Jual Harga Insektisida Tenchu Terjangkau Serta Berkualitas Unggul

tenchu insektisida, bahan aktif insektisida tenchu, dosis pestisida tenchu, insektisida dinotefuran, Lmga Agro

Contoh Hama Pada Tanaman Yang Dapat Menyerang Selama Budidaya

tenchu insektisida, bahan aktif insektisida tenchu, dosis pestisida tenchu, insektisida dinotefuran, Lmga Agro
Jual Harga Insektisida Tenchu Murah Manjur Mengatasi Hama | Lmga Agro

Infeksi hama berbahaya pada tanaman budidaya dapat berefek negatif pada fase perkembangan tanaman, yang umumnya akan terhambat dan terganggu.

Dengan masa perkembangan tanaman yang menjadi terganggu serta terhambat, dapat berdampak pada hasil panen yang menurun dengan drastis.

Maka dari itu, petani perlu untuk mengawasi adanya beberapa jenis hama berbahaya yang menyerang tanaman, supaya bisa segera mengatasinya.

Jika petani segera mengatasi tindakan pemusnahan hama, keadaan tanaman akan akan, sehingga pertumbuhannya lancar dan memproduksi panen melimpah.

Berikut adalah beraneka contoh hama pada tanaman yang bisa menyerang waktu budidaya serta dapat mengganggu proses perkembangannya.

Leptocorisa Oratorius

Leptocorisa oratorius atau hama kepik hijau merupakan suatu serangga yang menjadi salah satu hama utama pada tanaman padi.

Hama ini juga bisa menyerang ke tanaman lain, termasuk jagung, sorgum, dan tanaman biji – bijian lainnya.

Serangga ini memiliki tubuh ramping dengan panjang sekitar 15 – 20 mm, dengan warna hijau, yang akan berkamuflase pada daun dan batang.

Leptocorisa oratorius juga memiliki sayap transparan yang memungkinkan mereka dapat terbang dengan cepat, yang aktif saat pagi dan sore hari.

Siklus hidup hama Leptocorisa oratorius akan melibatkan tiga tahap yang utama, yaitu tahap telur, nimfa dan dewasa.

Hama ini dapat menyerang tanaman pada fase generatif, terutama saat tanaman menghasilkan biji atau bulir.

Serangga Leptocorisa oratorius bisa menghisap cairan dari bulir padi, yang mengakibatkan bulir menjadi tidak terisi sempurna atau kosong.

Dalam serangan yang parah, akan menyebabkan tanaman budidaya kehilangan hasil panen secara drastis.

Untuk mengendalikan hama Leptocorisa oratorius, petani harus rutin membersihkan lahan budidaya, memanfaatkan predator alami hama ini.

Menggunakan perangkap hama serta aplikasi insektisida dengan memperhatikan dosis dan cara aplikasi yang tepat.

Myzus Persicae

Myzus persicae atau kutu daun adalah serangga hama yang menyerang berbagai jenis tanaman, termasuk sayuran, buah – buahan, dan tanaman hias.

Hama ini sering menjadi suatu kutu daun yang paling merusak secara global, karena kemampuannya menyebarkan berbagai virus tanaman.

Ukuran dari hama Myzus persicae lumayan kecil, yaitu hanya sekitar 1.5 – 2 mm, dengan bentuk tubuhnya bulat telur.

Warna tubuh hama ini bervariasi, mulai dari hijau muda hingga kuning atau merah muda, tergantung lingkungan dan kondisi fisiologisnya.

Hama Myzus persicae juga memiliki satu pasang struktur yang mirip tanduk pada bagian belakang tubuhnya.

Siklus hidup hama ini akan melibatkan tiga tahap yang penting, yaitu tahap telur, nimfa dan yang terakhir dewasa.

Myzus persicae dapat menghisap cairan floem dari bagi batang, daun serta bagian tanaman yang umurnya masih muda.

Akibat infeksi hama tersebut, dapat menyebabkan daun terlihat menguning, melengkung, atau menggulung dan membuat kualitas serta kuantitas panen menurun.

Hama ini juga terkenal dapat menularkan lebih dari 100 jenis virus tanaman, termasuk virus mosaik, virus keriting daun, dan virus kuning.

Untuk mengendalikan hama Myzus persicae, petani dapat rutin membersihkan lahan tanam, merotasi tanaman secara rutin.

Menggunakan musuh alami hama ini dan aplikasi insektisida dengan memperhatikan dosis serta cara pemakaian yang tepat.

Nilaparvata Lugens

Nilaparvata lugens atau wereng coklat merupakan hama utama tanaman padi, dan juga dapat menyerang tanaman lainnya seperti jagung atau sorgum.

Hama ini dapat mengakibatkan kerusakan secara signifikan terhadap hasil panen dan kualitas tanaman padi.

Wereng coklat juga terkenal karena kemampuannya menyebarkan berbagai penyakit virus pada tanaman padi, menjadikannya ancaman besar dalam pertanian padi.

Ciri hama Nilaparvata lugens adalah, mempunyai panjang tubuh sekitar 3.5 – 4 mm, dengan bentuk tubuh pipih serta memanjang. Warna tubuhnya coklat kekuningan.

Serangga dewasa memiliki sayap yang memungkinkannya untuk terbang dan menyebar ke tanaman lain. Membuatnya mudah berpindah tempat dari satu tanaman ke tanaman lain.

Hama ini sangat aktif pada malam hari dan lebih suka menyerang bagian bawah daun atau tangkai tanaman padi. Biasanya muncul pada musim hujan atau saat kelembaban tinggi.

Nilaparvata lugens dapat menghisap cairan dari jaringan floem tanaman, menyebabkan daun menjadi kuning, kering, dan akhirnya mati.

Serangan berat juga dapat menghambat pertumbuhan tanaman padi, menghasilkan gabah yang kurang berkualitas dan turunnya produksi panen.

Tidak hanya merusak tanaman secara langsung, hama Nilaparvata lugens juga dapat menjadi virus tanaman. Seperti Rice grassy stunt virus (RGSV) dan Rice ragged stunt virus (RRSV).

Siklus hidup Nilaparvata lugens melibatkan tiga tahap, yaitu tahap telur, nimfa dan terakhir merupakan tahap dewasa.

Untuk mengendalikan hama Nilaparvata lugens, petani bisa merotasi tanaman secara rutin, menanam tanaman padi dengan serempak.

Rutin membersihkan lahan budidaya, memanfaatkan musuh alami hama ini dan aplikasi insektisida dengan dosis yang tepat.

Baca Juga : Jual Harga Confidor Bubuk Murah Bisa Menjaga Tanaman Dari Hama

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *