Jenis Gulma Yang Dapat Tumbuh Pada Sekitar Lahan Pertanian
Umumnya, gulma bisa tumbuh liar pada lingkungan sekitar ladang, kebun serta berbagai lingkungan lainnya, yang bermanfaat menjadi tempat pertanian, hortikultura serta wisata.
Dalam segmen pertanian, gulma liar mampu berkompetisi dengan tanaman budidaya untuk mendapatkan kebutuhan air, nutrisi dan sumber daya.
Selain itu, gulma yang tumbuh liar juga bisa menjadi sarang dari bermacam – macam penyakit atau hama berbahaya, yang bisa menyerang tanaman.
Berikut adalah beberapa jenis gulma liar yang mampu tumbuh pada lingkungan sekitar lahan tanam serta mampu mengganggu fase pertumbuhannya.
Gulma Synedrella Nodiflora
Synedrella Nodiflora adalah salah satu spesies gulma tahunan yang termasuk dalam keluarga Asteraceae.
Gulma ini terkenal sebagai tanaman pengganggu pada berbagai lahan pertanian, kebun, dan area terbuka lainnya.
Asalnya dari wilayah tropis Amerika, namun menyebar ke banyak daerah tropis dan subtropis seluruh dunia, termasuk Asia Tenggara.
Synedrella nodiflora mempunyai batang tegak bercabang – cabang, berwarna hijau, dan seringkali mempunyai garis ungu.
Daun tanaman ini berhadapan, mempunyai bentuk lonjong hingga bulat telur, dan memiliki tepi bergerigi. Panjang daun bisa mencapai 5 – 10 cm.
Bunga Synedrella nodiflora berukuran kecil dan tumbuh pada ujung batang atau cabang. Bunga ini berwarna kuning dengan kepala bunga yang berbentuk bintang.
Gulma ini dapat bereproduksi dengan biji. Setiap tanaman mampu menghasilkan ratusan biji yang dapat tersebar lewat angin, air, dan aktivitas manusia atau hewan.
Jenis gulma ini tumbuh subur pada tanah lembab dan kaya nutrisi, namun juga dapat bertahan pada berbagai kondisi tanah dan iklim. Termasuk area yang terganggu seperti tepi jalan, lahan kosong, dan tepi sungai.
Synedrella nodiflora terkenal kompetitif dan dapat mengurangi hasil panen tanaman budidaya dengan cara bersaing untuk mendapatkan cahaya, air, dan nutrisi.
Gulma ini juga dapat menjadi inang bagi berbagai patogen tanaman, termasuk bakteri, virus, dan nematoda yang dapat merugikan tanaman budidaya.
Untuk mengendalikan gulma Synedrella nodiflora, petani dapat menyianginya secara manual, menggunakan serangga dan patogen alami.
Petani juga bisa mengaplikasikan herbisida untuk mengatasi gulma ini, dengan dosis dan cara pemakaian yang tepat.
Gulma Digitaria Ciliaris
Digitaria Ciliaris atau crabgrass adalah suatu jenis gulma tahunan dari keluarga Poaceae atau rumput – rumputan.
Gulma ini tersebar luas pada berbagai daerah tropis dan subtropis dunia, termasuk daerah sekitar Asia Tenggara.
Jenis gulma ini sangat terkenal sebagai salah satu gulma yang paling merugikan pada lahan pertanian, kebun, dan area berumput lainnya.
Digitaria ciliaris mempunyai batang yang menjalar dan membentuk akar pada setiap buku batang yang menyentuh tanah, sehingga membantu penyebaran vegetatif.
Gulma ini mempunyai daun berbentuk pita, panjangnya bervariasi antara 5 – 15 cm, dan lebar sekitar 0.5 – 1 cm.
Perbungaan gulma ini berbentuk seperti jari – jari tangan yang tersebar dari satu titik, berwarna hijau atau ungu, dan terdiri dari beberapa ruas.
Gulma ini dapat bereproduksi melalui biji serta fragmen batang yang mampu untuk membentuk akar.
Setiap tanaman dapat menghasilkan ribuan biji yang mudah tersebar oleh angin, air, serta aktivitas manusia dan hewan.
Jenis gulma ini tumbuh subur pada tanah yang kaya nutrisi dan kelembaban, namun juga dapat bertahan pada berbagai kondisi tanah.
Dampak keberadaan gulma ini adalah bisa mengganggu pertumbuhan tanaman, sebab dapat berkompetisi untuk memperoleh air, nutrisi serta cahaya.
Kehadirannya dalam jumlah besar dapat menurunkan produktivitas tanaman budidaya serta mengurangi kesuburan lahan pertanian.
Selain itu, keberadaan gulma ini pada lahan pertanian dapat meningkatkan biaya produksi karena memerlukan pengendalian yang intensif.
Untuk mengendalikan gulma ini, petani dapat menyiangi secara manual, dengan memanfaatkan beberapa alat pertanian.
Petani juga bisa memanfaatkan herbisida untuk mengatasi gulma ini, dengan dosis dan cara pemakaian yang tepat.
Rumput Teki Cyperus Kyllingia
Cyperus kyllingia atau rumput teki, adalah salah satu gulma yang termasuk dalam keluarga Cyperaceae.
Gulma ini sering tumbuh pada daerah tropis dan subtropis seluruh dunia, termasuk daerah sekitar Asia Tenggara.
Rumput teki kyllinga terkenal karena sifatnya invasif dan kemampuannya untuk bertahan dalam berbagai kondisi lingkungan.
Batang rumput ini berbentuk segitiga, padat, dan tidak berongga, dengan tinggi bisa mencapai 30 – 60 cm. Batang ini tumbuh tegak dari rimpang yang merayap pada bawah tanah.
Daunnya berwarna hijau terang, sempit, panjang, dan tumbuh berkelompok dari pangkal batang. Panjang daun sekitar 10 – 30 cm dengan lebar 0.2 – 1 cm.
Cyperus kyllingia dapat bereproduksi melalui biji dan rimpang. Setiap tanaman mampu menghasilkan banyak biji yang mudah tersebar oleh angin, air, serta aktivitas manusia dan hewan.
Gulma ini bisa tumbuh subur pada tanah lembab dan kaya nutrisi, namun juga dapat bertahan pada berbagai kondisi tanah. Termasuk area yang berdrainase buruk dan daerah berair.
Cyperus kyllingia sangat kompetitif serta dapat mengurangi hasil panen tanaman budidaya dengan bersaing untuk mendapatkan cahaya, air, dan nutrisi.
Kehadirannya pada lahan pertanian dapat menurunkan produktivitas tanaman budidaya secara signifikan.
Untuk mengendalikan rumput teki cyperus kyllingia, petani bisa menyiangi secara manual, merotasi tanaman dengan rutin, praktek mengelola tanah dengan tepat.
Aplikasi herbisida juga bisa petani lakukan untuk mengatasi rumput teki cyperus kyllingia, dengan dosis dan cara pemakaian yang tepat.
Baca Juga : Racun Rumput Paling Cepat Mati Andalan Petani Saat Budidaya
