Sistem Hidroponik Favorit Petani
Budidaya hidroponik saat ini termasuk dalam jenis metode pertanian populer yang banyak petani dan pelaku usaha pertanian lakukan. Hal ini karena budidaya tanaman dengan memanfaatkan sistem hidroponik bisa petani lakukan pada lingkungan lahan yang terbatas seperti halaman rumah.
Sistem atau metode budidaya hidroponik memiliki beberapa jenis berbeda yang memiliki keunikan masing-masing saat petani manfaatkan untuk budidaya tanaman. Melalui tulisan berikut ini akan terdapat penjelasan mengenai beberapa jenis metode hidroponik yang menjadi favorit bagi petani.
Wick System
Sistem hidroponik pertama yang biasa petani lakukan untuk memulai usaha budidaya tanaman secara hidroponik adalah wick system. Wick system atau sistem sumbu merupakan jenis metode hidroponik yang cocok bagi pemula untuk memulai usaha budidaya tanaman secara hidroponik.
Hidroponik sistem sumbu ini memanfaatkan sumbu atau wicks untuk penyaluran nutrisi tanaman yang berada pada wadah khusus. Petani harus menggunakan sumbu yang memiliki daya hisap yang bagus agar nutrisi tanaman dapat segera tersalurkan ke tanaman.
Keuntungan penggunaan wick system untuk usaha budidaya tanaman secara hidroponik diantaranya adalah bahan-bahan pembuatnya mudah dan murah. Selain itu, budidaya hidroponik wick system juga memiliki bentuk yang sederhana dan tidak membutuhkan listrik.
Budidaya hidroponik menggunakan sistem wick juga memiliki beberapa kekurangan yang harus petani antisipasi sebelumnya. Beberapa kekurangan tersebut adalah jumlah tanaman yang terbatas dalam satu wadah dan pemilihan tanaman yang memiliki kebutuhan air yang tidak terlalu banyak.
Sistem Irigasi
Metode pertanian hidroponik lain yang banyak petani manfaatkan untuk proses usaha budidaya tanaman adalah sistem irigasi atau fertigasi. Sistem fertigasi ini cukup populer dan memiliki instalasi yang cukup mudah bagi petani dan pelaku usaha pertanian pada lahan terbatas.
Sistem irigasi atau fertigasi merupakan sistem budidaya hidroponik yang menerapkan prinsip pemberian nutrisi secara terus-menerus pada tanaman dengan dosis tertentu. Apabila terdapat sisa nutrisi tanaman maka akan kembali menuju wadah nutrisi dan tidak terbuang sia-sia.
Sistem fertigasi memiliki beberapa keuntungan bagi usaha budidaya tanaman, seperti pertumbuhan akar menjadi lebih mudah untuk tumbuh. Selain itu, kualitas pertumbuhan tanaman juga lebih baik dan sangat menguntungkan bagi petani karena tanaman bersih dari penyakit.
Hidroponik dengan sistem irigasi juga memiliki beberapa kekurangan yang harus petani antisipasi, seperti modal yang cukup besar. Penggunaan sistem irigasi untuk budidaya hidroponik juga memerlukan pengetahuan yang cukup mengenai pemberian nutrisi sesuai umur tanaman. Selain itu, sistem hidroponik fertigasi harus memiliki kontrol yang baik oleh para petani dan pelaku usaha pertanian.
