Organisme Pengganggu Tanaman Rugikan Petani
Sektor pertanian merupakan lini penting dalam setiap peradaban karena menghasilkan bahan pangan nabati yang berkualitas. Sehingga, budidaya tanaman merupakan salah satu usaha pertanian yang penting dan perlu petani lakukan dengan baik dan benar.
Budidaya tanaman sendiri merupakan jenis usaha pertanian yang tidak selalu menguntungkan bagi petani sebagai pelaku usaha pertanian. Hal ini karena, budidaya tanaman juga memiliki beberapa kendala yang menjadi tantangan berat bagi para petani dan pelaku usaha pertanian.
Beberapa kendala yang sering petani hadapi dalam proses membudidayakan tanaman adalah cuaca, lingkungan, hingga ketersediaan air. Selain itu, terdapat satu lagi kendala yang seringkali menyebabkan kerugian bagi petani, yaitu organisme pengganggu tanaman.
Organisme pengganggu tanaman merupakan sekumpulan makhluk hidup yang menghambat pertumbuhan budidaya tanaman. Bahkan, organisme pengganggu tanaman bisa menjadi sumber masalah dan menyebabkan kerugian besar bagi para petani.
Beberapa jenis organisme pengganggu tanaman yang seringkali menyerang usaha budidaya tanaman meliputi gulma, hama, hingga jamur. Setiap jenis organisme pengganggu tanaman memiliki kontribusi besar dalam menghambat dan bahkan merusak budidaya tanaman.
Tanaman gulma merupakan organisme pengganggu tanaman yang berasal dari jenis tumbuhan liar yang tidak diharapkan tumbuh di lahan pertanian. Pertumbuhan gulma mampu menghambat proses pertumbuhan budidaya tanaman di lahan pertanian.
Hama tanaman merupakan organisme pengganggu tanaman yang berasal dari beberapa jenis kelompok hewan seperti serangga. Serangan hama tanaman mampu membuat tanaman rusak dan beberapa diantaranya mampu menyebarkan penyakit tanaman yang berbahaya.
Jamur atau cendawan adalah organisme yang seringkali tumbuh subur saat musim hujan dan lingkungan budidaya yang memiliki kelembaban tinggi. Selain itu, serangan jamur atau cendawan pada budidaya tanaman berpotensi merusak dan membuat tanaman mati layu.
Kesimpulannya, organisme pengganggu tanaman merupakan salah satu kendala para petani dalam membudidayakan tanaman di lahan pertanian. Sehingga, petani perlu mencari solusi terbaik seperti cara pemakaian Gramoxone herbisida untuk mengendalikan gulma contohnya.
Baca Juga : Hama Tanaman, Gangguan Meresahkan Usaha Budidaya Tanaman
Tanaman Gulma Sedot Nutrisi Petani Rugi
Organisme pengganggu tanaman menjadi kendala bagi setiap petani membudidayakan tanaman pangan, salah satunya adalah gulma. Gulma sendiri merupakan jenis tanaman yang mampu tumbuh dimana saja dan lahan pertanian menjadi salah satu tempatnya.
Definisi dari tanaman gulma merupakan jenis tanaman pengganggu yang tumbuh liar pada lahan pertanian yang petani gunakan untuk budidaya tanaman. Pertumbuhan gulma di lahan pertanian berawal dari benih atau biji gulma yang terhempas oleh angin maupun hujan.
Selain itu, peralatan pertanian seperti cangkul, sekop, maupun alat bajak juga bisa menjadi perantara untuk perpindahan biji gulma. Sehingga, para petani perlu membersihkan alat-alat pertanian setiap selesai menggunakannya.
Benih atau biji gulma yang sudah tersebar selanjutnya akan tumbuh dengan sendirinya memanfaatkan nutrisi yang tersedia. Sehingga, para petani perlu mencabut setiap gulma yang tumbuh ketika proses pengolahan lahan pertanian.
Walaupun sudah petani bersihkan selama proses pengolahan lahan pertanian, gulma bisa kembali tumbuh dalam beberapa waktu. Hal tersebut biasa terjadi saat masa-masa pertumbuhan awal budidaya tanaman.
Pada masa awal pertumbuhan bibit tanaman kondisi lahan pertanian penuh dengan nutrisi karena proses pemupukan dasar. Sehingga, potensi pertumbuhan gulma menjadi lebih besar dan hanya tinggal menunggu sampai gulma benar-benar tumbuh.
Tanaman gulma mampu tumbuh lebih cepat karena daya serap nutrisinya yang mungkin 2 kali lebih cepat dari tanaman utama. Selain itu, terdapat beberapa jenis gulma yang mengeluarkan senyawa dari akarnya dan membuat pertumbuhan tanaman utama melambat.
Sehingga, petani bisa mengalami kerugian apabila pertumbuhan gulma dibiarkan begitu saja dan tidak ada tindakan serius. Beberapa cara bisa petani lakukan seperti rutin melakukan penyiangan atau belajar cara pemakaian Gramoxone herbisida untuk gulma.
Sehingga, lahan pertanian yang petani gunakan untuk usaha budidaya tanaman bisa terbebas dari tanaman gulma. Selain itu, nutrisi tanaman yang petani berikan dari proses pemupukan bisa tanaman serap maksimal dan menghasilkan pertumbuhan yang berkualitas.
Baca Juga : Tanaman Gulma Potensi Merugikan Bagi Petani Indonesia