Cara Mencampur Pestisida Pertanian Yang Baik Dan Benar

Apa itu Pestisida

Pestisida, Cara Mencampur Pestisida, Pestisida Pertanian, Pestisida Sistemik, Lmga Agro, Toko Pertanian, Toko Tani, Toko Pertanian Terdekat
Contoh Pestisida

Apa itu pestisida? Pertanyaan yang sering ditanyakan oleh banyak orang yang peduli dengan pertanian dan keberlangsungan lingkungan.

Pestisida adalah senyawa kimia atau zat alami yang digunakan untuk mengendalikan atau membasmi hama, gulma, dan penyakit tanaman yang dapat mengancam hasil panen.

Istilah ini berlaku pada berbagai pestisida yang spesifik seperti insektisida, herbisida, nematisida, algasida, fungisida dan rodentisida.

Artikel ini akan memberikan penjelasan informatif tentang berbagai jenis pestisida, cara penggunaan yang tepat, serta dampaknya terhadap lingkungan dan kesehatan manusia.

Sebagai sumber terpercaya, kami memberikan informasi komprehensif dan akurat tentang pestisida.

Harapan kami membantu Anda dalam mengambil keputusan transaksional yang bijaksana dalam memilih dan menggunakan produk-produk pestisida yang sesuai dengan kebutuhan pertanian Anda.

Segera temukan jawaban lengkap tentang apa itu pestisida dan pilihlah solusi terbaik untuk tanaman Anda!

Penerapan pestisida pada tanaman pertanian dapat meninggalkan residu pada tanaman bahkan setelah panen dan menjadi bahan pangan yang siap kita jual.

Beberapa pestisida terkategorikan sebagai zat yang memiliki dampak toksikologi yang signifikan.

Karena itu semua petani dan praktisi yang terlibat dalam dunia pertanian harus tahu dan paham tata cara pencampuran bahan pestisida beserta adjuvantnya (Perekat).

Jangan sampai kita mencampur bahan kimia pestisida dengan tujuan untuk meningkatkan daya bunuh dari pestisida tersebut, yang terjadi justru daya bunuhnya turun akibat kurang pahamnya tata cara pencampuran.

Karena dalam rumus tata cara pencampuran pestisida ini tidak menganal 1 + 1 + 1 = 3, tapi terkadang justru hasilnya lebih kecil dari 3.

Ilustrasi ini menunjukkan bahwa pencampuran Bahan Aktif Pestisida yang tidak tepat justru akan menurunkan daya bunuh dari Pestisida itu sendiri.

Baca Juga : Jenis Pestisida dan Bahan Aktifnya Lindungi Budidaya Tanaman

Pentingnya Pencampuran Pestisida Pertanian Yang Baik Dan Benar

Pencampuran pestisida harus melalui riset yang mendalam serta tahap uji berkali kali.

Pencampuran ini tentunya bukan asal mencampurkan antara satu pestisida dan pestisida lainnya.

Tetapi harus memperhatikan sifatnya, komposisi campurannya hingga daya tahannya untuk tidak berubah bentuk atau efektifitas hingga waktu kedaluwarsa pestisida tersebut (biasanya 2 tahun).

Tentunya hal ini hanya lembaga riset atau perusahaan yang memiliki lembaga riset sendiri yang dapat melakukannya.

Akan sangat susah terukur keefektifannya jika yang melakukan masing masing individu petani.

Jadi secara pribadi saya tidak setuju jika melakukan pencampuran ini dengan alasan untuk meningkatkan kemampuan pestisida.

Satu satunya alasan yang menurut saya masih layak kita terima adalah demi efisiensi.

Jadi daripada petani tiap hari melakukan penyemprotan dengan pestisida yang berbeda, maka mereka dapat melakukan penyemprotan 3 hari sekali dengan menggunakan mixing pestisida.

Dengan demikian meskipun pestisida tersebut menjadi kurang efektif tetapi masih ada nilai plus dalam hal efisiensi tenaga atau biaya semprot.  

Jika harus mencampur maka perlu memperhatikan untuk mencampur pestisida berbentuk tepung terlebih dahulu.

Setelah itu baru memasukkan pestisida berbentuk cairan dan paling akhir adalah perekat atau perata.

Usahakan untuk tidak mencampur lebih dari 3 macam jenis pestisida. Lakukan penyemprotan campuran ini hingga habis dalam waktu kurang dari 1 hari.

Usahakan campuran dari produk dengan satu perusahaan ataupun perusahaan lain yang anda sudah mengenal kualitasnya.

Pencampuran yang salah akan menurunkan kualitas pestisida utama anda.

Terutama ketika mencampurkannya dengan pestisida lainnya yang kurang berkualitas (Contoh mengenai hal ini tentunya tidak dapat saya ungkap disini).

Pencampuran membutuhkan pengalaman dan biasanya para petani yang telah berpengalaman bisa melakukannya dengan baik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *