawit Dewata 43 adalah jadi salah satu varietas cabai rawit tahan antraknosa, hama thrips, hingga aphid.
Selain itu, pembentukan buah cabe Dewata 43 cukup mudah dan disukai oleh petani cabe Indonesia.
Masa panen dari budidaya cabe Dewata 43 ketika tanaman cabe telah memasuki umur 75 hari setelah tanam.
Hasil panen budidaya cabe Dewata 43 cukup produktif mencapai 0.8 kg/tanaman atau 16 ton/ha.
Cabe Rawit Domba Ijo
Benih cabe rawit Domba Ijo merupakan varietas benih cabe rawit hasil produksi PT Dinasty Inti Agrosarana ( Benih Inti ).
Cabe rawit unggul Domba Ijo bisa petani budidayakan pada lingkungan dataran rendah sampai tinggi.
Selain itu, petani bisa membudidayakan benih cabe rawit Domba Ijo saat musim hujan maupun musim kemarau.
Hal ini karena, tanaman cabe Domba Ijo memiliki daya adaptasi yang baik dan mudah untuk petani tanam.
Penggunaan benih cabe rawit Domba Ijo untuk budidaya menguntungkan petani karena tahan terhadap penyakit antraknosa, hama thrips, dan aphid.
Selain itu, budidaya cabe rawit Domba Ijo memiliki potensi hasil panen yang cukup produktif.
Masa panen budidaya cabe rawit Domba Ijo bisa petani lakukan saat tanaman berumur 80 hari setelah tanam.
Hasil panen budidaya cabe rawit Domba Ijo kurang lebih mencapai 1.5 kg per tanaman cabe.
Baca Juga : Jenis Cabe Rawit dan Cabe Keriting Idola Petani