Jual Harga Ammate 100 Ml Terjangkau Bisa Membasmi Hama Tanaman

ammate, ammate insektisida, harga insektisida ammate, insektisida bahan aktif indoksakarb, Lmga Agro

Jenis Hama Tanaman Yang Bisa Menyerang Ketika Budidaya

ammate, ammate insektisida, harga insektisida ammate, insektisida bahan aktif indoksakarb, Lmga Agro
Jual Harga Ammate 100 Ml Murah Dapat Melindungi Tanaman | Lmga Agro

Serangan hama berbahaya pada tanaman budidaya dapat memberikan dampak buruk pada fase pertumbuhan, yang umumnya akan menjadi terhambat dan terganggu.

Dengan masa pertumbuhan dari tanaman yang terganggu serta terhambat, akan berefek pada turunnya produktivitas hasil panen serta kualitasnya cenderung buruk.

Maka dari itu, petani perlu mengawasi adanya beberapa jenis hama tanaman, yang dapat menyerang pada saat budidaya, supaya bisa segera memusnahkannya.

Jika petani segera mengambil tindakan pembasmian hama tanaman, tanaman akan terbebas dari hama berbahaya, sehingga pertumbuhannya dapat berjalan lebih maksimal.

Berikut adalah berbagai jenis hama tanaman yang bisa menyerang sewaktu – waktu ketika budidaya serta mampu untuk mengacaukan fase pertumbuhan tanaman.

Penggerek Buah

Penggerek buah merupakan salah satu masalah utama petani, pada saat melaksanakan budidaya tanaman buah.

Hama ini merusak buah dengan cara menggerek atau membuat lubang pada buah, yang seringkali menyebabkan penurunan kualitas dan kuantitas hasil panen.

Umumnya, hama penggerek buah berasal dari berbagai spesies serangga, namun yang paling umum adalah jenis ngengat (Lepidoptera) dan kumbang (Coleoptera).

Siklus hidup hama penggerek buah biasanya terdiri dari tahap telur, larva (penggerek), pupa, dan dewasa.

Larva adalah tahap yang paling merusak, karena mereka menggerek masuk ke dalam buah untuk makan.

Setelah periode makan, larva keluar dari buah dan berpupa pada tanah atau tempat perlindungan lainnya.

Berikutnya, serangga dewasa akan muncul dari pupa dan mulai proses reproduksi lagi.

Kerusakan yang terjadi akibat hama penggerek buah dapat merugikan, seperti buah yang memiliki tampilan buruk dan tidak layak jual.

Tingkat serangan yang tinggi dapat menyebabkan banyak buah rontok atau rusak sebelum usia matang.

Lubang akibat larva dapat menjadi titik masuk bagi patogen lain, menyebabkan penyakit tambahan pada buah.

Untuk mengendalikan hama penggerek buah, petani bisa menjaga kebersihan kebun, membuang buah tanaman yang sudah terinfeksi.

Memanfaatkan varietas tanaman yang tahan hama, menggunakan perangkap feromon, serta aplikasi insektisida dengan dosis dan cara penggunaan yang tepat.

Thrips

Thrips adalah kelompok serangga kecil yang termasuk dalam ordo Thysanoptera, yang banyak masyarakat menganggapnya sebagai hama pada tanaman.

Mereka terkenal sebagai hama yang merusak berbagai jenis tanaman, baik tanaman hias, sayuran, buah – buahan, maupun tanaman pangan.

Hama thrips mempunyai ukuran yang cukup kecil, yaitu hanya sekitar 1 – 2 mm, dengan tubuh ramping serta sayap berjumbai.

Warna tubuhnya bisa bervariasi, mulai dari kuning, coklat, hingga hitam. Thrips dewasa memiliki dua pasang sayap yang khas dengan rambut halus pada tepinya.

Siklus hidup thrips melibatkan beberapa tahap, yaitu telur, larva atau nimfa, prapupa, pupa dan tahap dewasa.

Hama serangga ini dapat berkembang biak dengan cepat, terutama dalam kondisi lingkungan yang hangat dan kering.

Thrips dapat menyebabkan kerusakan yang signifikan pada tanaman, seperti, pada bagian daun akan terdapat bintik – bintik berwarna putih.

Daun tanaman yang terinfeksi dengan parah akan tampak mengering, hingga akhirnya akan mengalami kerontokan.

Serangga ini dapat merusak bunga, menghambat pembentukan buah, dan menyebabkan deformasi pada buah.

Thrips juga terkenal sebagai vektor beberapa virus tanaman, seperti Tomato spotted wilt virus (TSWV), yang menyebabkan penyakit serius pada tanaman.

Untuk mengendalikan hama thrips, petani bisa menggunakan musuh alaminya, seperti kumbang atau tungau predator.

Selalu rutin membersihkan gulma pada sekitar tanaman, merotasi tanaman dengan terjadwal, memanfaatkan varietas yang tahan hama.

Membersihkan bekas tanaman yang terinfeksi hama, menjaga kebersihan lahan pertanian, serta menggunakan insektisida dengan dosis yang tepat.

Ulat Grayak

Ulat grayak adalah hama yang sangat merusak pada beraneka jenis tanaman, termasuk tanaman pangan, hortikultura, dan tanaman industri.

Hama ulat grayak adalah larva dari beberapa spesies ngengat dalam keluarga Noctuidae, yang paling terkenal adalah Spodoptera litura serta Spodoptera frugiperda.

Warna ulat bervariasi dari hijau, coklat, hingga hitam dengan panjang tubuh sekitar 3 – 4 cm saat dewasa.

Ulat grayak biasanya memiliki pola garis atau bintik di sepanjang tubuhnya.

Siklus hidup ulat grayak terdiri dari empat tahap, yaitu tahap telur, larva (ulat), pupa, dan dewasa (ngengat).

Ulat grayak dapat menyebabkan kerusakan yang signifikan pada tanaman melalui aktivitas makan larva.

Larva ulat grayak mampu untuk memakan bagian daun tanaman, sehingga dapat menyebabkan kerusakan serius, seperti lubang atau robekan pada daun.

Pada beberapa jenis tanaman tertentu, ulat juga memakan buah dan batang, mengakibatkan pembusukan dan kematian tanaman.

Dalam serangan yang berat, akan menyebabkan kematian daun, yang mengurangi fotosintesis dan menghambat pertumbuhan tanaman, akhirnya menurunkan produktivitas panen.

Untuk mengendalikan hama ulat grayak, petani bisa menggunakan musuh alami hama ini, seperti laba – laba dan kumbang predator.

Praktek rotasi tanaman dengan rutin, mengatur pola tanam, menjaga kebersihan lahan pertanian juga dapat menjadi solusi untuk mengatasi hama ini.

Apabila serangan hama ulat grayak sudah cukup parah, petani bisa menggunakan insektisida dengan dosis dan cara penggunaan yang tepat.

Baca Juga : Obat Daun Cabe Keriting Kuning dan Rontok Solusi Petani

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *