Budidaya Timun Tahan Virus Hasil Berlimpah Idola Petani

budidaya timun,benih timun,cara menanam timun,anti virus,bibit timun,lmga agro

Perawatan Budidaya Timun

Budidaya timun juga memerlukan proses perawatan tanaman agar mampu menghasilkan panen timun berlimpah dan memiliki kualitas terbaik. Proses perawatan budidaya tanaman timun terbagi menjadi beberapa tahapan seperti penyulaman, penyiangan, penyiraman, pemasangan ajir, hingga pemupukan susulan.

Penyulaman budidaya timun merupakan proses perawatan yang petani lakukan dengan cara mengganti bibit tanaman yang rusak dengan bibit baru. Proses ini maksimal berlangsung sampai seminggu setelah proses penanaman bibit.

Penyiangan dapat petani lakukan dengan cara membersihkan rumput atau tanaman liar yang tumbuh pada sekitar tempat budidaya timun. Hal ini petani lakukan agar tanaman liar tidak tumbuh subur dan beresiko menjadi sarang hama tanaman.

Proses penyiraman untuk budidaya timun dapat petani lakukan secara teratur dan rutin minimal 2 kali dalam sehari. Penyiraman tanaman timun bisa petani lakukan bersamaan dengan pemberian pupuk dengan sistem kocor. Apabila cuaca tidak terlalu panas terik, petani bisa mengurangi intensitas dalam melakukan penyiraman tanaman.

Pemasangan ajir menjadi proses perawatan tanaman yang dapat petani lakukan untuk membantu tanaman dapat tumbuh secara lebih baik. Proses ini dapat petani lakukan saat tanaman berumur 1-2 minggu setelah tanam dengan memanfaatkan bambu yang ringan namun kokoh. Dalam proses pemasangan ajir bisa memanfaatkan pola huruf V terbalik dan petani bisa mengikatnya dengan tali salaran agar lebih kokoh.

Pemupukan susulan menjadi proses perawatan budidaya timun yang sangat penting untuk meningkatkan kualitas pertumbuhan tanaman timun. Proses ini bisa petani lakukan saat timun berumur 2 minggu, dan bisa memanfaatkan pupuk NPK dengan memanfaatkan sistem kocor. Pemberian pupuk ini harus dengan dosis yang cukup sekitar 2 kg/1000 tanaman dan rutin selama seminggu sekali.

Proses pemupukan susulan dengan memanfaatkan pupuk NPK dapat petani lakukan hingga umur tanaman 50 hari. Selain itu, pemberian pupuk kandang juga harus petani lakukan untuk tetap menjaga kualitas tanah dan lingkungan pertanian.

Pemangkasan Budidaya Timun

Produktivitas budidaya timun yang tinggi menjadi hal yang selalu petani impikan karena berpotensi menghasilkan banyak keuntungan dari hasil penjualan panen. Peningkatan produktivitas budidaya tanaman timun bisa petani lakukan dengan cara memangkas beberapa bagian pada tanaman timun yang sedang petani budidayakan.

Proses pemangkasan tanaman timun bisa petani lakukan dengan cara memotong daun tua yang kemungkinan terserang penyakit. Selain itu, proses pemangkasan tunas yang tumbuh pada daun ke-9 hingga ke-10 juga perlu petani lakukan.

Pemangkasan tunas tanaman timun bisa petani lakukan saat tunas muncul pada daun pertama sampai tunas kelima. Hal ini petani lakukan dengan cara mengamati pertumbuhan tunas dan tidak boleh mencapai panjang yang melebihi 10 sampai 15 cm. Proses ini dapat petani lakukan dengan memangkas tunas pada pangkal ketiak daun, sehingga pertumbuhan batang tanaman tidak akan terganggu.

Pemangkasan tanaman timun petani lanjutkan saat tunas ke-6 sampai tunas ke-10, proses ini petani lakukan secara keseluruhan. Sehingga hanya menyisakan 3 helai daun dan 1 bakal buah. Apabila pada 3 helai daun terdapat lebih dari 1 bakal buah, maka petani harus memilih 1 bakal buah yang proporsional.

Apabila terdapat daun yang terindikasi terkena penyakit, maka petani harus segera membuangnya untuk mencegah terjadinya penularan. Ciri daun terkena penyakit adalah adanya bercak coklat dan perubahan warna daun menjadi kekuningan.

Panen Budidaya Timun

Panen budidaya timun dapat berlangsung saat tanaman timun memiliki umur antara 32 sampai 35 hari setelah tanam. Proses pemanenan timun pada budidaya tanaman timun petani lakukan dengan cara memetik buah yang masih muda dan berwarna hijau.

Proses pemetikan buah timun dapat petani lakukan dengan mencabutnya langsung dari sulurnya tanpa harus menggunakan alat potong. Namun, proses pemetikan ini harus petani lakukan dengan hati-hati agar tidak merusak tanaman timun.

Waktu pemanenan budidaya timun yang baik adalah pagi hari sebelum matahari bersinar terik. Proses pemanenan budidaya timun dapat berlangsung 5 sampai 10 hari sekali tergantung dari jenis varietas timun yang petani budidayakan.

Setelah timun selesai panen, maka petani bisa melanjutkannya dengan proses pasca panen yang bertujuan menjaga hasil panen tetap berkualitas. Cara ini petani lakukan dengan memisahkan buah timun berdasarkan bobot dan kondisi buah, kemudian masuk proses pengemasan dan selanjutnya didistribusikan.

Baca Juga : Untung Besar Dari Timun Zatavy

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *