Penyiangan Gulma
Petani perlu melakukan penyiangan gulma atau tanaman liar yang terdapat di sekitar tanaman blonceng yang sedang petani budidayakan.
Gulma atau tanaman liar perlu petani buang karena bisa mengganggu pertumbuhan tanaman blonceng dengan cara mengambil nutrisi dalam tanah.
Tanaman blonceng muda bisa terhambat pertumbuhannya karena berebut nutrisi dengan gulma yang terdapat dalam lahan pertanian.
Pengairan atau Penyiraman
Dalam melakukan cara menanam tanaman blonceng petani bisa melakukan pengairan atau penyiraman tanaman sebanyak 2 minggu sekali saat tanaman belum berbuah.
Apabila tanaman blonceng mulai berbuah petani bisa melakukan penyiraman atau pengairan sebanyak 1 minggu sekali atau saat tanah kering.
Pemasangan Tajuk
Untuk pemasangan tajuk bisa petani lakukan ketika tanaman blonceng memasuki usia 1 minggu setelah tanam.
Tajuk yang petani gunakan harus petani pilih yang kuat karena harus mampu menopang buah blonceng yang memiliki berat mencapai 2 kg.
Tajuk bisa petani buat seolah seperti rumah-rumahan agar buah blonceng bisa menggantung dan bisa bekembang dengan cepat.
Pengendalian Hama Dan Penyakit
Untuk hama yang biasa menyerang tanaman blonceng sebenarnya tidak terlalu banyak, hanya seperti lalat dan kutu kebul.
Untuk mengatasi hama lalat dan kutu kebul bisa petani melakukan pemberian kapur barus pada bagian tajuk yang petani gunakan.
Dan penyakit yang biasa menyerang tanaman blonceng adalah leles yang merupakan akibat serangan cendawan.
Untuk mengatasi penyakit leles petani bisa melakukan penyemprotan fungisida yang sesuai dengan dosis yang tepat.
Penggunaan fungisida yang berlebihan mampu untuk merusak lingkungan area tanaman yang petani gunakan untuk budidaya blonceng.
Baca Juga : Buah dan Sayuran Menguntungkan Usaha Budidaya Tanaman