Jenis Gulma Yang Mengganggu Pertumbuhan Tanaman Budidaya
Umumnya, gulma bisa tumbuh liar pada sekitar ladang, kebun dan berbagai lingkungan lainnya, yang berguna menjadi tempat wisata, pertanian serta hortikultura.
Dalam segmen pertanian, pertumbuhan gulma liar dapat berkompetisi dengan tanaman budidaya, untuk mendapatkan kebutuhan nutrisi, air dan sumber daya.
Selain itu, gulma juga bisa menjadi tempat bersarang dari bermacam – macam penyakit serta hama berbahaya, yang dapat menyerang pada tanaman.
Oleh sebab itu, apabila petani mendapati adanya gulma yang tumbuh liar pada sekitar lahan pertanian, harus segera mengatasinya, agar lahan tanam tetap aman.
Akan tetapi, sebelum petani memberantas tumbuhnya gulma liar, terlebih dahulu petani harus mengenal beraneka jenis gulma tersebut.
Berikut merupakan beberapa jenis gulma yang dapat tumbuh liar pada sekitar lingkungan lahan pertanian, yang dapat menjadi ancaman bagi petani.
Cynodon Dactylon
Cynodon dactylon merupakan suatu gulma yang sangat umum dan sering tumbuh pada berbagai lahan, seperti pertanian, padang rumput, dan halaman rumah.
Gulma ini termasuk dalam keluarga Poaceae atau rumput – rumputan yang terkenal karena pertumbuhannya agresif serta kemampuan bertahan hidup pada berbagai kondisi lingkungan.
Batang dari gulma cynodon dactylon umumnya mampu untuk menjalar serta membentuk stolon dan rhizoma.
Stolon merupakan batang yang merayap pada atas tanah, sementara rhizoma adalah batang yang tumbuh pada bawah permukaan tanah.
Daunnya pendek, rata, serta berwarna hijau terang hingga hijau tua. Ujung daunnya biasanya runcing, dan panjangnya bisa bervariasi sekitar 2 – 15 cm.
Akar Cynodon dactylon bersifat dangkal tetapi sangat padat, memberikan daya cengkram yang kuat pada tanah, sehingga sulit dicabut manual.
Rumput ini terkenal sangat tahan terhadap beberapa kondisi lingkungan, seperti kekeringan, panas, dan tekanan penggembalaan.
Gulma cynodon dactylon dapat bersaing dengan tanaman untuk mendapatkan asupan air, nutrisi, dan cahaya.
Karena pertumbuhannya yang cepat dan agresif, gulma ini dapat menghambat pertumbuhan tanaman utama dan mengurangi hasil panen.
Pada lahan irigasi, terutama sawah, cynodon dactylon dapat menghambat aliran air dan menyebabkan peningkatan biaya pengelolaan air.
Untuk mengendalikan cynodon dactylon, petani bisa membajak tanah dengan baik, memakai mulsa untuk menutup tanah.
Merotasi tanaman secara rutin serta mengaplikasikan herbisida, dengan dosis dan cara pemakaian yang harus tepat.
Leptochloa Chinensis
Leptochloa chinensis adalah jenis gulma yang sering menimbulkan masalah pada lahan pertanian, terutama pada sekitar sawah.
Gulma ini termasuk dalam keluarga Poaceae atau rumput – rumputan dan sangat adaptif terhadap kondisi lingkungan yang basah.
Batang dari leptochloa chinensi biasanya cukup tegak, yang tingginya mencapai 30 – 100 cm, warnanya hijau terang serta agak halus.
Daun – daunnya panjang, sempit, dan berwarna hijau dengan permukaan kasar. Panjang daun bisa bervariasi, namun biasanya sekitar 10 – 40 cm.
Akar gulma ini berserat serta dangkal, membuatnya mudah menyebar terutama pada tanah yang basah atau tergenang air.
Leptochloa chinensis mampu tumbuh dengan baik pada lahan yang lembab hingga tergenang air, seperti sawah atau lahan yang beririgasi.
Gulma ini juga dapat tumbuh pada sekitar pinggiran kolam, saluran sistem irigasi, dan area lahan basah lainnya.
Penyebarannya terjadi lewat biji yang terbawa oleh air atau hewan, serta melalui alat – alat pertanian yang terkontaminasi.
Leptochloa chinensis dapat bersaing dengan tanaman budidaya untuk mendapatkan asupan cahaya, nutrisi, dan air.
Karena pertumbuhannya yang cepat, gulma ini dapat menyebabkan penurunan hasil panen yang signifikan jika tidak petani kendalikan dengan baik.
Untuk mengendalikan gulma leptochloa chinensis, petani bisa menyianginya secara manual, mengelola pengairan dengan baik.
Mengubah pola tanaman dalam setiap budidaya serta memanfaatkan herbisida, dengan dosis dan cara pemakaian yang perlu petani awasi.
Echinochloa Colona
Echinochloa colona adalah salah satu spesies gulma yang paling umum dan bermasalah pada lahan pertanian, terutama daerah tropis serta subtropis.
Gulma ini termasuk dalam keluarga Poaceae atau rumput – rumputan dan sangat adaptif terhadap berbagai kondisi lingkungan.
Batang dari gulma echinochloa colona biasanya agak tegak atau terkadang menjalar, yang panjangnya sekitar 60 – 100 cm.
Daunnya panjang, sempit, dan berwarna hijau terang dengan permukaan halus. Pangkal daun biasanya memiliki rambut – rambut halus.
Sementara untuk bagian akarnya dangkal dan berserat, membuatnya mudah bila kita tarik, tetapi juga cepat tumbuh kembali.
Echinochloa colona mampu untuk tumbuh pada berbagai jenis tanah, mulai dari tanah yang lembab hingga kering.
Gulma ini sering tumbuh pada sekitar sawah, ladang, kebun, serta lahan – lahan yang tidak masyarakat manfaatkan.
Karena kemampuannya beradaptasi dengan cepat, echinochloa colona dapat menjadi kompetitor serius bagi tanaman budidaya.
Gulma ini sangat merugikan karena dapat bersaing dengan tanaman untuk memperoleh asupan cahaya matahari, air serta nutrisi. Hal tersebut akan mengakibatkan turunnya hasil panen.
Untuk mengendalikan gulma echinochloa colona, petani dapat menyianginya secara manual, merotasi tanaman dengan rutin.
Petani juga bisa memakai herbisida untuk menumpas gulma ini, dengan memperhatikan dosis serta cara penggunaan yang tepat.
Baca Juga : Jual Herbisida Goal Dari DOW Chemical Bantu Usaha Petani