Pupuk NPK BASF 15-15-15
Pupuk NPK BASF 15-15-15 merupakan jenis pupuk NPK yang mengandung 5 unsur hara penting bagi proses pertumbuhan budidaya tanaman. Penggunaan pupuk BASF 15-15-15 cukup mudah bagi petani karena memiliki bentuk granul berwarna biru pudar.
Pemanfaatan pupuk BASF 15-15-15 untuk budidaya tanaman menguntungkan petani karena mampu bereaksi cukup cepat. Selain itu, kualitas pertumbuhan tanaman di lahan pertanian juga meningkat.
Kandungan unsur hara dalam pupuk BASF 15-15-15 ini meliputi Nitrogen 15%, Fosfat 15%, Kalium 15%, Kalsium 6%, dan Magnesium 0.5%. Selain itu, pupuk BASF 15-15-15 juga memiliki nama lain, yaitu pupuk NPK 15-15-15 NITROPHOSKA.
Pupuk NPK Phonska 15-15-15
Pupuk NPK Phonska 15-15-15 merupakan produk pupuk hasil produksi dari PT Petrokimia Gresik untuk kebutuhan petani. Produk pupuk Phonska 15-15-15 lebih sering petani gunakan karena memiliki harga murah dan terjangkau.
Kandungan utama dari pupuk NPK Phonska 15-15-15 adalah Nitrogen 15%, Fosfat 15%, Kalium 15%, dan Sulfur 10%. Bentuk fisik pupuk NPK Phonska 15-15-15 adalah butiran berwarna merah yang bersifat higroskopis atau mudah larut dalam air.
Baca Juga : Pupuk Kualitas Unggul Kunci Sukses Panen Melimpah
Cara Menggunakan Pupuk NPK
Pupuk NPK merupakan jenis pupuk tanaman yang penting untuk proses pertumbuhan budidaya tanaman di lahan pertanian. Hal ini karena, pupuk NPK mengandung unsur hara yang penting untuk tanaman serap selama masa pertumbuhan.
Jenis pupuk NPK dan kegunaannya harus petani pahami terlebih dahulu agar pemanfaatan pupuk NPK tepat dosis. Selain itu, cara menggunakan pupuk NPK juga harus tepat waktu agar proses pertumbuhan tanaman bisa berkualitas.
Cara menggunakan pupuk NPK pada budidaya tanaman terbagi menjadi 3 waktu berbeda, yaitu pupuk susulan vegetatif, generatif, dan pengisian buah. Berikut ini terdapat informasi tentang cara menggunakan pupuk NPK untuk proses pemupukan susulan.
Fase Vegetatif
Penggunaan pupuk NPK untuk fase vegetatif memiliki tujuan utama untuk menguatkan sistem imun budidaya tanaman. Hal ini karena, pada fase vegetatif pertumbuhan tanaman cukup pesat namun sistem imunnya masih lemah rentan terhadap penyakit.
Petani bisa menggunakan pupuk NPK ketika tanaman telah berumur seminggu setelah proses penanaman di lahan pertanian. Sebagai catatan, penggunaan pupuk pada fase ini harus seimbang dan tidak boleh berlebihan.
Cara menggunakan pupuk NPK pada fase vegetatif bisa petani campurkan dengan ZA + SP-36 + KCl dengan perbandingan 1:1:1. Selain itu, larutkan pupuk NPK sebanyak 300 cc dan petani campurkan dengan 30 liter air.
Campuran pupuk tersebut bisa petani aplikasikan ke budidaya tanaman dengan menggunakan cara pengocoran. Proses pemupukan fase vegetatif ini bisa petani lakukan hingga masuk ke dalam fase generatif.