Labu Kuning : Manfaat Dan Cara Budidaya Yang Baik Dan Benar

2. Cara bertanam

Seminggu setelah membuat lubang tanaman, benamkan 2 biji bibit labu pada setiap gundukan tanah dan pupuk tersebut.

Biji-biji labu yang telah tertanam, kemudian taburi dengan abu sekam atau dapur sebagai penolak hama bekicot dan cacing. Lakukan pemakaian abu dapur sampai tanaman tumbuh setinggi 25 cm.

3. Tunas dan para-para

Rambatkan tanaman labu parang ke turus turus dan para-para dengan sangat kuat, mengingat berat labu parang sekitar 3-5 kg.

Jadi harus tersedia para-para yang benar-benar kuat karena pada setiap tanaman dapat berbuah hingga 10 buah.

Cara membuat para-para yang kuat mula-mula potong bambu dengan ukuran 2 m kemudian lanjarkan bambu tersebut.

Maksud ukuran tersebut untuk tiang para-para setinggi 1,5 m pada atas permukaan tanah dan 0,5 m dalam tanah.

Lebih pasnya lagi sesuaikan tinggi tiang dengan tinggi badan karena berhubungan dengan kemudahan dan pemeliharaanya.

Untuk satu bibit memerlukan empat batang tiang dan satu turus. Setelah memancang empat tiang, kemudian pasang batang-batang bambu, hubungkan keempat tiang tersebut dan pada atas batang bambu tersebut dengan memasang bambu-bambu yang telah terbelah menjadi 2 bagian.

4. Penyiangan dan pembumbunan tanaman

Perlu melakukan penyiangan rumput sebanyak 2 hingga 3 kali yaitu pada waktu tanaman berumur 10 hari, 3 minggu dan 6 minggu. Lakukan pembunbunan tanaman sebanyak 2 kali yaitu pada waktu tanaman berumur 3 minggu dan 6 minggu.

5. Pemupukan tanaman

Kalau membiarkan tanaman labu parang tumbuh dan berproduksi lebih dari 6 bulan, maka setiap 3 bulan sekali harus beri tambahan pupuk kandang atau kompos sebanyak 5 kg.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *