Cara Merawat Cabe Rawit Agar Berpotensi Panen Maksimal
Budidaya tanaman cabe rawit merupakan salah satu peluang usaha pertanian yang bisa menghasilkan panen komoditas pangan unggulan.
Agar budidaya tanaman cabe rawit bisa tumbuh dengan baik petani perlu untuk menerapkan cara menanam cabe rawit agar berbuah lebat.
Selain itu petani juga perlu untuk melakukan perawatan tanaman cabe rawit yang petani budidayakan agar bisa tumbuh dengan subur.
Perawatan tanaman cabe rawit juga memiliki tujuan untuk mendapatkan tanaman cabe rawit yang tidak terserang hama dan penyakit.
Tanaman cabe rawit yang tidak terserang oleh hama dan penyakit memiliki potensi hasil panen yang berkualitas dan membuat petani untung.
Perawatan tanaman cabe rawit bisa petani lakukan dengan cara yang pertama yaitu penyiraman tanaman cabe rawit.
Penyiraman tanaman cabe rawit bisa petani lakukan sebanyak 2 kali yaitu saat pagi hari dan sore hari atau petani sesuaikan.
Jika petani menanam cabe rawit saat musim hujan, jika tidak diperlukan petani tidak perlu untuk melakukan penyiraman tanaman.
Selanjutnya petani bisa melakukan pemupukan tanaman cabe rawit sebanyak kurang lebih 1 hingga 2 minggu sekali.
Pemupukan bisa petani hentikan ketika tanaman cabe rawit ketika tanaman akan memulai berbuah di lahan pertanian.
Selanjutnya petani juga bisa melakukan penyiangan tanaman liar atau gulma yang terdapat di lahan pertanian yang petani gunakan.
Penyiangan tanaman liar atau gulma perlu untuk petani lakukan karena tanaman liar akan merebut nutrisi dalam tanah dari tanaman cabe rawit.
Jika tidak petani bersihkan, gulma akan membuat tanaman cabe rawit tumbuh dengan tidak seragam dan tidak merata.
Selain itu petani juga perlu untuk melakukan pengendalian hama dan penyakit pada tanaman cabe rawit yang petani budidayakan.
Karena hama dan penyakit merupakan musuh utama petani selaku pelaku usaha pertanian dalam melakukan budidaya tanaman cabe rawit.
Baca Juga : Tanaman Cabe Kualitas Terbaik Penghasil Cabe Favorit Pedagang
Pemupukan Cabe Rawit Baru Tanam Penting Untuk Petani Lakukan
Hal yang juga perlu petani perhatikan saat melakukan budidaya cabe rawit adalah melakukan pemupukan tanaman cabe rawit.
Pemupukan tanaman cabe rawit bisa petani lakukan sejak sebelum penanaman cabe rawit hingga tanaman cabe rawit baru petani tanam.
Pertama petani bisa melakukan pemupukan sebelum tanam atau pemupukan dasar saat petani melakukan pengolahan lahan.
Pemupukan dasar cabai rawit bisa petani sesuaikan dengan kondisi lahan pertanian atau spesifikasi lokasi penanaman.
Pupuk yang bisa petani gunakan pemupukan dasar adalah pupuk kandang 10- 30 ton/ha dan pupuk urea 200-300 kg/ha.
Petani juga bisa memanfaatkan jenis pupuk lain untuk pemupukan dasar cabe rawit adalah SP-36 200-300 kg/ha dan KCl 150-250 kg/ha.
Petani juga bisa melakukan pemberian pupuk kandang beserta dolomit atau kapur pertanian saat petani membuat bedengan.
Setelah itu, petani bisa melakukan penanaman cabe rawit di lahan pertanian atau bedengan yang telah petani buat sebelumnya.
Selanjutnya petani bisa menebarkan pupuk cabe rawit baru tanam atau pemupukan susulan untuk memenuhi nutrisi saat masa vegetatif hingga generatif.
Petani bisa mencairkan terlebih dahulu pupuk cabe rawit baru tanam dengan tujuan agar nutrisi tanaman mudah terserap oleh tanaman.
Pemberian pupuk cabe rawit baru tanam bisa petani lakukan saat tanaman memasuki usia kurang lebih 1 – 4 minggu.
Pupuk cabe rawit baru tanam bisa petani berikan atau petani sebar dengan cara pengocoran atau sistem kocor.
Petani bisa menyesuaikan pupuk cabe rawit baru tanam dengan pertumbuhan tanaman cabe rawit yang sedang petani budidayakan.
Dengan melakukan pemupukan dengan pupuk cabe rawit baru tanam petani berpotensi mendapatkan panen cabe rawit berkualitas.
Sehingga petani bisa dengan mudah menjual panen cabe rawit yang petani dapatkan di pasaran baik pasar tradisional atau pasar modern.
Karena panen cabe rawit yang berkualitas menjadi incaran para pedagang pasar induk atau para tengkulak cabe.
Baca Juga : Bagaimana Proses Pembentukan Pupuk Kompos Untuk Budidaya Tanaman