Bahan Aktif Fungisida Yang Tidak Boleh Dicampur, Mengapa?

bahan aktif fungisida yang tidak boleh dicampur,fungisida,budidaya tanaman,penyakit tanaman,lmga agro

Fungisida Jadi Andalan Petani

bahan aktif fungisida yang tidak boleh dicampur,fungisida,petani,budidaya tanaman,penyakit tanaman,lmga agro
Petani Pilih Fungisida Untuk Budidaya Tanaman

Penyakit tanaman terjadi akibat infeksi dari serangan hama serangga dan pertumbuhan jamur patogen pada bagian tanaman. Sehingga, petani membutuhkan sarana pertanian ampuh seperti insektisida dan fungisida.

Apa itu insektisida dan fungisida ? Insektisida merupakan jenis pestisida yang khusus untuk pengendalian hama serangga pada budidaya tanaman. Sedangkan fungisida adalah jenis pestisida yang petani manfaatkan untuk pengendalian penyakit tanaman akibat jamur patogen.

Penggunaan fungisida untuk pencegahan dan pengendalian penyakit tanaman akibat jamur sudah menjadi andalan bagi petani. Hal ini karena, petani sudah melakukan segala cara untuk menjaga budidaya tanaman agar terhindar dari jamur patogen.

Salah satu cara yang petani lakukan sebagai langkah pencegahan jamur patogen adalah membuat saluran irigasi yang baik. Hal ini petani lakukan untuk menghindari terjadinya genangan yang membuat lingkungan lahan pertanian terlalu lembab.

Namun, upaya tersebut terkadang masih bisa kecolongan karena alam memang tidak bisa petani prediksi secara tepat. Hal ini terbukti dari tetap adanya beberapa genangan kecil pada lahan pertanian setelah hujan deras.

Sehingga, petani membutuhkan sarana pertanian yang memiliki fungsi utama mencegah dan mengendalikan penyakit tanaman akibat jamur patogen seperti fungisida. Saat ini fungisida bisa dengan mudah petani dapatkan pada setiap toko obat pertanian terdekat.

Fungisida mengandung bahan aktif yang cukup ampuh dalam mencegah dan mengendalikan penyakit tanaman akibat jamur patogen. Namun, terdapat bahan aktif fungisida yang tidak boleh petani campur untuk pengendalian penyakit akibat jamur patogen.

Sehingga, petani harus berhati-hati dalam melakukan pencampuran maupun penggunaan fungisida pada budidaya tanaman. Selain itu, dosis penggunaan fungisida harus sesuai dan tidak berlebihan karena beresiko merusak lingkungan lahan pertanian.

Toko Tani LMGA Agro jual dan menyediakan produk fungisida kualitas terbaik dan stok lengkap untuk kebutuhan usaha budidaya tanaman. Produk fungisida yang tersedia memiliki harga murah untuk petani dan pelaku usaha budidaya tanaman.

Baca Juga : Nativo vs Amistartop Fungisida Sistemik Pilihan Terbaik Petani

Bahan Aktif Fungisida dan Fungsinya

Fungisida menjadi sarana pertanian penting bagi petani dalam proses pencegahan dan pengendalian penyakit tanaman akibat jamur patogen. Hal ini karena, fungisida memiliki kandungan bahan aktif tertentu yang ampuh untuk pengendalian penyakit.

Bahan aktif pada fungisida memiliki beberapa jenis berbeda dan memiliki fungsi yang berbeda pula untuk budidaya tanaman. Sehingga, petani harus memahami setiap jenis bahan aktif yang terkandung dalam fungisida.

Apakah fungisida bisa petani campur dengan pupuk daun ? Hal ini sering petani konsultasikan karena memiliki potensi penggunaan yang efektif. Jawabannya tergantung dari hasil pencampuran, apakah terjadi gumpalan atau tidak.

Ketika pupuk daun dan fungisida petani campur dan terjadi gumpalan maka lebih baik petani aplikasikan terpisah saja. Dan apabila tidak terjadi gumpalan dan hal lain, maka kedua sarana pertanian tersebut bisa petani gunakan untuk perawatan budidaya tanaman.

