PERAWATAN DAN PENANGANAN PADA BUDIDAYA LABU MADU
Namun ada bebebapa hal yang perlu kita perhatikan dalam budidaya labu ini salah satunya yaitu pengendalian terhadap hama dan penyakit. Hama dan penyakit yang sering mengganggu tanaman labu madu ini adalah kumbang oteng-oteng dan penyakit layu bakteri dan layu fusarium.
Untuk itu petani harus rutin melakukan pengecekan pada saat proses budidaya berlangsung mulai dari tahap awal pengolahan lahan sampai tahap akhir masa panen. Pengendalian untuk hama pun cukup mudah jika serangan masih rendah cukup dengan memungut kumbang tersebut lalu memusnahkannya.
Namun jika serangan sudah banyak dapat melakukan penyemprotan dengan insektisida pada pagi dan sore hari. Sedangkan pengendalian untuk penyakit dapat kita lakukan dengan memperhatikan sanitasi lahan dengan baik. Labu madu memasuki masa panen saat tanaman sudah berumur 85-90 hari setelah tanam.
Ciri-ciri labu madu yang siap panen adalah buah dan tangkai pada pangkal buah sudah berubah warna dari hijau menjadi kuning kecoklatan. Pemanenan dapat kita lakukan dengan memotong tangkai buah dengan pisau atau memetiknya secara langsung.
Buah labu madu ini memiliki daya simpan yang cukup lama mencapai 6 bulan dan tingkat kemanisannya akan meningkat setelah buah ini tersimpan minimal 2 bulan setelah panen. Labu madu atau Butternut Squash sangat memikat hati bagi siapa saja yang melihatnya.
Banyak konsumen yang menggemari Labu ini karena bentuknya yang unik, rasa yang manis dan tekstur yang sangat lembut menjadi daya tarik utamanya. Tanaman labu madu tidak hanya petani labu saja yang menanamnya tetapi juga para hobiis tanaman mulai tertarik menanamnya.
Saat ini benih labu madu yang ada pada pasaran belumnya banyak seperti komuditas buah yang lainnya. Benih labu madu yang ada dan terkenal pada pasaran masihlah labu madu Labumadu dari Cap Panah Merah dan labu madu Peacock dari Known You Seed.