Penyiangan
Perawatan tanaman timun selanjutnya adalah melakukan kegiatan penyiangan tanaman liar atau gulma yang terdapat pada sekitar tanaman timun.
Penyiangan tanaman liar atau gulma perlu petani lakukan karena gulma akan merebut nutrisi dalam tanah dari tanaman timun.
Sehingga membuat tanaman timun yang petani budidayakan akan berebut nutrisi dalam tanah dengan tanaman liar atau gulma.
Jika kalah dalam berebut nutrisi dengan gulma membuat tanaman timun menjadi gagal tumbuh atau memiliki pertumbuhan yang buruk bahkan mati.
Sehingga akan merugikan petani yang sedang melakukan budidaya tanaman timun karena produksi buah timun menjadi berkurang.
Pengendalian Hama Dan Penyakit
Perawatan tanaman timun yang tak kalah penting untuk petani lakukan adalah melakukan pengendalian hama dan penyakit tanaman timun.
Hal itu perlu petani lakukan karena hama dan penyakit tanaman bisa mengakibatkan tanaman timun menjadi rusak, gagal tumbuh, bahkan mati.
Sehingga membuat potensi gagal panen yang bisa petani dapatkan menjadi lebih tinggi dan membuat petani merugi.
Untuk hama tanaman yang biasa menyerang tanaman timun yaitu hama thrips, jangkrik, ulat tanah, kutu daun, dan lalat buah.
Sedangkan untuk penyakit tanaman yang biasa menyerang tanaman timun adalah Downy Mildew, Powdery Mildew, antraknosa, bercak daun, dan busuk buah.
Pengendalian hama tanaman timun bisa petani lakukan dengan cara melakukan sanitasi lahan pertanian dengan baik dan benar.
Petani juga bisa memanfaatkan insektisida yang sesuai dengan jenis hama tanaman yang sedang menyerang tanaman timun.
Sedangkan untuk pengendalian penyakit tanaman timun petani bisa melakukan pembersihan lahan yang petani gunakan untuk budidaya.
Sarana pertanian seperti fungisida juga bisa petani gunakan untuk membasmi penyakit tanaman yang merupakan hasil serangan cendawan atau jamur.
Baca Juga : Cara Merawat Timun Agar Berbuah Lebat Menguntungkan Petani
Pemupukan Tanaman Timun Agar Buah Lebat Dan Berkualitas
Budidaya tanaman timun sangat penting untuk petani lakukan karena bisa untuk memenuhi permintaan pasar yang tinggi terhadap buah timun di pasaran.
Untuk itu petani membutuhkan tanaman timun yang produktif dan bisa menghasilkan panen buah timun yang lebat dan berkualitas.
Tanaman timun yang bisa menghasilkan buah timun yang lebat dan berkualitas bisa petani dapatkan dengan cara melakukan pemupukan tanaman timun.
Karena pemupukan tanaman timun akan membantu tanaman mendapatkan nutrisi yang cukup untuk pertumbuhan tanaman yang optimal.
Petani bisa memanfaatkan pupuk untuk melebatkan buah timun yang sudah petani persiapkan sebelum melakukan budidaya tanaman timun.
Pupuk umum yang bisa petani gunakan untuk melakukan pemupukan antara lain pupuk Urea, pupuk ZA, pupuk KCl, dan Pupuk Kandang.
Konsentrasi pupuk untuk tanaman timun adalah Urea 225 kg/ha, ZA 150 kg/ha, KCl 525 kg/ha, dan kompos 2 kg/tanaman.
Pemupukan tanaman timun bisa petani lakukan sebanyak 2 kali yaitu setengah dosis sebelum menanam timun di lahan pertanian.
Dan setengahnya lagi bisa petani berikan ketika tanaman timun telah berusia kurang lebih 30 hari setelah tanam.
Pemupukan tanaman timun yang pertama bisa petani lakukan dengan cara petani tempatkan pada 4 lubang pupuk yang sudah petani buat.
Lubang pupuk bisa petani buat dengan jarak dari batang utama tanaman timun adalah sekitar 10 – 15 cm pada sekeliling tanaman.
Diameter lubang pupuk yang petani buat harus memiliki ukuran 30 – 60 cm dengan kedalaman lubang pupuk mencapai 3 – 4 cm.
Pupuk untuk melebatkan buah timun bisa petani berikan pada tanaman dengan sistem kocor apabila curah hujan yang turun sangat kurang.
Dengan menggunakan pupuk untuk melebatkan buah timun petani bisa mendapatkan tanaman timun yang memiliki produktivitas yang tinggi.
Sehingga panen buah timun yang petani dapatkan bisa lebat dan berkualitas sehingga bisa menguntungkan petani.
Baca Juga : Pemupukan Timun Sistem Kocor Menguntungkan Banyak Petani