Bahan aktif fungisida ternyata juga memiliki beberapa golongan berbeda dengan manfaat yang berbeda pula. Berikut ini terdapat beberapa golongan bahan aktif fungisida dan manfaatnya bagi budidaya tanaman.

Golongan Benzimidazol

Bahan aktif fungisida benzimidazol merupakan jenis bahan aktif fungisida sistemik yang memiliki cara kerja cukup unik. Cara kerja golongan ini adalah mampu mengganggu mitosis dan pembelahan sel pada beberapa jenis jamur patogen.

Jenis bahan aktif yang termasuk dalam golongan benzimidazol adalah benomil, karbendazim, fuberidazol, dan tiabendazol. Setiap jenis bahan aktif tersebut cukup bermanfaat bagi proses pengendalian penyakit tanaman akibat jamur patogen.

Bahan aktif benomil bermanfaat untuk mengendalikan penyakit embun tepung, antraknosa, bercak daun, hingga hawar daun. Sedangkan karbendazim bermanfaat untuk pengendalian hawar pelepah, antraknosa, dan bercak ungu.

Golongan Tiofanat

Kandungan bahan aktif fungisida jenis tiofanat memiliki manfaat sama dengan golongan benzimidazol, yaitu mengganggu mitosis dan pembelahan sel. Sehingga, proses pembelahan sel pada jamur patogen terganggu dan merusak pertumbuhan jamur patogen.

Anggota dari golongan tiofanat ini terdiri dari bahan aktif tiofanat dan bahan aktif tiofanat-metil. Bahan aktif tiofanat-metil memiliki manfaat mengendalikan jenis penyakit blas, bercak daun, hingga antraknosa.

Golongan Imidazol

Bahan aktif fungisida dari golongan imidazol memiliki manfaat mampu mengganggu sterol biosintesis pada membran. Golongan bahan aktif fungisida ini hanya memiliki satu anggota saja, yaitu prokloraz.

Bahan aktif prokloraz memiliki manfaat yang menguntungkan bagi proses pengendalian beberapa jenis penyakit tanaman akibat jamur. Beberapa jenis penyakit tersebut seperti antraknosa, hawar pelepah, bercak ungu, hingga penyakit karat.

Golongan Triazol

Bahan aktif fungisida golongan triazol memiliki manfaat dan fungsi yang sama seperti imidazol, yaitu mengganggu sterol biosintesis pada membran. Sehingga, golongan triazol ini mampu membantu petani dalam mengendalikan penyakit tanaman akibat jamur.

Bahan aktif golongan triazol ini memiliki cukup banyak jenis seperti spirokonazol, difenokonazol, epoksikonazol, fenbukonazol, dan flusilazol. Selain itu, juga terdapat anggota lain seperti heksakonazol, propikonazol, protiokonazol, dan tebukonazol.

Bahan aktif spirokonazol bermanfaat untuk mengendalikan bercak daun, antraknosa, hawar pelepah, hingga busuk batang. Lalu terdapat difenokonazol yang bermanfaat sebagai pengendali bercak ungu, bercak daun, hawar daun, hingga patik daun.

Epoksikonazol sebagai bahan aktif fungisida memiliki manfaat untuk mengendalikan penyakit hawar pelepah, hawar daun, dan karat daun. Bahan aktif fenbukonazol bermanfaat untuk mengendalikan bercak coklat dan hawar pelepah.

Flusilazol bermanfaat untuk pengendalian penyakit bercak ungu dan bercak daun. Heksakonazol untuk pengendalian bercak ungu, hawar daun, bercak daun, antraknosa, blas, hingga bercak kering.

Propikonazol untuk jenis penyakit seperti bercak ungu, hawar daun, dan busuk pelepah. Protiokonazol untuk mengendalikan jenis penyakit blas. Sedangkan tebukonazol untuk mengendalikan penyakit bercak ungu pada tanaman.

Baca Juga : Macam Fungisida Untuk Padi Lindungi Keuntungan Petani

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *