Terong Hitavi F1 Tahan Virus – Panah Merah

Terong, Benih Terong, Bibit Terong, Tanaman Terong, Terong Hitavi, Terong Hitavi F1, Panah Merah, East West Seed, Cap Panah Merah, Budidaya Terong, Antivirus, Antivirus Terbaik, Lmga Agro, Toko Pertanian
Cara Menyemai Bibit Terong Hitavi dalam Polybag
Terong, Benih Terong, Bibit Terong, Tanaman Terong, Terong Hitavi, Terong Hitavi F1, Cara Semai Bibit Terong, Semai Terong Hitavi, Panah Merah, East West Seed, Cap Panah Merah, Budidaya Terong, Antivirus, Antivirus Terbaik, Lmga Agro, Toko Pertanian
Persemaian Benih Terong Hitavi F1
  1. Polybag yang kita gunakan berukuran 40 x 50 cm, media yang kita gunakan adalah campuran tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 3 : 1. Media campuran tersebut kita masukkan polybag dan diamkan selama 2 hari.

  2. Setelah media siap, buat lubang tanam sedalam 5 – 10 cm dan benih dapat masukkan dengan hati-hati dan tutup tanah kembali.

  3. Satu polybag kita isi satu benih. Bibit yang siap tanam pada lahan tetap adalah yang berumur 25 – 30 hari setelah semai.

Persiapan Cara Menanam Terong Hitavi Panah Merah

Selama menyiapkan bibit pada persemaian, kita dapat melakukan persiapan lahan penanaman.

Awali dengan pembajakan sekali untuk membalik lapisan tanah bawah ke atas begitu sebaliknya.

Selanjutnya tanah kita airi dengan cara leb secara merata. Penggenangan kita lakukan selama 3 – 5 jam.

Pupuk dasar menggunakan pupuk kandang 15 kg/10 m² dan dolomit 10 – 15 kg/ 10 m² ( bila pH tanah asam ).

Setelah pupuk kandang tersebar merata, maka tambahkan pupuk urea 2,5 kg/ 10 tanaman, SP-36 3 kg/ 10 tanaman, KCl 1,5 kg/ 10 tanaman. Jika menggunakan pupuk NPK dosisnya 3 kg/ 10 tanaman.

Setelah pupuk dicampurkan dengan tanah, barulah kita buat bedengan berberbentuk single row, yaitu satu baris satu tanaman.

Jarak antar lubang adalah 75 cm dan selanjutnya bedengan tutup mulsa hitam perak.

Baca Juga : Tanam Terong Hitavi Panen Bebas Virus

Penanaman Terong Hitavi Yang Baik
  1. Bibit yang bisa kita tanam adalah yang berumur 25 hari setelah semai. Bibit yang kita pilih yaitu telah muncul 3 helai daun sempurna, telah mencapai tinggi ± 7,5 cm.

  2. Penanaman kita lakukan sore hari setelah sebelumnya bedengan kita genangkan untuk memudahkan pemindahan dan masa adaptasi pertumbuhan awal.

  3. Bibit terpilih kita tanam pada lubang tanam yang anda buat sebelumnya yang kedalamannnya 10 – 15 cm. Untuk mencegah serangan hama, dapat menggunakan insektisida berbahan aktif karbofuran.

  4. Waktu tanam yang ideal saat musim kering tetapi air cukup tersedia.  Pilih bibit yang normal. Tanam bibit secara tegak lalu tanah sekitarnya kita padatkan. Siram lubang tanam hingga cukup basah.

Perawatan Tanaman Terong Hitavi
  1. Melakukan penyulaman terhadap tanaman yang tidak normal, mati atau terserang hama dan penyakit. Penyulaman dapat anda lakukan maksimal sampai berumur 15 hari.

  2. Pemasangan ajir kita lakukan sedini mungkin agar tidak menggangu dan merusak sistem perakaran. Ajir/turus/lanjaran kita buat dari bambu atau kayu yang panjangnya 80 – 100 cm dan lebarnya 2 – 4 cm. Ajir kita tancapkan satu tanaman satu ajir, dan ikatkan batang/cabang pada ajir.

  3. Penyiangan kita lakukan terhadap rumput liar atau gulma pada sekitar tanaman dengan cara cabut. Penyiangan kita lakukan saat tanaman berumur 15 dan 60 – 75 hari setelah tanam.

  4. Pemangkasan kita lakukan terhadap tunas-tunas liar yang tumbuh mulai dari ketiak daun pertama. Bunga pertama yang tumbuh juga kita pangkas. Pemangkasan bertujuan untuk merangsang tunas-tunas baru dan pertumbuhan bunga agar lebih produktif dan segera tumbuh.

