BUAH MELON LA-02 F1 PRODUKTIFITAS TINGGI DAN TAHAN VIRUS

1. Syarat tumbuh pada budidaya buah melon LA-02 F1.
  • Tanaman melon berasal dari perbatasan Asia Barat dengan Afrika dan Eropa, menyebar hingga seluruh dunia terutama di daerah tropis dan sub tropis. Tempat ideal berkembangnya tanaman melon ini berada pada ketinggian kisaran 250–700 mdpl.
  • Tanaman melon menghasilkan buah melon yang cenderung lebih kecil bila berada pada ketinggian dibawah 250 mdpl. Apabila berada pada ketinggian dengan suhu dibawah 18 derajat celsius tanaman melon juga mengalami kesulitan dalam berkembang.
  • Untuk hasil budidaya melon LA-02 F1 maksimal dan berkualitas, dibutuhkan lahan dan kondisi yang baik. Untuk menanam melon diperlukan lahan dengan ketinggian 200-500 mdpl, suhu mencapai 25-30derajat celsius. Unsur pH tanah yang dibutuhkan antara 6-7 dan kaya kandungan bahan organik.
  • Dengan curah hujan mencapai 1500-1700mm/tahun dan kelembaban udara pada 50%-80%. Pengairan dan penyiraman tanaman melon diperhatikan mengingat jenis tanaman melon ini cocok ditanam sesuai musim atau cuaca saat itu.
2. Persiapan dan cara mengolah lahan tanam untuk budidaya melon LA-02 F1.
  • Persiapkan lahan untuk budidaya buah melon, gemburkan dengan cangkul atau bajak. Apabila kondisi lahan pH kurang dari 5, campurkan dolomit 2 ton/ha.
  • Lakukan pemupukan dasar dengan pupuk kandang yang sudah matang 15-20 ton/ha, campurkan pula pupuk kimia ZA 375kg/ha, KCL 375kg/ha, SP-36 250kg/ha. Kemudian lahan didiamkan selama 3-5 hari.
  • Buat bedengan ukuran tinggi 30cm-50cm, lebar 1m-2m, panjang mengikuti lahan tanam. Buat parit sedalam 25-30 cm diantara bedengan, jarak antar bedengan 50cm-100cm.
  • Pasang mulsa plastik pada bedengan 2 hari sebelum tanam bibit melon LA-02 F1. Usahakan gunakan mulsa hitam perak,dengan bagian hitam dibawah menghadap tanah.
  • Buat lubang tanam menggunakan pelubang mulsa dalam 1 bedengan dibuat 2 jalur deretan lubang tanam. Jarak tanam melon atau jarak lubang tanam antar jalur 60cm, jarak lubang tanam antar lubang tanam buah melon dalam 1 jalur 50cm-60cm.
3. Cara menyemai bibit melon pada budidaya melon LA-02 F1.
  • Persiapkan benih melon LA-02 F1, rendam pada air hangat selama 6-8 jam. Pada saat merendam bisa ditambahkan pestisida untuk menjaga bibit melon agar tidak terkena hama dan penyakit.
  • Setelah itu angkat benih melon dan tiriskan diatas kain yang sudah dibasahi, biarkan 1-2 hari hingga muncul tunas. Jaga kelembapan kain apabila mengering segera percikkan air agar tetap basah.
  • Setelah muncul kecambah, pindahkan bibit tanaman melon LA-02 F1 pada tray semai atau polybag yang sebelumnya sudah diberi media.
  • Tanam bibit melon tersebut sedalam 3-5cm pada komposisi media semai berupa tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 2:1. Tempatkan media persemaian pada lokasi yang tidak terpapar sinar matahari dan tidak terkena air hujan secara langsung.
  • Pelihara selama 10-15hari atau hingga tumbuh 3-5helai daun melon dan jaga kelembaban media dengan menyemprotkan air apabila media semai mengering.
  • Pengolahan lahan tanam hingga siap tanam disesuaikan jadwalnya dengan pertumbuhan bibit melon pada media semai. Sehingga bisa bersamaan antara bibit melon siap dipindahkan dengan lahan tanam siap ditanami.
4. Cara menanam melon pada lahan budidaya melon LA-02 F1.
  • Penanaman bibit melon sebaiknya dilakukan pada sore, untuk menghindari bibit melon layu akibat sinar matahari. Tanam bibit melon pada lubang tanam, per lubang 1 tanaman. Setelah itu siram lahan yang sudah ditanami secukupnya untuk menjaga kelembaban.
  • Dalam tahap pemeliharaan perlu diperhatikan penyiraman dilakukan secara rutin, setiap pagi sore selama 1minggu. Setelah lebih dari 1minggu setelah pindah tanam, lakukan penyiraman cukup 2hari sekali.
  • Manfaatkan celah antar bedengan sebagai parit untuk drainase apalagi pada saat musim penghujan, untuk menghindari air menggenang berlebihan pada tanaman. Lakukan pemasangan ajir atau penyangga untuk pertumbuhan tanaman, bahan bisa dari bambu.
  • Perambatan tanaman melon pada ajir bisa membuat tanaman tumbuh ke atas dan leluasa untuk menerima sinar matahari. Pasang ajir sekitar 4-5hari setelah pindah tanam. Tinggi ajir sekitar 2m, tancapkan ajir pada setiap lubang tanamnya disisi luar masing-masing lubang.
  • Sehingga akan ada 2 deretan ajir mengikuti 2 lajur lubang tanam. Kedua ajir dipasang condong masuk kedalam sehingga ujung atas kedua ajir bertemu dan menyilang membentuk huruf X. Ikat dengan tali rafia pada masing-masing persilangan ajir.
  • Letakkan bambu panjang seukuran ajir melintang diatas persilangan masing-masing pasangan ajir kemudian ikat. Sehingga masing-masing pasang ajir sepanjang lajur lubang tanam pada bedengan akan dihubungkan oleh bambu panjang tersebut.
BACA JUGA : MELON ANDALAN BARU DARI CAP KAPAL TERBANG
5. Cara pemupukan melon setelah bibit melon pindah tanam pada lahan budidaya melon LA-02 F1.
  • Pemupukan susulan pertama dilakukan pada tanaman melon 7hari setelah pindah tanam dengan memberikan NPK 16:16:16 dosis 100kg/ha.
  • Selanjutnya umur 14hari setelah pindah tanam lakukan pemupukan susulan kedua dengan NPK 16:16:16 dosis 30kg/ha ditambah Boron dosis 5kg/ha.
  • Pemupukan susulan ketiga setelah 21hari pindah tanam, dengan NPK 16:16:16 dosis 36kg/ha ditambah superphos 20kg/ha.
  • Pemupukan susulan keempat setelah 28hari pindah tanam, dengan NPK 16:16:16 dosis 36kg/ha.
  • Pemupukan susulan kelima, 42hari setelah pindah tanam dengan NPK 16:16:16 dosis 100kg/ha ditambah superphos 100kg/ha dan KNO3 20kg/ha.
  • Pemupukan susulan keenam dilakukan ketika tanaman melon sudah masuk 50hari setelah pindah tanam dengan NPK 16:26:26 dosis 36kg/ha ditambah boron 30kg/ha.
  • Pemupukan dilakukan dengan sebelumnya melarutkan jenis-jenis pupuk yang dibutuhkan tersebut. Dosis pemupukan tiap tanaman dianjurkan 200-250ml/tanaman.
6. Cara pemeliharaan tanaman melon pada budidaya melon LA-02 F1.
  • Lakukan penyulaman terhadap bibit melon yang rusak atau mati, dengan bibit melon yang baru. Secara berkala lakukan juga penyiangan tanaman gulma dan rumput yang mengganggu tanaman melon.
  • Pemangkasan tunas dilakukan pada tunas-tunas yang baru tumbuh yaitu tunas 1-8 dan lakukan seleksi buah apabila tanaman melon sudah mulai berbuah.
  • Untuk mempermudah penyerbukan terutama pada musim penghujan karena serangga penyerbuk berkurang, lakukan penyerbuakan buatan.
  • Penyerbukan buatan sebaiknya dilakukan pada pagi hari sekitar jam 10 pagi, pada bunga betina terutama yang ada di cabang 9-13. Hal ini dilakukan untuk mempercepat munculnya buah melon. Biasanya muncul 3-4buah/tanaman.
  • Cara pemangkasan tanaman melon harus tepat. Seleksi buah dilakukan untuk mendapatkan buah melon paling bagus sebanyak 1-2 buah saja setiap pohon melon. Hal ini dilakukan agar konsentrasi pembesaran buah melon terfokus pada buah yang tidak dipangkas sehingga kualitas buah melon nantinya akan bagus.
7. Cara pengendalian hama dan penyakit yang menyerang pada budidaya melon LA-02 F1.

