Pengolahan Lahan
Langkah pertama yang bisa petani lakukan ketika ingin memulai usaha budidaya tanaman tomat adalah melakukan pengolahan lahan. Lahan pertanian merupakan tempat pertumbuhan tanaman tomat hingga masa panen tiba.
Usahakan petani memilih lahan pertanian yang memiliki tingkat pH tanah normal pada skala 6 sampai 7. Apabila tingkat pH lahan pertanian terlalu rendah maka bisa petani tambahkan kapur pertanian atau dolomit.
Lalu petani olah lahan pertanian dengan menggunakan alat pertanian seperti cangkul dan alat bajak. Sehingga, lahan pertanian memiliki struktur tanah yang lebih gembur dan mudah untuk petani tanaman bibit tanaman.
Setelah itu, petani bisa membuat bedengan pada lahan pertanian dengan ukuran lebar 120 cm untuk penanaman tanaman dobel. Sedangkan untuk penanaman single, ukuran lebar bedengan di lahan pertanian adalah 60 cm.
Pemupukan dasar pada lahan pertanian juga penting dalam proses pengolahan lahan pertanian untuk budidaya tomat. Pupuk yang petani gunakan adalah pupuk kandang 6 ton/ha, ZA 150 kg/ha, TSP 350 kg/ha, dan KCl 400 kg/ha.
Usahakan pupuk dasar yang petani gunakan berada pada kedalaman 20 cm dibawah bedengan guna memaksimalkan potensi pupuk. Selain itu, komposisi pupuk dasar budidaya tomat juga bisa menyesuaikan dengan luas lahan pertanian.
Setelah proses pemupukan dasar dan pembuatan bedengan selesai, maka bisa petani tutup dengan mulsa pertanian selama beberapa minggu. Hal ini berguna untuk tetap menjaga suhu lahan pertanian tetap hangat dan memutus siklus organisme pengganggu tanaman.
Persemaian Benih Tomat
Persemaian benih tomat adella merupakan langkah penting dalam proses budidaya tomat di lahan pertanian. Langkah ini bisa petani lakukan sebelum proses pengolahan lahan pertanian maupun bersamaan dengan pengolahan lahan pertanian.
Pertama siapkan benih tomat, wadah, dan media tanam untuk proses persemaian benih tomat adella. Media tanam atau semai yang bisa petani siapkan adalah campuran tanah, arang sekam, dan pupuk kandang dengan komposisi 1:1:1.
Kemudian, rendam benih tomat pada larutan vitaflora dengan dosis 5 tetes/200 ml air untuk mempercepat pertumbuhan benih. Setelah itu tanam benih tomat ke dalam wadah yang sudah berisi media semai dan rawat hingga 25 – 30 hari.
Usahakan beri jarak antar benih tomat selama proses persemaian agar pertumbuhan benih tomat bisa lebih leluasa. Selain itu, lakukan proses perawatan terhadap benih tomat dengan cara menyiramnya secara teratur.
Benih tomat yang sudah bertumbuh menjadi bibit tanaman tomat memerlukan adanya pencahayaan untuk mendukung proses pertumbuhannya. Sehingga, petani bisa membuat pencahayaan buatan selama 14-18 jam untuk mendapatkan pertumbuhan bibit yang seragam.
Selain itu, pertumbuhan bibit tomat juga terbantu dengan adanya sirkulasi udara yang alami guna memperkuat batang tanaman. Apabila proses persemaian benih tomat adella pada ruang tertutup bisa petani akali dengan memanfaatkan kipas angin.
Atur jarak yang tepat untuk membuat sirkulasi udara buatan dengan kipas angin yang telah petani setting dinamis selama 5-10 menit. Langkah ini bisa petani lakukan 2 kali dalam satu hari.
Cara Menanam Bibit Tomat
Proses penanaman bibit tomat adella bisa petani lakukan ketika bibit tanaman tomat telah memiliki umur yang cukup. Sehingga, proses pertumbuhan tanaman tomat di lahan pertanian bisa maksimal dan berpotensi menguntungkan petani.
Langkah pertama yang petani lakukan adalah membuat lubang tanaman di bedengan dengan memanfaatkan alat pelubang mulsa. Buat lubang tanam bibit dengan jarak ideal sekitar 60 x 70 cm dan jangan lupa juga membuat lubang pupuk berjarak 10 cm dari lubang tanam.
Proses pemindahan bibit tomat adella sebaiknya petani lakukan waktu sore hari agar masa adaptasi tanaman bisa lebih baik. Petani bisa menanam bibit tomat dengan kedalaman 5 cm dan selanjutnya tutup kembali dengan tanah sambil ditekan.
Usahakan dalam proses penanaman di lahan pertanian bibit tomat tidak menyentuh secara langsung lahan tanam. Hal ini karena, bibit tomat berpotensi terjangkit patogen dan mencegah kondisi pembusukan.
Selain itu, petani juga perlu membuat saluran irigasi untuk membantu proses pertumbuhan tanaman tomat di lahan pertanian. Sedangkan ukuran saluran irigasi yang bisa petani buat adalah lebar 50 cm dengan kedalaman 30 cm di musim kemarau dan 50 cm untuk musim hujan.