-
Persemaian Benih
Persemaian benih harus petani lakukan agar kualitas benih yang petani tanam memiliki kualitas yang baik. Pertama, rendam benih dalam air hangat selama 6 – 8 jam.
Campurkan dengan larutan fungisida pada air rendaman benih dan petani berikan sesuai dengan dosis.
Keringkan benih dan tebarkan pada kain basah atau koran yang basah. Biarkan selama 1 sampai 2 hari hingga benih berkembang menjadi kecambah.
Jaga tingkat kelembaban koran atau kain basah tersebut. Jika terlihat kering maka basahi lagi dengan cara petani cipratkan air secukupnya.
Setelah itu siapkan tray semai atau bisa juga menggunakan polybag kecil.
Kemudian isi dengan media tanam yang terdiri dari campuran pupuk kompos / pupuk kandang dan tanah dengan menggunakan perbandingan 1 : 2.
Setelah itu masukkan biji melon ke dalam media tanam tersebut sedalam 1 – 2 cm.
Proses persemaian benih ini biasanya berlangsung selama 10 – 14 hari. Dan pada umur tersebut bibit melon telah memiliki 2 – 3 helai daun. Bibit pun siap untuk anda pindah ke lahan tanam.
-
Penanaman
Lakukan proses penanaman pada sore hari saat sinar matahari tidak terlalu terik. Ambil bibit yang telah siap petani pindah tanam ke bedengan. 1 lubang tanam untuk 1 bibit tanaman.
Tanam bibit pada lubang tersebut. Setelah itu lakukan proses penyiraman agar tanaman tidak mati layu karena kekeringan.
-
Pemeliharaan
-
Pemasangan Ajir
Pemasangan ajir penting petani lakukan agar tanaman bisa tegak dan buah yang tanaman hasilkan tidak bersentuhan dengan tanah.
Ajir yang petani gunakan terbuat dari bilah bambu. Dengan memasang ajir penetrasi sinar matahari akan merata pada seluruh bagian tanaman.
Pemasangan ajir petani lakukan 3 hari setelah tanaman petani tanam saat tanaman masih belum terlalu besar.
Hal ini petani lakukan agar system perakaran tidak terluka akibat pemasangan ajir
Untuk memasangnya, siapkan ajir yang terbuat dari bilah bambu dengan panjang ± 1,5 meter.
Tancapkan pada lubang tanam dengan arah yang serong dan ujung atasnya lebih condong ke arah dalam bedengan.
Nantinya ajir tersebut akan bersilangan (membentuk huruf X). Setelah itu siapkan bilah bambu dengan ukuran yang lebih panjang dan petani letakkan secara horizontal diantara persilangan ajir tersebut dengan cara petani ikat dengan menggunakan tali rafia.
-
Penyiraman
Proses penyiraman perlu petani lakukan secara rutin dalam budidaya melon agar tumbuh dengan sehat.
Penyiraman petani lakukan pada sore hari hingga tanaman berumur 1 minggu.
Setelah 1 minggu, penyiraman bisa petani lakukan setiap 2 hari sekali. Sistem drainase yang baik tentu harus berfungsi terutama pada musim hujan.
Berikan penyiraman secukupnya saja karena tanaman melon tidak menyukai tanah yang basah
Baca Juga : Bisnis Online Peluang Usaha Terbaik Di Era Digital
-
Pemupukan susulan
Pemupukan susulan penting agar kebutuhan nutrisi tanaman tercukupi. Untuk pemupukan susulan lebih baik menggunakan pupuk cair (organik / buatan ).
Pemupukan susulan bisa petani lakukan saat tanaman berumur 1 minggu.
Jika menggunakan pupuk padat maka sebaiknya bisa petani larutkan terlebih dahulu.
Proses pemupukan susulan dengan pupuk kimia buatan petani berikan sebanyak 6 kali. Larutkan terlebih dahulu pupuk tersebut lalu siramkan ke tanaman melon.
Dosis pemupukan petani berikan dengan takaran 200 – 250 ml per tanaman.
-
Pengendalian Hama dan Penyakit
Hama dan Penyakit yang biasa menyerang tanaman melon antara lain yaitu :
-
Mosaik
Penyakit mosaik disebabkan oleh Cucumber Mosaic Virus (CMV). Gejala – gejala serangan penyakit mosaik bisa kita lihat dari adanya mosaik hijau tua / hijau muda pada daun dengan bentuk yang kerdil serta berkerut serta bagian tepian yang menggulung ke bawah.
Untuk mengendalikan penyakit ini caranya bisa dengan mencabut dan memusnahkan bagian yang terbakar, melakukan rotasi tanaman serta memberikan aplikasi pestisida sesuai dengan dosis.
-
Lalat Buah
Serangga lalat buah merupakan salah satu hama utama tanaman melon. Hama lalat buah selain menyerang melon juga bisa menyerang tanaman lain, seperti pisang, cabe, semangka, ketimun, pare, tomat, dll.
Lalat buah menyerang bagian buah tanaman sehingga merusak dan menyebabkan kerugian bagi petani.
Serangan hama lalat buah bisa terlihat dari adanya gejala seperti bentuk buah yang tidak normal, buah berkalus, serta buah menjadi busuk basah.
Hama lalat buah aktif pada waktu siang hingga sore hari. Lalat buah betina dewasa sebelum bertelur akan mencari tempat yang cocok pada permukaan buah sebagai tempat untuk meletakkan telur.
Lalat buah lalu meletakkan telurnya pada permukaan buah dengan cara menusukkan ovipositor ke dalam daging buah.
Setelah waktu 2 – 5 hari telurnya akan menetas menjadi larva. Larva / belatung ini akan membuat saluran masuk dan mengisap cairan dalam daging buah sehingga menyebabkan buah menjadi busuk.
Jika belatung sudah berkembang secara maksmial maka belatung akan keluar dari daging buah dan akan mencari tempat berpupa di dalam tanah.
Larva / belatung tersebut akan menjadi pupa dalam tanah selama 2 minggu dan berubah menjadi lalat dewasa.
Untuk mengendalikan hama lalat buah diantaranya seperti melakukan aplikasi insektisida sesuai dengan dosis, menggunakan lem perangkap, dll.