Beberapa Hama Yang Dapat Menginfeksi Ke Tanaman Budidaya
Hama berbahaya yang menyerang ke tanaman budidaya akan memberikan dampak buruk terhadap masa pertumbuhan, yang biasanya menjadi terganggu serta terhambat.
Dengan proses pertumbuhan tanaman yang menjadi terhambat dan terganggu, akan berefek terhadap turunnya produktivitas hasil panen secara signifikan.
Oleh sebab itu, petani harus selalu memantau serangan hama berbahaya pada tanaman, agar dapat mengambil tindakan pemusnahan dengan segera.
Apabila petani segera mengambil tindakan pemberantasan hama, kondisinya akan cenderung aman, sehingga tanaman dapat tumbuh sehat serta menghasilkan panen tinggi.
Pada bawah ini merupakan beberapa jenis hama yang dapat menyerang ke tanaman budidaya, dan mengancam fase pertumbuhannya.
Bemisia Tabaci
Bemisia tabaci atau kutu putih adalah suatu jenis serangga penghisap yang sangat merusak bagi berbagai tanaman, terutama tanaman hortikultura dan pertanian.
Serangga kecil ini mempunyai warna putih kekuningan dengan sayap yang bentuknya segitiga, yang dapat menutupi tubuhnya. Sayap tersebut memiliki penampilan berbulu halus.
Imago (serangga dewasa) Bemisia tabaci memiliki ukuran sekitar 1 – 2 mm. Sedangkan tahap larvanya berbentuk nymph yang juga kecil dan tidak bergerak banyak.
Kutu putih betina dapat menghasilkan telur yang akan meletakkannya pada permukaan bawah daun tanaman.
Telur ini menetas menjadi larva yang akan berkembang melalui beberapa tahap instar (nymph) sebelum berubah menjadi dewasa.
Siklus hidup Bemisia tabaci melibatkan beberapa tahap, yaitu telur → larva (bercangkang) → nymph → imago (dewasa).
Kelangsungan dari siklus hidup tersebut terjadi sekitar 1 – 3 minggu, tergantung suhu dan ketersediaan makanan.
Bemisia tabaci dapat menghisap cairan dari daun tanaman, yang membuat daun terlihat menguning, kering, hingga akhirnya mati.
Penghisapan tersebut membuat tanaman menjadi lebih, membuatnya lebih rentan terhadap infeksi penyakit lain.
Hama ini juga dapat menjadi vektor penting untuk sejumlah virus tanaman, termasuk virus kuning, gemini virus, dan virus tomat.
Untuk mengendalikan hama Bemisia tabaci, petani dapat menggunakan musuh alami hama ini, rutin menjaga kebersihan lahan tanam.
Merotasi tanaman dengan rutin, menggunakan varietas tanaman yang tahan hama dan aplikasi insektisida dengan dosis yang tepat.
Nilaparvata Lugens
Nilaparvata lugens atau wereng coklat, merupakan suatu serangga penghisap yang sangat merusak pada tanaman padi.
Hama ini terkenal sebagai salah satu penyebab utama kerugian dalam produksi padi untuk berbagai negara tropis dan subtropis.
Wereng coklat Nilaparvata lugens adalah serangga kecil dengan panjang tubuh hanya sekitar 4 – 5 mm.
Warna tubuhnya coklat kekuningan dengan sayap rapat, dan kepala serta tubuhnya tampak lebih gelap daripada bagian lainnya.
Telur hama ini berwarna putih dan biasanya akan terletak pada bagian permukaan bawah daun tanaman padi.
Larva (nymph) yang baru menetas biasanya tidak bisa terbang, tetapi mereka tetap bergerak ke daun lain untuk menghisap getah.
Siklus hidup Nilaparvata lugens bermula dari telur → larva (nymph) → dewasa. Fase larva mengalami beberapa instar (tahap perkembangan) sebelum menjadi imago (dewasa).
Hama Nilaparvata lugens dapat menghisap cairan pada jaringan tanaman padi, terutama pada bagian daun dan batang.
Penghisapan getah oleh wereng coklat menyebabkan daun menjadi menguning, kering, dan layu, yang akhirnya mengurangi kemampuan fotosintesis tanaman.
Tanaman yang terinfeksi akan mengalami pertumbuhan terhambat dan produksi padi berkurang, bahkan dapat mengakibatkan tanaman mati jika serangannya berat.
Nilaparvata lugens juga merupakan vektor bagi beberapa penyakit tanaman padi, seperti rice tungro virus dan rice grassy stunt virus.
Untuk mengendalikan hama Nilaparvata lugens, petani bisa mengatur jarak tanam dengan tepat, menggunakan musuh alami hama ini.
Merotasi tanaman dengan baik, rutin menjaga kebersihan lahan tanam dan aplikasi insektisida dengan memperhatikan dosis yang tepat.
Thrips Palmi
Thrips palmi merupakan jenis hama kecil yang sangat merusak tanaman, terutama tanaman hortikultura seperti cabai, tomat, terong, dan lainnya.
Hama ini memiliki kemampuan untuk menyebarkan berbagai penyakit dan dapat merusak tanaman secara signifikan.
Thrips palmi merupakan serangga kecil dengan panjang sekitar 1 – 2 mm. Mereka memiliki tubuh ramping dan panjang dengan sayap memanjang, yang biasanya transparan dengan sedikit warna kuning kecoklatan.
Thrips dewasa dapat terbang, namun sering berpindah dari satu tanaman ke tanaman lain dengan cara merangkak.
Biasanya Thrips palmi akan meletakkan telur pada dalam jaringan tanaman, terutama pada daun yang berusia muda atau bunga.
Siklus hidup dari hama Thrips palmi dapat terdiri dari telur → larva (nymph) → pupa → dewasa.
Nymph dapat berubah menjadi pupa setelah beberapa kali instar (fase perkembangan), dan akhirnya berkembang menjadi imago (individu dewasa).
Siklus hidup secara keseluruhan dari hama Thrips palmi bisa berlangsung sekitar 10 – 20 hari, tergantung suhu dan kelembaban.
Thrips palmi mampu untuk menghisap cairan dari sel – sel tanaman dengan menggunakan mulut berbentuk jarum.
Penghisapan ini dapat menyebabkan daun tanaman menguning, bercak perak atau kelabu pada permukaan daun, serta kerusakan pada bunga dan buah.
Dalam serangan dari hama Thrips palmi yang cukup berat, akan menyebabkan hasil panen berkurang bahkan kematian tanaman.
Tidak hanya dapat merusak tanaman secara langsung, Thrips palmi juga berperan sebagai vektor penyebaran virus.
Untuk mengendalikan hama Thrips palmi, petani dapat memakai musuh alami hama ini, menggunakan varietas tanaman yang tahan hama.
Merotasi tanaman secara rutin, rajin membersihkan lahan tanam dan aplikasi insektisida dengan dosis yang tepat.
Baca Juga : Jual Insektisida Bahan Aktif Dimehipo Ampuh Atasi Hama Wereng