Jenis Hama Tanaman Yang Menghambat Pertumbuhannya
Serangan hama berbahaya pada tanaman dapat berefek buruk pada masa pertumbuhan tanaman, yang umumnya akan terhambat dan terganggu.
Dengan fase pertumbuhan dari tanaman yang terganggu serta terhambat, bisa berdampak ke penurunan hasil panen secara signifikan serta kualitasnya cenderung menjadi buruk.
Maka dari itu, petani perlu mengawasi adanya beberapa jenis hama pada tanaman, yang dapat menyerang ketika budidaya, supaya bisa mengatasinya segera.
Jika petani segera mengambil tindakan pemberantas hama tanaman, keadaan tanaman akan aman, sehingga pertumbuhannya akan aman dan mampu memproduksi panen tinggi.
Berikut adalah beraneka contoh jenis hama tanaman, yang dapat menghambat pertumbuhan serta bisa menyerang selama proses budidaya.
Lalat Buah
Lalat buah (termasuk dalam keluarga Tephritidae) adalah salah satu hama utama dalam bidang pertanian, khususnya pada tanaman buah.
Mereka dapat menyebabkan kerusakan secara signifikan terhadap hasil panen serta kualitas dari tanaman buah – buahan.
Siklus hidup lalat buah berawal saat hama betina meletakkan telur pada bagian dalam buah muda atau yang hampir matang. Telur tersebut sangat kecil dan sulit terlihat dengan mata telanjang.
Setelah telur sudah menetas, larva atau belatung akan mulai memakan daging buah dari bagian dalam.
Tahap larva ini adalah yang paling merusak, karena belatung membuat terowongan pada bagian dalam buah, yang menyebabkan buah menjadi busuk.
Setelah cukup besar, larva akan jatuh ke tanah dan berubah menjadi pupa. Proses ini terjadi pada bagian dalam tanah, yang mana mereka akan berkembang menjadi lalat dewasa.
Lalat buah dewasa muncul dari dalam tanah, siap untuk mengulangi siklus hidup dengan mencari buah baru untuk meletakkan telurnya.
Hama lalat buah menyebabkan buah menjadi busuk dan tidak layak jual atau untuk konsumsi. Ini dapat mengakibatkan kerugian ekonomi yang besar bagi petani.
Buah tanaman yang terinfeksi biasanya memiliki bintik hitam atau berlubang, yang mengurangi kualitas visual dan rasa buah.
Pada serangan yang berat dapat menyebabkan kerugian panen secara signifikan, mengurangi jumlah buah yang bisa dipanen.
Untuk mengendalikan hama lalat buah, petani bisa memakai perangkap, selalu menjaga kebersihan kebun untuk budidaya.
Membuang bagian buah yang terinfeksi, memakai musuh alami hama ini, serta aplikasi insektisida dengan dosis dan cara pemakaian yang tepat.
Thrips
Thrips adalah suatu serangga kecil yang tergolong ordo Thysanoptera. Mereka merupakan hama serius bagi beberapa tanaman, seperti tanaman hortikultura, sayuran, dan bunga.
Siklus hidup thrips berawal saat hama betina yang meletakkan telur pada bagian dalam jaringan tanaman, seperti bunga, daun atau buah.
Ukuran telur tersebut umumnya sangat kecil, yang hampir tidak terlihat dengan menggunakan mata telanjang.
Setelah menetas, nimfa thrips mulai memakan jaringan tanaman. Nimfa mirip dengan dewasa, tetapi lebih kecil dan biasanya tanpa sayap.
Nimfa dewasa masuk ke tahap pupa, biasanya pada dalam tanah atau bagian tanaman yang terlindungi.
Thrips dewasa muncul dengan tubuh ramping dan sayap berbulu. Mereka sangat kecil, biasanya kurang dari 2 mm panjangnya, tetapi dapat bergerak cepat dan terbang.
Hama thrips dapat merusak tanaman dengan menghisap cairan dari sel – sel tanaman, menyebabkan jaringan tanaman menjadi rusak.
Gejala yang umum termasuk bintik perak atau bercak pada daun dan bunga, daun yang melintir atau mengeriting, dan pertumbuhan terhambat.
Kerusakan oleh thrips dapat mengurangi kualitas visual dan nilai komersial tanaman, khususnya pada bagian bunga dan buah.
Beberapa spesies thrips dapat menjadi vektor bagi virus tanaman, seperti Tomato spotted wilt virus (TSWV) dan Iris yellow spot virus (IYSV).
Untuk mengendalikan hama thrips, petani harus selalu menjaga kebersihan lahan tanam, menyiangi gulma, memakai musuh alami hama ini.
Memanfaatkan plastik mulsa untuk menutup lahan tanam, dan aplikasi insektisida dengan dosis dan cara pemakaian yang tepat
Ulat Grayak
Ulat grayak atau Spodoptera litura adalah salah satu hama yang paling merusak pada berbagai jenis tanaman pertanian.
Hama ini dapat menyerang lebih dari 100 jenis tanaman, termasuk sayuran, tanaman hortikultura, dan tanaman perkebunan.
Siklus hidup ulat grayak bermula saat hama betina meletakkan telur secara berkelompok pada bagian bawah permukaan daun.
Telur tersebut umumnya berwarna putih krem dan biasanya tertutup oleh bulu – bulu halus yang dihasilkan oleh betina.
Setelah menetas, larva atau ulat mulai memakan daun tanaman, yang akan melakukannya secara berkelompok.
Berikutnya, setelah tahap larva selesai, ulat akan masuk ke tanah atau bahan tanaman yang terlindungi untuk menjadi pupa. Pupa ini berwarna coklat dan berkembang menjadi ngengat dewasa.
Ngengat dewasa muncul dari pupa dan mencari tanaman untuk meletakkan telur, yang akan mengulangi siklus hidup.
Ulat grayak memakan daun tanaman, menyebabkan lubang – lubang besar dan terkadang merusak seluruh daun.
Ini mengurangi kemampuan fotosintesis dari tanaman serta mampu untuk menghambat proses pertumbuhannya.
Dalam serangan yang berat, ulat grayak juga bisa memakan buah dan batang tanaman, menyebabkan kerusakan lebih lanjut dan mengurangi hasil panen.
Untuk mengendalikan hama ulat grayak, petani harus selalu menjaga kebersihan lahan tanam, memakai musuh alami hama ini.
Merotasi tanaman dengan rutin, memakai varietas tanaman yang tahan hama, dan memakai insektisida dengan dosis dan cara pemakaian yang tepat.
Baca Juga : Curacron vs Demolish Adalah Dua Insektisida Murah Lindungi Tanaman