· Bekicot
Bekicot atau siput adalah hewan yang tergolong ke dalam hama yang berbahaya bagi perkembangan banyak tanaman. Bahkan, hewan ini dianggap sebagai salah satu spesies hewan invasif di bumi akibat penyebarannya yang sangat cepat.
Moluska ini banyak sekali dimanfaatkan sebagai hewan peliharaan dan juga untuk konsumsi manusia, terutama di banyak daerah di Indonesia.
Hewan yang berasal dari daerah Afrika Timur ini berkembang biak dengan cara bertelur di tanah. Dalam waktu beberapa minggu, telur tersebut akan menetas dan menjadi bekicot.
Bekicot biasanya menyerang tanaman terong muda dengan cara memakan daun dan batangnya. Akibatnya, daun dan batang menjadi rusak.
Untuk mengatasinya, cara – cara yang bisa dilakukan diantaranya yaitu mengumpulkan bekicot dan memusnahkannya, melakukan penyiangan gulma, serta melakukan aplikasi nematisida sesuai dengan dosis di sekitar tanaman.
· Ulat Penggerek Batang
Ulat penggerek batang merupakan hama yang berbahaya bagi pertumbuhan tanaman. Pada fase dewasa hewan ini akan berubah menjadi ngengat dengan warna coklat atau kuning.
Telur yang dihasilkan dari ngengat tersebut berbentuk cakram berwarna kuning dan ditutupi dengan bulu – bulu berwarna coklat terang. Dalam sekali bertelur biasanya ngengat menghasilkan 100 butir telur.
Gejala serangan penggerek batang pada tanaman diantaranya yaitu pada fase vegetatif penggerek batang memotong bagian tengah anakan menyebabkan pucuk mengering dan mati pada akhirnya.
Untuk mengendalikan hama penggerek batang, cara yang bisa dilakukan diantaranya yaitu melakukan rotasi tanaman, menjaga kebersihan lahan tanam, serta melakukan aplikasi insektisida sesuai dengan dosis.
· Ulat Buah
Ulat buah memiliki tubuh dengan panjang sekitar ± 4 – 5 cm dengan bulu tumbuh di permukaan tubuhnya. Pada fase dewasa, ulat buah akan berubah menjadi ngengat dengan panjang ± 2 cm dengan sayap dalam berwarna putih dan sayap luar berwarna coklat.
Ulat buah sering ditemui menyerang berbagai tanaman buah maupun sayur. Hama ini biasanya akan membuat lubang dan berpindah – pindah. Buah yang telah terlubangi tersebut lama – kelamaan akan mengalami infeksi dan akhirnya membusuk.
Gejala serangan ulat buah diantaranya yaitu terdapat lubang pada bagian buah, lalu lama – kelamaan buah akan terinfeksi dan menjadi busuk.
Untuk mengatasi serangan hama ulat buah, caranya bisa dengan melakukan penyiangan gulma, mengumpulkan ulat buah dan memusnahkannya dengan cara dibakar, serta melakukan aplikasi insektisida sesuai dengan dosis