-
Pemeliharaan
Proses pemeliharaan tomat Tymoti F1 secara baik dan benar yaitu :
-
Penyulaman
Proses penyulaman petani lakukan agar bibit yang kurang baik bisa petani ganti dengan yang lebih baik. Penyulaman petani lakukan setelah 1 minggu setelah proses penanaman. Cabut dan buang tanaman yang tidak terlalu sehat atau telah mati. Gantikan dengan bibit lain dari sisa persemaian
-
Penyiangan Gulma
Penyiangan gulma petani lakukan selama 3 – 4 kali dalam 1 musim budidaya tomat. Proses penyiangan gulma bertujuan agar lahan tanam bersih dari gulma serta nutrisi yang tanaman tomat dapatkan lebih maksimal. Jika gulma petani biarkan saja maka akan mengundang hama dan penyakit, sehingga tanaman pada akhirnya akan mati
-
Pemangkasan
Proses pemangkasan berlangsung setiap 1 minggu sekali. Pemangkasan tunas yang tumbuh pada ketiak daun tersebut harus cepat petani lakukan agar tidak menjadi batang. Proses pemangkasan tunas bisa petani lakukan menggunakan tangan. Jika batang terlalu keras, gunakan gunting atau bisa juga pisau untuk memotong tunas yang tumbuh. Ujung tanaman tomat bisa petani potong agar ketinggian tanaman bisa lebih diatur.
-
Pemupukan Tambahan
Pemupukan tambahan bisa petani berikan agar nutrisi yang tanaman butuhkan selalu tercukupi. Untuk pemupukan tambahan bisa menggunakan pupuk organik atau pupuk kimia.
Untuk pupuk kimia / anorganik, bisa petani berikan saat tanaman berumur 1 minggu. Pupuk yang petani berikan adalah campuran antara KCl dan Urea dengan perbandingan 1 : 1. Berikan sebanyak 1 – 2 gram per tanaman. Setelah berumur 2 – 3 minggu berikan kembali dengan dosis 5 gram per tanaman.
Jika tanaman telah berumur 4 minggu dan masih terlihat kekurangan nutrisi, berikan lagi dengan dosis 7 gram per tanaman. Selalu perhatikan agar pemberian pupuk KCl dan Urea agar tidak mengenai tanaman karena bisa melukai tanaman tomat. Berikan pupuk dengan jarak sekitar ± 5 – 7 cm dari tanaman.
Jika menggunakan pupuk organik, gunakan pupuk organik cair untuk proses pemupukan tambahan. Pemberian pupuk organik bisa petani lakukan dengan cara penyemprotan pada tanaman. Kandungan kalium pada pupuk organik akan membantu tanaman saat pembentukan bunga dan buah.
Caranya yaitu dengan melarutkan 1 liter pupuk cair dengan 100 liter air. Konsentrasi maksimal dari pupuk organik cair adalah 2 %, sehingga sangat tidak dianjurkan jika konsentrasinya melebihi 2 %. Setelah tanaman berumur ± 2 – 3 minggu maka pupuk organik cair bisa petani tambahkan dengan pupuk kompos/kandang sebanyak 1 genggam tangan tiap tanaman.
Baca Juga : Budidaya Tanaman Sayur Di Pekarangan Rumah
-
Penyiraman
Lakukan proses penyiraman secara secukupnya. Jika tanaman tomat kekurangan air maka buah hasil budidaya akan pecah – pecah. Namun jika tanaman kelebihan air akan membuat fase vegetatif tanaman menjadi lebih subur, tetapi fase generatif tanaman menjadi terhambat.
Lakukan proses penyiraman sesuai dengan cuaca. Jika pada musim hujan curah hujannya sudah cukup, maka penyiraman tidak perlu petani lakukan. Pada musim kemarau, lakukan proses penyiraman pada pagi hari. Usahakan penyiraman pada musim kemarau petani lakukan agak sering agar tanah tidak pecah – pecah
-
Pemasangan Lenjeran
Lenjeran atau ajir bisa juragan tomat gunakan sebagai tempat untuk mengikatkan tanaman supaya tidak roboh. Buat lenjeran atau ajir dari bambu dengan panjang 1,5 – 2 meter. Tancapkan lenjeran / ajir dengan jarak 10 – 20 cm dari tanaman. Lenjeran tersebut bisa petani ikatkan dengan lenjeran lain agar lebih kokoh atau petani biarkan saja berdiri tidak terikat.
Lakukan pemasangan ajir sedini mungkin agar tidak mengakibatkan luka pada perakaran tanaman. Jika pemasangan petani lakukan pada saat tanaman berumur muda, maka terjadinya luka pada perakaran tanaman bisa terhindari. Apabila akar tanaman mengalami luka maka bisa mendatangkan penyakit dan menghambat pertumbuhan tanaman.
Jika tanaman tomat telah tumbuh setinggi 10 – 15 cm, maka pemasangan lenjeran bisa petani lakukan. Ikatkan lenjeran dan tanaman tomat dengan menggunakan tali rafia. Bentuk angka 8 pada model ikatan agar batang tomat tidak terluka akibat bergesekan dengan lenjeran. Jangan mengikat tanaman tomat terlalu kuat pada lenjeran agar proses pembesaran batang tidak terhambat. Tiap tinggi tanaman tomat bertambah sekitar 20 cm maka ikatkan batang dengan tali rafia pada lenjeran
-
Pengendalian Hama dan Penyakit
Hama dan penyakit akan selalu menyerang dalam budidaya tomat dan merugikan bagi petani atau juragan tomat. Beberapa hama dan penyakit yang biasa menyerang tomat contohnya seperti :