Pestisida Berbahan Aktif Abamektin Lindungi Pertumbuhan Cabe

pestisida berbahan aktif abamektin,budidaya tanaman,pestisida,insektisida,hama,obat hama,petani,pertumbuhan cabe,lmga agro

Jenis hama tanaman cabe yang telah terdata tersebut seringkali menyerang tanaman cabe saat masa pertumbuhan dan merugikan bagi petani. Berikut ini adalah penjelasan dan cara pengendalian terhadap serangan hama tersebut.

Ulat Grayak

Hama ulat grayak pada budidaya cabe merupakan jenis hama yang menyebabkan kerusakan dengan cara memakan dedaunan cabe. Jenis ulat ini bisa petani identifikasi dengan mudah karena memiliki tubuh kecil, warna tubuh hijau, dan biasanya memiliki jumlah banyak.

Kerusakan daun tanaman cabe akibat hama ulat grayak sangat berpengaruh terhadap kualitas pertumbuhan cabe pada lahan pertanian. Hal ini karena proses fotosintesis daun yang menjadi kebutuhan utama tanaman cabe akan terhambat dan merugikan bagi pertumbuhan cabe.

Serangan hama ulat grayak pada tanaman cabe bisa petani atasi dengan pengendalian secara mekanis dan kimia. Pengendalian ulat grayak secara mekanis bisa petani lakukan dengan mengambil hama secara serentak memanfaatkan jebakan pada malam hari. Sedangkan untuk pengendalian hama ulat grayak secara kimia bisa menggunakan pestisida yang memiliki sifat insektisida dengan menyemprotkannya saat malam hari.

Ulat Tanah

Hama ulat tanah menjadi jenis hama ulat yang meresahkan petani karena mampu merusak pertumbuhan cabe pada lahan pertanian. Serangan hama ulat tanah pada budidaya cabe berdampak pada setiap bagian tanaman cabe, mulai dari batang, daun, hingga buah cabe.

Hama ulat tanah biasa menyerang budidaya cabe saat malam hari dan bersembunyi dibawah musa maupun tanah saat siang hari. Hama ulat tanah tidak segera petani kendalikan maka potensi kerusakan yang terjadi sangatlah merugikan bagi petani sebagai pelaku usaha pertanian.

Proses pengendalian serangan hama ulat tanah pada budidaya cabe bisa petani lakukan dengan cara teknis dan kimiawi. Penggunaan cara teknis pada proses pengendalian hama ulat tanah bisa petani lakukan dengan rutin membersihkan lahan budidaya cabe. Selain itu, pengendalian kimiawi seperti penggunaan insektisida pada malam hari juga menjadi pilihan tepat bagi petani sebagai pelaku usaha pertanian.

Tungau

Hama tungau juga menjadi permasalahan bagi petani selama melakukan proses budidaya cabe pada lahan pertanian. Jenis hama tungau yang kerap kali menyerang pertumbuhan cabe pada lahan pertanian adalah hama tungau merah dan hama tungau kuning.

Serangan hama tungau pada tanaman cabe bisa petani kenali dengan perubahan kondisi daun yang menjadi keriting dan menggulung ke bawah. Apabila kondisi ini terus terjadi maka proses pertumbuhan cabe akan mengalami kendala karena daun akan berubah menjadi coklat dan akhirnya mati.

Petani sebagai pelaku usaha pertanian harus melakukan langkah pengendalian yang tepat bagi hama tungau, baik secara teknis maupun kimia. Pengendalian hama tungau pada budidaya cabe secara teknis seperti memotong bagian tanaman yang terserang atau mencabut tanaman yang terserang. Sedangkan, untuk pengendalian kimia bisa petani lakukan dengan memanfaatkan pestisida berbahan aktif abamektin.

Kutu Daun

Hama kutu daun menjadi salah satu jenis hama pada tanaman cabe yang sangat merugikan bagi petani sebagai pelaku usaha pertanian. Hal ini karena serangan kutu daun pada pertumbuhan cabe menyebabkan daun menjadi keriting dan akhirnya mengkerut.

Daun tanaman cabe yang telah keriting dan mengkerut berpeluang membuat pertumbuhan tanaman menjadi terhambat dan kerdil. Selain itu, serangan hama kutu daun juga mampu menjadi perantara bagi serangan hama cendawan yang berpotensi mengakibatkan penyakit tanaman.

Petani bisa melakukan langkah pencegahan hama kutu daun dengan 2 cara berbeda, yaitu secara teknis dan kimia. Pengendalian hama kutu daun secara teknis bisa petani lakukan dengan memanfaatkan predator alami kutu daun seperti serangga parasitoid. Sedangkan untuk pengendalian kutu daun secara kimia bisa petani lakukan dengan menyemprotkan insektisida dengan dosis tepat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *