Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman
Pengendalian bisa dengan beberapa cara seperti pemilihan benih tanaman hibrida yang tahan terhadap penyakit.
Toko Pertanian LMGA AGRO jual beberapa jenis benih tanaman hibrida tahan serangan penyakit dengan harga murah.
Selain dengan pemilihan benih hibrida, pengendalian organisme pengganggu tanaman pertanian bisa dengan penyemprotan pestisida.
Terdapat berbagai jenis pestisida sesuai fungsinya masing – masing. Untuk pestisida berbahan dasar kimia sebaiknya tidak berlebihan dalam pemberian agar organisme tidak menjadi resisten.
Pestisida
Pestisida adalah bahan yang memiliki fungsi untuk membasmi atau menggendalikan organisme yang dapat mengganggu tanaman pertanian.
Bahan pembuatan pestisida bisa dari bahan alami maupun zat kimia. Pemberian pestisida pada tanaman sebaiknya tidak berlebihan agar tidak mencemari lingkungan maupun membuat organisme pangganggu menjadi resisten.
Terdapat beberapa jenis sesuai fungsinya masing – masing. Penyemprotan pestisida berperan penting dalam mengendalikan maupun membasmi organisme yang menganggu tanaman.
Organisme pengganggu tanaman bisa terdiri dari jenis nematoda, hewan pengerat, serangga, jamur dan juga gulma yang mengganggu.
Kandungan Pestisida
Kandungan pestisida terbuat dari berbagai macam senyawa kimia sintetis yang memiliki fungsi masing – masing sesuai jenis pestisidanya.
Selain senyawa kimia sintetis terdapat juga pestisida yang terbuat dari bahan alami dan ramah lingkungan.
Senyawa kimia dalam pestisida memiliki fungsi untuk menyerang dan mematikan organisme pengganggu tanaman petani.
Abamektin, siflutrin dan sipemetrin merupakan beberapa jenis bahan aktif yang terkandung dalam pestisida.
Bahan aktif dalam pestisida harus memenuhi standar mutu, terjamin efektifitasnya, terdaftar dan aman bagi lingkungan dan masnusia agar peredarannya bisa mendapat izin dari pemerintah Indonesia.
Terdapat beberapa jenis bahan aktif pestisida yang dilarang penggunaan dan peredarannya oleh pemerintah Indonesia seperti Dikloro difenil trikloroetan (DDT), Etilen dibromida (EDB), Monosodium metam arsonat (MSMA), Metoksiklor, Natrium klorat, Formaldehida, Klordimefon dll.
Fungsi Pestisida
Pestisida memiliki fungsi utama yaitu untuk membasmi dan mengendalikan organisme pengganggu tanaman pertanian.
Organisme pengganggu tanaman tersebut dapat terdiri dari serangga, nematoda, pengerat, jamur, dan juga tumbuhan pengganggu.
Penyemprotan pestisida yang sesuai aturan akan bekerja optimal saat pemakaian pada tanaman pertanian.
Penggunaan pestisida yang sesuai aturan bisa bermanfaat untuk tidak mencemari lingkungan dan mencegah terjadinya resistensi dari organisme pengganggu.
Baca Juga : Pestisida Alami Bantu Usaha Pertanian Organik
Jenis – jenis Pestisida Tanaman
Jenis – jenis pestisida sangat beragam dan memiliki fungis masing – masing berdasarkan organisme pengganggu yang dibasmi, bahan baku dan juga cara kerja dari pestisida.
Berikut ini adalah jenis – jenis pestisida yang sering digunakan petani untuk mengendalikan serangan organisme pangganggu tanaman pertanian.
Jenis – Jenis Pestisida Berdasarkan Organisme Pengganggu
Pestisida berdasarkan organisme penggangu yang dibasmi terdiri dari insektisida, fungisida, herbisida, rodentsida, nematisida, moluskisida dan akarisida.
Beberapa jenis pestisida tersebut memiliki fungsi masing – masing sesuai sasaran yang akan dibasmi. Berikut penjelasan dari jenis pestisida tersebut :
Rodentisida
Rodentisida adalah salah satu jenis pestisida yang berguna untuk membasmi binatang pengerat seperti tikus. Cara kerja dari rodentisida adalah dengan merusak sistem pencernaan dari binatang pengerat seperti tikus.
Perlu proses beberapa waktu agar efek dari rodentisida bekerja dengan baik di tubuh hewan pengerat tikus.
Pemberian rodentisida wajib memperhatikan lingkungan sekitar agar tidak salah sasaran, pastikan tidak ada hewan lain seperti anjing dan kucing yang menjangkaunya.