-
Benih cabe OR Twist 42 keluarkan rendam dalam air hangat selama kurang lebih 1 jam, bila ada benih yang mengambang maka benih tersebut kurang baik untuk petani tanam dan sebaiknya petani buang. Inilah salah satu cara seleksi benih.
-
Setelah benih petani seleksi maka kita mempersiapkan media tanam untuk menyemai benih.
-
Media berupa bedengan yang sebelumnya sudah petani cangkul agar tanah menjadi gembur dan petani campurkan pupuk kandang yang telah matang.
-
Media menjadi semakin bagus dengan menambahkan abu hasil pembakaran jerami, alang-alang atau rerumputan.
-
Langkah selanjutnya menanam benih yang terseleksi tadi ke bedengan semai dan tanah petani siram secukupnya. Menanam menggunakan bibit cabe OR 42 kebutuhan benihnya 120 g per hektar.
-
Benih yang sudah petani tanam, siramlah rutin setiap pagi dan sore dan agar benih cepat berkecambah. Kita juga bisa semprotkan zat perangsang tumbuh ( ZPT ) yang dapat petani beli lewat toko pertanian LMGA AGRO.
-
Penyemprotan ZPT bisa petani lakukan seminggu sekali. Waktu untuk menyemai benih cabe OR Twist 42 membutuhkan waktu 15 hingga 25 hari. Atau telah tumbuh 3 – 4 helai daun dan tinggi bibit kurang lebih 10 cm.
Hama Dan Penyakit Tanaman Cabe Keriting Di Persemaian
Keberhasilan dalam cara menyemai bibit cabe hingga perawatan bibit menentukan keberhasilan budidaya cabe sampai pada proses panen tanaman.
Jika cara menyemai dan perawatan bibit petani laksanakan dengan baik maka kerugian karena serangan hama dan datangnya penyakit dapat petani hindari.
Perawatan bibit menjadi faktor penting dalam keberhasilan budidaya cabe pada lahan pertanian.
Cara pencegahan pertama yang dapat petani lakukan adalah memilih benih hibrida varietas unggul yang berkualitas dan terpercaya. Benih yang tahan penyakit dan varietas genjah yang berproduksi tinggi.
Namun tidak jarang, kita tidak dapat menolak serangan hama dan penyakit yang datang karena kondisi cuaca yang tidak menentu. Hujan datang tiba-tiba, panas yang menyengat atau angin yang bertiup cukup keras.
Situasi demikian kadang dapat menyebabkan bibit mengalami rebah semai atau roboh dan bibit gagal tumbuh.
Baca Juga : Cabai OR Twist 42 Idola Petani dan Pedagang
Hama Jangkrik/Gangsir, Semut dan Bekicot
Hama jangkrik/gangsir, semut dan bekicot. Cara mencegah serangan hama ini adalah dengan meletakkan bibit lebih tinggi dari permukaan tanah.
Caranya yaitu membuat rak atau panggung untuk menghindari jangkauan hama jangkrik, gangsir, semut hingga bekicot.
Dapat juga dengan merendam benih pada larutan pestisida sebelum petani tanam. Pengendalian dengan menggunakan insektisida.
Hama Nematoda
Hama nematoda. Gejala serangan tampak bibit yang kekuningan, terkadang tanaman terlihat sehat, pertumbuhan terhenti dan kerdil.
Jika tanaman petani cabut terdapat bintil-bintil akar yang sulit lepas walaupun telah petani gibaskan dengan tangan.
Cara pencegahan media tanam menggunakan lapisan tanah bagian sub soil, yaitu bagian 1,5 – 2 m dibawah permukaan tanah, pupuk kandang / pupuk organik yang matang dan pasir kali ( 1 : 1 : 1 ).
Campuran media petani kukus selama 2 jam untuk mematikan hama yang ada pada media.
Bibit yang sudah terinfeksi nematoda petani cabut dan media tanamnya petani buang. Dapat juga menaburkan nematisida sebelum atau sesudah benih petani tanam.
Penyakit Layu Bakteri
Penyakit layu bakteri. Gejala serangan bibit tiba-tiba layu mulai dari pucuk tanaman hingga ke seluruh tanaman dan akhirnya mati.
Jika tidak segera diatasi dapat menular ke tanaman lain. Cara pencegahan menggunakan media semai dari tanah lapisan sub soil, pupuk kandang matang dan pasir kali ( 1 : 1 : 1 ). Campuran media petani kukus selama 2 jam.
Menggunakan benih yang tahan terhadap layu bakteri. Merendam benih menggunakan Plant Growth Promoting Rhizobactery. Bibit yang terinfeksi segera petani cabut dan media yang dipakai petani buang.
Baca Juga : Benih Cabai Keriting Harga Grosir dan Murah Di LMGA Agro