Penyiraman Tanaman
Dalam melakukan budidaya tanaman cabe rawit petani perlu melakukan penyiraman tanaman guna menjaga kelembaban lahan dan agar tanaman tumbuh subur.
Penyiraman tanaman cabe rawit bisa petani lakukan sebanyak 2 kali sehari jika sedang terik atau sangat panas.
Petani sebaiknya melakukan penyiraman tanaman cabe rawit ketika pagi atau sore hari dan menghindari penyiraman saat siang hari.
Pemupukan Susulan
Untuk melakukan pemupukan susulan petani bisa menggunakan pupuk organik berkualitas agar tanaman bisa tumbuh subur.
Pupuk organik berkualitas bisa petani gunakan dengan cara menyemprotkan pupuk organik yang sudah petani campur dengan air.
Penyemprotan pupuk organik berkualitas, bisa petani lakukan pada bagian daun tanaman cabe rawit yang sedang petani budidayakan.
Pemangkasan Tanaman
Untuk mendapatkan percabangan yang optimal petani perlu melakukan pemangkasan tanaman cabe rawit yang sedang petani budidayakan.
Pemangkasan tanaman cabe rawit yang petani budidayakan bisa petani lakukan ketika tanaman memasuki usia 20 hari setelah tanam.
Petani bisa melakukan pemangkasan pada tunas muda yang berada pada ketiak daun tanaman cabe rawit yang petani budidayakan.
Pengendalian Hama dan Penyakit
Apabila petani mendapati tanaman cabe rawit yang petani tanam terkena serangan hama dan penyakit petani perlu melakukan pengendalian.
Pengendalian tanaman cabe rawit yang terserang hama dan penyakit petani bisa melakukan penyemprotan yang sesuai dengan hama dan penyakit.
Jika tanaman cabe rawit yang petani budidayakan terserang hama seperti putih dan ulat petani bisa melakukan penyemprotan insektisida.
Dan apabila petani mendapati tanaman cabe rawitnya terserang jamur, petani bisa melakukan penyemprotan dengan menggunakan fungisida.
Pestisida yang petani gunakan harus sesuai dan dengan dosis yang tepat agar tidak merusak lingkungan sekitar tanaman cabe rawit.
Baca Juga : Fungisida Sistemik dan Kontak Untuk Cabai Andalan Petani Cabe