Berikut ini informasi mengenai jenis hama dan penyakit yang mungkin bisa menyerang budidaya tanaman melon LA-02 F1 beserta pestisida pengendalinya.

  • Hama Thrips, digunakan akarisida berbahan aktif abamectin. Seperti : Agrimec, demolish, Bamex.
  • Hama Penggerek daun, digunakan pestisida seperti Curracron atau Regent.
  • Hama Lalat buah, digunakan pestisida yang berbau tajam seperti Curracron atau Santoat.
  • Hama Kumbang daun, digunakan insektisida berbahan aktif diafentiuron, profenofos, tiodikarb atau metidation.
  • Hama Kutu kebul, digunakan akarisida berbahan aktif abamectin. Seperti : Agrimec, demolish, Bamex, Alfamex.
  • Hama Ulat tanah, dikendalikan dengan penyemprotan curacron atau prevathon.
  • Hama Ulat Grayak, digunakan pestisida seperti Regent, Curracron atau Santoat.
  • Hama Jangkrik/gangsir, digunakan pestisida insektisida seperti curacron, decis, santoat, regent.
  • Penyakit Layu fusarium, gunakan mulsa plastik,darinase yang baik,sistem sanitasi yang baik,buang tanaman melon yang terkena dan kocorkan Fungisida atau Trichoderma.
  • Penyakit Rebah semai, dikenal juga dumping off, untuk mencegahnya gunakan aplikasi fungisida karbendazim pada benih dan semprotkan dengan antracol.
  • Penyakit Antraknosa, buang jauh buah melon yang terkena.Gunakan penyemprotan dengan fungisida antracol, Bion M, Dithane
  • Penyakit Layu bakteri, cabut dan buang tanaman melon yang terkena, gunakan semprotan bakterisida misalnya agrimicin.
  • Penyakit Embun tepung, dikenal juga Powder Mildew. Musnahkan tanaman melon yang sudah terserang dan gunakan fungisida berbahan aktif benomyl, pradimefon, tembaga.
  • Penyakit Bercak daun, lakukan pergiliran tanaman melon, jaga kondisi tidak terlalu lembab, gunakan fungisida antracol, Starmyl, Dithane, Score.
8. Cara memanen buah melon pada budidaya melon LA-02 F1.

Pemanenan dapat dilakukan pada umur tanaman melon ± 63hari setelah pindah tanam. Ciri-ciri buah melon yang sudah matang dan siap panen seperti kulit permukaan kasar, sedikit tampak ada retak. Selain itu mengeluarkan aroma yang kuat.

Cara pemetikan yaitu dengan memotong pada tangkai buah kurang 3cm dari pangkal dengan menggunakan gunting atau pisau. Letakkan dengan perlahan buah melon LA-02 F1 yang sudah dipetik, atur pengemasan, penataan pengepakan pada alat transportasi untuk selanjutnya dilakukan pengangkutan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *