3 – Gejala Serangan Patek Atau Atraknosa
Penyakit patek atau antraknosa sangat menakutkan terutama bagi petani cabe. Serangan antraknosa ini mampu membuyarkan impian petani tanam cabe untuk memetik hasil yang besar, bahkan tidak jarang justru menimbulkan kerugian meskipun harga cabe sedang tinggi.
Tanaman yang terserang penyakit patek atau antraknosa yang penyebabnya oleh infeksi cendawan Colletrotichum sp. menunjukkan gejala bercak cokelat kehitaman yang kemudian akan meluas menjadi busuk lunak.
Pada bagian tengah bercak terdapat kumpulan titik-titik hitam yang merupakan koloni cendawan. Sedangkan tanaman yang terserang patek atau antraknosa akibat infeksi cendawan Gloesperium sp. menunjukkan bercak cokelat dengan bintik-bintik berlekuk.
Pada bagian tepi bintik-bintik tersebut berwarna kuning membesar dan memanjang. Jika kelembaban tinggi, cendawan akan membentuk lingkaran memusat atau konsentris berwarna merah jambu.
Awal serangan pada buah cabe biasanya dari bagian ujung buah yang mengakibatkan die back atau mati ujung.
4 – Pengendalian Patek atau Antraknosa secara efektif
Untuk wilayah Indonesia penyakit ini tergolong penyakit yang paling sulit menjinakkannya, terutama pada saat musim hujan.
Untuk petani cabe yang menanam dengan musim berbuah pada saat musim hujan harus melakukan pengontrolan yang ketat dan terus-menerus.
Berikut ini beberapa upaya penanganan untuk mengendalikan serangan patek atau antraknosa :