Keunggulan Fungisida Trivia Melindungi Tanaman Dari Penyakit

fungisida trivia, bahan aktif trivia, trivia bayer, trivia 73 wp, produk bayer

Contoh Penyakit Tanaman Yang Dapat Menyerang Kapan Saja

fungisida trivia, bahan aktif trivia, trivia bayer, trivia 73 wp, produk bayer
Jual Fungisida Trivia Harga Terjangkau Kualitas Unggulan | LMGA AGRO

Saat membudidayakan tanaman, petani perlu untuk mengawasi serangan dari bermacam – macam penyakit tanaman yang dapat menyerang kapan saja.

Penyakit yang menyerang tanaman mampu untuk mengganggu pertumbuhannya, bahkan pada serangan yang hebat bisa menyebabkan kematian pada tanaman budidaya.

Berbagai macam serangan penyakit pada tanaman umumnya bisa terjadi akibat mikroorganisme, misalnya hama, serangga, virus, bakteri dan masih banyak lainnya.

Mikroorganisme tersebut mampu untuk menyerang pada bagian tanaman, contohnya dapat terjadi pada daun, batang, akar bahkan mampu untuk menyerang buah.

Serangan mikroorganisme pada tanaman budidaya sanggup untuk meracuni dan menghambat pertumbuhan tanaman, yang membuat tanaman terinfeksi penyakit.

Selain pada satu tanaman tertentu, penyakit yang menyerang tanaman budidaya dapat meluas pada tanaman yang lain, melalui hama serangga, air atau angin.

Hama serangga bisa menyebarkan virus, protoza, jamur serta bakteri, yang berasal dari salah satu tanaman budidaya secara spesifik.

Selain melalui mikroorganisme, beberapa serangan penyakit tanaman juga dapat terjadi akibat  unsur hara, elemen tanah dan banyak aspek lingkungan lainnya.

Oleh sebab itu, petani perlu untuk mengenali jenis penyakit tanaman yang menyerang tanaman budidaya serta mampu untuk menghalangi pertumbuhan tanaman.

Berikut ini merupakan beraneka contoh penyakit tanaman, yang umumnya bisa menyerang tanaman budidaya, serta dapat terjadi kapan saja.

Embun Bulu

Penyakit embun bulu atau beberapa orang menyebutnya Downy Mildew merupakan salah satu penyakit yang menyerang pada bagian daun tanaman budidaya.

Daun tanaman budidaya yang mendapat serangan penyakit ini akan menyebabkan munculnya bercak daun berwarna kuning dan lumayan bersudut.

Serta terlihat mirip mengikuti alur tulang daun tanaman, yang mampu untuk menyerang pada satu daun dengan cara terpisah.

Dalam serangan yang hebat, akan mengakibatkan daun dari tanaman yang bisa tampak cukup mengering.

Daun kering tersebut sangat gampang untuk hancur serta bunyi hancurnya agak renyah menyerupai plastik kresek yang kita remas.

Walaupun dapat mengakibatkan daun tanaman rusak agak parah, penyakit ini tidak bisa merusak buah secara langsung.

Produktivitas buah yang menurun umumnya terjadi akibat sistem kerja daun terganggu akibat kerusakan dari sel daun.

Layu Bakteri

Penyakit layu bakteri, sering menyerang tanaman cabe yang terjadi akibat suatu bakteri Pseudomonas Solanacearum.

Bakteri parasit Pseudomonas Solanacearum mampu untuk menyerang serta menginfeksi bagian tunas, daun, pangkal batang, akar serta batang tanaman cabai.

Serangan bakteri ini bisa terjadi pada akar, yang akan menyebabkan akar tanaman akan terlihat membusuk.

Penularan bakteri ini dapat lewat media air, alat pertanian, serta bisa melalui petani ketika merawat tanaman budidaya.

Saat kondisi tanah basah dan lembab, bakteri Pseudomonas Solanacearum akan dengan mudah dan gampang berlipat ganda.

Bakteri parasit tersebut mampu untuk menyerang pada seluruh fase perkembangbiakkan, sejak masa pembibitan hingga tanaman sudah berumur dewasa.

Bagian dari tanaman yang mengalami layu merupakan gejala pertama dari serangan bakteri Pseudomonas Solanacearum.

Awalnya, serangan bakteri Pseudomonas Solanacearum mengakibatkan bagian tanaman cabai seperti daun tua dan pucuk daun yang akan tampak layu.

Kemudian, tanaman cabe akan layu secara keseluruhan, hingga pada akhirnya tanaman tersebut mati dengan perlahan.

Tanaman cabai yang mendapat serangan bakteri Pseudomonas Solanacearum akan layu ketika siang atau saat malam hari.

Untuk memusnahkan serangan penyakit layu bakteri, petani bisa mempersiapkan lahan pertanian secara benar, mengawasi sanitasi dan menggunakan benih yang kebal terhadap bakteri.

Petani juga bisa menggunakan mulsa terutama saat melaksanakan budidaya pada musim penghujan, serta dapat merotasi tanaman budidaya.

Mengganti tanaman budidaya yang terserang penyakit, mengocor dan menggunakan fungisida dengan dosis yang perlu petani perhatikan.

Busuk Daun

Penyakit busuk daun yang menyerang tanaman budidaya dapat terjadi karena infeksi suatu jamur dengan nama Phytophthora Infestans.

Serangan penyakit busuk daun biasanya terjadi pada beberapa tanaman budidaya, contohnya pada tanaman padi, tomat, kentang serta beraneka lainnya.

Jamur tersebut menginfeksi semua bagian tanaman, baik pada akar, umbi, akar daun dan pangkal batang tanaman kentang.

Hingga saat ini, jamur Phytophthora Infestans masih termasuk salah satu penyakit berbahaya yang bisa mengakibatkan tanaman gagal panen.

Terutama ketika musim hujan dan suhu yang sesuai untuk pertumbuhan jamur tersebut yaitu sekitar 21°C.

Gejala serangan jamur ini akan tampak pada daun tanaman muncul bercak kecil basah dengan warna hijau kelabu yang akan berubah coklat kehitaman.

Bercak tersebut mampu menyebar dengan luas pada semua daun, sehingga daun tanaman tersebut akan tampak busuk dan terlihat kering.

Daun busuk tersebut tetap bisa menggantung pada tanaman, hingga menyebar dengan luas pada bagian cabang atau batang.

Di area bawah daun tanaman yang mendapat serangan jamur, akan ada konidia spora, dengan warna putih.

Untuk memusnahkan penyakit busuk daun, petani bisa menyiangi gulma, yang tumbuh liar pada sekitar lahan tanam pertanian.

Petani juga perlu mengurus sistem drainase, agar tidak ada genangan air saat budidaya di musim penghujan, pada sekitar lahan tanam pertanian.

Baca Juga : Fungisida Sistemik dan Kontak Untuk Cabai Andalan Petani Cabe

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *