Bagaimana Cara Budidaya Bawang Daun Agar Menguntungkan

Bawang daun, merupakan salah satu komoditas hortikultura yang memiliki permintaan pasar yang sangat stabil sehingga bisa menguntungkan petani.
Budidaya bawang daun memberikan peluang usaha pertanian terbaru yang menjanjikan apabila bisa petani kelola dengan baik dan efisien.
Berikut adalah beberapa langkah penting dalam budidaya bawang daun agar hasilnya menguntungkan.
Pemilihan Lahan dan Persiapan Media Tanam
Budidaya bawang daun akan bisa lebih optimal apabila petani lakukan di daerah dataran tinggi dengan ketinggian 700–1.500 meter di atas permukaan laut.
Tanah yang cocok untuk menanam bawang daun adalah jenis tanah yang gembur, subur, dan drainase lahan harus optimal.
Sebelum menanam bawang daun, tanah sebaiknya petani cangkul atau petani bajak sedalam 20–30 cm, lalu diberi pupuk kandang sebanyak 10–15 ton per hektar.
Pemilihan Bibit Berkualitas
Gunakan bibit bawang daun yang sehat, tidak terserang penyakit, dan berasal dari varietas unggul seperti Bima Brebes atau Trisula.
Bibit dapat diperoleh dari hasil perbanyakan anakan atau dari biji, tergantung ketersediaan dan tujuan budidaya.
Teknik Penanaman
Penanaman bawang daun harus petani lakukan dengan jarak tanam ideal yaitu sekitar 20 x 20 cm.
Waktu tanam bawang daun terbaik adalah pada awal musim hujan agar tanaman mendapat cukup air selama fase awal pertumbuhan.
Pemeliharaan dan Perawatan
Penyiraman pada budidaya bawang daun bisa petani lakukan secara rutin, terutama pada masa awal pertumbuhan.
Petani juga perlu melakukan kegiatan penunjang seperti penyiangan gulma dan penggemburan tanah yang harus petani lakukan secara berkala.
Pemupukan susulan dengan pupuk NPK atau urea dapat dilakukan setiap 2–3 minggu untuk mendorong pertumbuhan daun yang maksimal.
Pengendalian Hama dan Penyakit
Hama yang sering menyerang antara lain ulat grayak dan thrips. Pengendalian dapat petani lakukan dengan pestisida nabati atau kimia sesuai dosis anjuran.
Penyakit seperti layu dan busuk batang dapat petani cegah dengan menjaga kebersihan lahan dan rotasi tanaman.
Panen dan Pascapanen
Bawang daun dapat petani panen 60–70 hari setelah tanam. Panen bisa petani lakukan dengan mencabut tanaman secara hati-hati.
Setelah itu, daun bisa petani bersihkan dari tanah dan selanjutnya petani sortir. Pengemasan yang baik akan memperpanjang umur simpan dan meningkatkan nilai jual.
Dengan manajemen yang tepat dan perhatian terhadap kualitas produk, budidaya bawang daun bisa menjadi usaha yang menguntungkan, baik dalam skala kecil maupun besar.
Baca Juga : Peluang Bisnis Budidaya Daun Bawang Freda Dan Fragrant Jadi Usaha Yang Menjanjikan
Cara Paling Tepat Memberikan Pupuk Pada Budidaya
Bawang daun merupakan salah satu tanaman hortikultura yang menarik untuk kita tanam baik skala kecil atau skala besar.
Tanaman ini membutuhkan perawatan yang tepat agar menghasilkan panen yang maksimal, salah satunya dengan pemberian pupuk yang sesuai.
Memberikan pupuk dengan cara dan waktu yang tepat sangat penting untuk memastikan bawang daun tumbuh sehat dan produktif.
Jenis Pupuk Yang Petani gunakan
Secara umum, bawang daun memerlukan unsur hara makro seperti nitrogen (N), fosfor (P), dan kalium (K).
Pupuk yang biasa petani gunakan adalah pupuk kandang, kompos, dan pupuk anorganik seperti urea, TSP, dan KCl. Untuk hasil terbaik, kombinasi antara pupuk organik dan anorganik sangat kami sarankan.
- Pupuk Organik: seperti kompos dan pupuk kandang, sebaiknya petani berikan sebelum tanam sebagai pupuk dasar. Pupuk organik juga menyediakan nutrisi jangka panjang dan memperbaiki nutrisi tanah.
- Pupuk Anorganik: seperti urea, TSP, dan KCl, petani berikan secara berkala dalam fase pertumbuhan tanaman.
Waktu dan Cara Pemberian
Pupuk Dasar
Sebelum petani melakukan budidaya bawang daun, petani bisa melakukan pemupukan bersamaan dengan pengolahan lahan.
Campurkan pupuk kandang matang ke dalam tanah budidaya bawang daun sebanyak 10–15 ton per hektar, atau setara 1–2 kg per meter persegi untuk skala rumahan.
Pupuk Susulan
Pupuk susulan bisa petani berikan dalam beberapa tahap:
- Tahap pertama: 2 minggu setelah tanam, gunakan urea dan TSP masing-masing 100 kg/ha, petani berikan secara tugal di sekitar tanaman.
- Untuk tahap kedua: 4 minggu setelah tanam, ulangi pemberian urea dan tambahkan KCl sebanyak 50 kg/ha.
- Tahap ketiga (opsional): 6 minggu setelah tanam, jika tanaman masih dalam fase vegetatif, bisa diberikan urea tambahan untuk mendorong pertumbuhan daun.
Pemupukan Daun (Foliar)
Selain memberikan pupuk langsung pada tanah, petani juga bisa memanfaatkan pupuk daun (foliar) pada budidaya bawang daun milik mereka.
Larutkan pupuk daun dalam air sesuai dosis dan semprotkan ke permukaan daun setiap 7–10 hari sekali, terutama saat tanaman menunjukkan gejala kekurangan hara.
Tips Tambahan
- Pastikan penyiraman petani lakukan setelah pemupukan untuk membantu penyerapan.
- Hindari pemupukan saat cuaca terlalu panas atau saat hujan deras agar pupuk tidak terbuang percuma.
- Selalu perhatikan kondisi tanaman bawang daun milik petani; perubahan warna daun atau pertumbuhan yang lambat bisa jadi tanda kekurangan atau kelebihan pupuk.
Dengan teknik pemupukan yang tepat, bawang daun akan tumbuh subur dan menghasilkan panen yang berkualitas.
Baca Juga : Pemupukan Organik Jaga Lingkungan Pertanian Tetap Lestari dan Subur