Mengenal Hama Dan Penyakit Utama Tanaman Semangka

Penanganan Yang tepat Menghadapi Hama Semangka

3. Ulat perusak daun (Spodoptera litura)

Berwarna hijau dengan garis hitam/berwarna hijau bergaris kuning. Ulat ini menyerang daun sehingga menjadi berlubang dan rusak.

Bahkan petani mengeluhkan spesies Spodoptera litura ini mulai menyerang dan melubangi buah.

Pengendalian:

(1) Non kimiawi dengan mengatur pola rotasi tanaman, menggunakan musuh alami.

(2) pengendalian kimiawi dapat melakukannya dengan penggunaan insektisida yang berbahan aktif sipermetrin, deltametrin, klorfluazoron betasiflutrin, profenofos, bacillus turingiensis, lamda sihalotrin.

4. Tungau

Tungau merah: Tetranychus cinnabarinus Boisduval atau tunga kuning: Polyphagotarsonemus latus Bank.

Ciri-cirinya adalah binatang kecil berwarna merah agak kekuningan/kehijauan mengisap cairan tanaman, membelah diri dengan menggigit dan menyengat.

Hama ini juga sebagai vektor virus. Gejala serangan: tampak jaring-jaring sarang binatang pada bawah permukaan daun, warna dedaunan akan pucat.

Pengendalian: (1) Non kimiawi dengan melakukan pemungutan langsung bagian tanaman yang terserang dan sanitasi kebun;.

(2) Kimiawi dengan menyemprotkan akarisida.

5. Henosepilachna spp

Larva dan imago hidup pada permukaan daun dan memakan jaringan daun, meninggalkan tulang daun sehingga daun berlubang
Pengendalian:

(1) Non kimiawi dengan sanitasi, menimbun bagian tanaman yang terserang, pemangkasan daun yang terserang kemudian membakarnya, pemasangan yellow sticky trap, menggunakan musuh alami.

(2) Pengendalian kimiawi dengan penggunaan Insektisida berbahan aktif abamektin ,bensultap, bacillus coagulans, siromazin, piretroid dan organofosfat.

Hama ( Jenis Dan Pengendalian )

6. Lalat buah (Dacus spp)

Hama ini menyebabkan busuknya buah semangka karena dalamnya terdapat larva lalat yang merusak jaringan daging buah.

Pengendalian:

(1) Non kimiawi dengan cara eradikasi buah yang terserang, menggunakan musuh alami, pemasangan perangkap beracun yang mengandung metil eugenol.

(2) Pengendalian kimiawi dengan insektisida berbahan aktif betasiflutrin, profenofos, deltametrin, metitation dan protiofos.

7. Ulat tanah (Agrotis ipsilon Hufn.)

Mempunyai ciri yaitu berwarna hitam berbintik-bintik/bergaris-garis, panjang tubuh 2-5 cm, aktif merusak dan bergerak pada malam hari.

Menyerang daun, terutama tunas muda, ulat dewasa memangsa pangkal tanaman.

Pengendalian:

(1) Penanaman secara serempak pada daerah yang berdekatan untuk memutus siklus hidup hama dan pemberantasan sarang ngengat pada sekitarnya.

(2) pengendalian secara kimiawi, dengan insektisida sesuai dengan aturan penanaman buah semangka.

Penanganan Hama Pada Semangka

8. Kutu aphids (Aphids gossypii Glover)

Aphids muda berwarna kuning, sedangkan aphids dewasa mempunyai sayap berwarna agak kehitaman. Kutu ini juga sebagai vektor virus.

Gejala serangan adalah daun tanaman menggulung dan pucuk tanaman menjadi keriting akibat hama menghisap cairan daunnya.

Ciri-ciri lainnya adalah adanya getah cairan yang mengandung madu dan mengkilap dari kejauhan.

Pengendaliannya dengan menyemprotkan insektisida secara rutin. Cabut dan bakar tanaman yang telah terserang virus.

9. Kutu Daun

Kutu daun menyerang dengan menghisap cairan tanaman, terutama daun semangka muda. Kotoran dari hama kutu jenis ini rasanya manis sehingga semut menyukainya.

Daun semangka terserang mengalami klorosis (warna hijau daun memudar), menggulung, mengeriting dan akhirnya tanaman semangka menjadi kerdil.

Pengendalian: melakukan penyemprotan insektisida berbahan aktif tiametoksam, abamektin, sipermetrin, imidakloprid, asetamiprid, klorfenapir, atau lamdasihalotrin.

10. Kutu Kebul (Bemisia tabaci)

Memiliki tubuh berwarna putih dan bersayap, serta seluruh tubuhnya berselimut serbuk putih seperti lilin.

Hama ini menyerang dengan menghisap cairan daun semangka sehingga mengakibatkan kerusakan pada jaringan maupun sel-selnya.

Pengendalian:

(1) Non kimiawi yaitu dengan melakukan sanitasi lingkungan, pengaturan jarak tanam tidak rapat, rotasi tanam, pemasangan perangkap kuning, eradikasi bagian yang terserang. Menggunakan musuh alami.

(2) Kimiawi yaitu dengan penyemprotan insektisida berbahan aktif tiametoksam, abamektin, sipermetrin, imidakloprid, karbosulfan, prothiofos, diafentiuron, tiametoksam.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *