-
Jangkrik
Jangkrik merupakan serangga yang masih berkerabat dengan belalang. Hewan jangkrik termasuk ke dalam hewan omnivora.
Suaranya yang khas bisa dengan mudah kita kenali. Namun dalam budidaya melon hewan ini termasuk ke dalam hama yang mengganggu budidaya melon. Jangkrik menyerang pangkal batang, terutama pada tanaman muda.
Untuk mengendalikan hama jangkrik, cara yang bisa anda lakukan yaitu melakukan penyiraman tanaman secara rutin. Juga menutup sekeliling lubang tanam menggunakan tanah, serta melakukan aplikasi insektisida sesuai dengan dosis
-
Thrips
Hama thrips (thrips sp.) merupakan hama yang sudah banyak menyerang tanaman hortikultura, tak terkecuali melon. Hama ini termasuk ke dalam hama polifag (pemangsa semua jenis tanaman).
Ukuran hama ini memiliki panjang 1 – 1,2 cm, tubuhnya berwarna hitam dan bergaris merah. Siklus hidupnya cukup singkat, yaitu sekitar 3 minggu.
Hama ini berkembang biak tanpa melalui proses kawin terlebih dahulu, atau biasa juga kita sebut parthenogenesis. Sekali bertelur hama thrips bisa langsung bertelur sebanyak 80 – 120 butir telur.
Telur tersebut menetas dan berkembang pada suhu tinggi (32° C), sehingga pada musim kemarau hama thrips akan jauh lebih berkembang pesat.
Hama ini tidak tahan terhadap sinar matahari, sehingga serangannya biasanya terjadi pada saat malam hari.
Gejala dari serangan hama thrips contohnya seperti adanya strip pada daun berwarna keperakan.
Noda berwarna keperakan tersebut berasal dari luka tanaman akibat serangan hama thrips. Lama – kelamaan noda tersebut akan berubah warna dari keperakan menjadi coklat muda.
Untuk mengendalikan hama thrips, cara yang bisa anda lakukan yaitu melakukan penyiraman secukupnya.
Melakukan penyiangan gulma serta melakukan aplikasi insektisida berbahan aktif fipronil, abamectin, imidakloprid atau karbosulfan.
-
Kutu Kebul
Kutu kebul (Bemisia Tabaci) adalah sejenis kutu yang sudah banyak menyebabkan kerugian bagi petani melon.
Saat sudah dewasa hama kutu kebul memiliki panjang 1 – 1,5 mm dengan sayap yang memiliki lapisan lilin bertepung putih serta warna tubuh berwarna putih.
Perkembangan hama ini dari telur sampai dewasa berlangsung selama ± 21 – 24 hari dan menetap pada bagian bawah daun tanaman melon.
Gejala serangan hama kutu kebul diantaranya yaitu daun tanaman yang mengalami klorosis, daun pucuk menjadi berwarna kuning, tulang daun menebal hingga akan menjadi keriting.
Selain itu, tanaman yang telah terinfeksi parah akan menjadi kerdil dan ukuran daun menjadi mengecil.
Untuk mengendalikan hama kutu kebul, cara yang bisa kita kendalikan yaitu menggunakan predator alami, melakukan rotasi tanaman, serta melakukan aplikasi pestisida sesuai dengan dosis
-
Virus Cucumber Mosaic Virus (CMV)
Virus Cucumber Mosaic Virus (CMV) merupakan salah satu virus yang banyak menyerang tanaman hortikultura, termasuk tanaman melon.
Tanaman melon yang terserang virus ini gejala serangannya bisa terlihat dari beberapa gejala. Contohnya seperti adanya bercak kuning pada daun, buah melon berbentuk tidak rata dan abnormal, serta muncul bercak berwarna coklat seperti cincin.
Untuk mengendalikan virus CMV, beberapa cara yang bisa anda lakukan antara lain yaitu memusnahkan tanaman yang terserang.
Menjaga kebersihan lahan tanam, serta melakukan aplikasi insektisida berbahan aktif Deltametrin, Abamektin, serta Alfa Sipermetrin.
-
Aphids
Kutu daun atau aphids termasuk ke dalam Ordo Hemiptera dengan famili Aphididae. Aphids menyerang tanaman melon dengan cara menghisap cairan dari tanaman melon.
Gejala serangan hama ini bisa terlihat dari adanya gangguan dalam proses pembentukan bunga, munculnya embun jelaga yang menyebabkan batang dan daun menjadi kehitam – hitaman, serta terjadinya malformasi.
Selain menyebabkan kerusakan pada tanaman melon, aphids juga menjadi hama vector dari penyakit yang akibat oleh CMV virus.
Virus CMV ini serangannya lebih mematikan jika kita bandingkan dengan serangan langsung hama aphids.
Untuk mengendalikan hama aphids bisa dengan cara melakukan rotasi tanaman, memanfaatkan predator alami hama aphids serta melakukan aplikasi insektisida sesuai dengan dosis
-
Pemanenan
Pemanenan bisa anda lakukan saat melon Pertiwi Anvi F1 sudah berumur 66 – 71 hst. Potensi hasil panen 31 – 39 ton per ha.
Ciri – ciri buah melon Pertiwi F1 yang sudah siap kita panen yaitu kulit buah menjadi berwarna hijau kekuningan.
Juga mengeluarkan aroma kuat, apabila kita tekan buah terasa lunak. Serta net pada kulit buah melon Pertiwi F1 sudah terbentuk secara sempurna.
Waktu pemanenan sebaiknya kita lakukan pada pagi hari. Untuk memperpanjang masa penyimpanan buah maka petik buah melon dengan cara memotong tangkai buah dengan membentuk huruf T menggunakan pisau tajam atau gunting.
Baca Juga : Cabai Imola Senjata Ampuh Petani Menghadapi Serangan Virus
Belanja Online Dan Jual Benih Melon Pertiwi Anvi F1 Tahan Virus Murah
Belanja Online Dan Jual Benih Melon Pertiwi Anvi F1 Tahan Virus Murah bisa Anda beli lewat toko pertanian online LMGA AGRO.
LMGA AGRO jual berbagai kebutuhan petani murah terlengkap untuk Anda dengan kualitas No. 1.
LMGA AGRO bekerja sama dengan banyak perusahaan jasa pengiriman logistik Nasional terpercaya dan berkualitas untuk mengirim pesanan sampai ke alamat tujuan.
Perusahaan mitra pengiriman kami contohnya yaitu KI8, JNT, JNE, Pos Indonesia, Wahana, Indah Logistik, hingga Tiki. Semua pesanan kami jamin pasti sampai ke alamat tujuan.
Konsultasi seputar masalah pertanian bisa Anda dapatkan lewat toko pertanian LMGA AGRO.
Untuk Anda yang ingin membeli produk kami atau berkonsultasi seputar masalah pertanian bisa Anda lakukan dengan menghubungi kami melalui no. telepon 08125222117 (Khusus Layanan WA/SMS) atau 082141747141 (Khusus Layanan Telepon).
Sekian artikel berjudul Jual Benih Melon Pertiwi Anvi Murah Tahan Virus ini saya tulis dan sampaikan kepada Anda semua.
Semoga artikel ini memberikan manfaat untuk Anda. Apabila masih terdapat hal – hal yang belum jelas Anda bisa langsung menghubungi LMGA AGRO melalui no. telepon yang tertera pada website kami.. Salam sukses.