  5. Pemupukan susulan kita lakukan saat berumur 21 hari setelah tanam. Pupuk yang kita berikan yaitu ZA 2,5 – 3 g/ tanaman, SP-36 2,5 – 3 g/ tanaman, KCl 1 – 1,5 g/ tanaman.

  6. Pupuk kita berikan pada pinggir tanaman, berjarak 10 cm dari pangkal batang.

  7. Pupuk susulan ke-2 kita berikan saat berumur 50 hari setelah tanam. Pupuk yang diberikan adalah NPK Grand S-15 sebanyak 8 – 10 g/ tanaman.

  8. Pupuk susulan terakhir kita berikan saat panen kedua. Pupuk yang diberikan adalah NPK Grand S-15 sebanyak 10 gram/ tanaman.

Hama-Hama Tanaman Terong
  • Kumbang daunEpilachna spp. ) menyerang permukaan daun dengan meninggalkan bekas gigitan pada bagian  bawah. Serangan berat dapat merusak semua jaringan daun hingga tinggal tulan-tulang daunnya saja. Pengendalian dengan mengumpulkan lalu kumbang kita musnahkan, mengatur waktu tanam, dan bila perlu menggunakan insektisida yang sesuai.

  • Kutu DaunAphis spp. ) meneyerang dengan cara menghisap cairan sel terutama pada bagian pucuk atau pada daun-daun yang masih muda. Sehingga daun yang terserang menjadi tidak normal, keriput, keriting atau menggulung. Aphis  spp. merupakan vektor/ pembawa virusnya. Pengendaliannya dengan mengatur waktu tanam dan pergiliran tanaman. Jika populasi Aphis spp. banyak dapat kita kendalikan menggunakan insektisida tipe racun kontak, atau racun sistemik. Dapat juga menggunakan insektisida botani dengan menggunkan ekstrak bawang putih, cara ini tidak banyak berpengaruh pada penyemprotan ke-2 dan seterusnya.

  • TungauTetranychus spp. ) menyerang hebat pada musim kemarau, dengan cara menghisap cairan sel tanaman hingga tampak bintik merah sampai kecoklatan dan hitam pada permukaan atas atau bawah. Pengendalian menggunakan insektisida sistemik.

  • Ulat TanahAgrotis ipsilon ) aktif pada senja atau malam hari, menyerang tanaman yang masih muda hingga terkulai dan roboh. Saat siang sulit menemukan ulat Agrotis karena bersembunyi. Pengendalian dengan cara anda kumpulkan dan musnahkan atau menggunakan insektisida pada pukul 17.00 atau pagi sebelum pukul 05.00. Menggunakan insektisida tipe racun perut. Jika menggunakan insektisida kontak sebaiknya pada malam hari saat ulat muncul dan cukup penerangan.

  • Ulat GrayakSpodoptera litura F. ) menyerang dengan cara merusak dan memakan daun hingga berlubang. Pengendalian dengan mengatur waktu tanam dan pergiliran tanaman, mengumpulkan ulat dan insektisida bila perlu.

  • Ulat BuahHelicoverpa armigera Hubn. ) menyerang buah dengan cara menggigit dan melubanginya, hingga buah menjadi rusak dan mudah busuk. Pengendalian yaitu ulat kita kumpulkan dan musnahkan, buah yang terkena anda buang, melakukan pergiliran tanaman dan waktu tanam serta sanitasi kebun.

Penyakit-Penyakit Tanaman Terong
  • Layu Bakteri. Penyebabnya Pseudomonas solanacearum yang dapat hidup lama dalam tanah. Serangan hebat terjadi saat suhu udara cukup tinggi. Gejala serangan terjadinya layu pada seluruh tanaman secara tiba-tiba. Pada dasarnya serangan bakteri ini bersifat lokal yaitu pada pembuluh angkut/ xylem. Namun karena menyerang pada akar/leher akar hingga menghambat aliran unsur hara dan air dari tanah menuju daun dan akibatnya terjadi kelayuan tanaman yang bersifat sistemik. Pengendalian dengan mengatur jarak tanaman agar tidak terlalu lembab, melakukan pergiliran tanaman dan tidak menanam tanaman dari suku Solanaceae berdekatan yang dapat memperparah serangan. Bila perlu gunakan bakterisida.

  • Busuk Buah. Penyebab : jamur Phytophtora sp. Phomopsis vexans, Phytium sp. Gejala serangan berupa bercak coklat yang basah pada buah hingga buah membusuk. Pengendalian menggunakan Fungisida.

  • Bercak Daun. Penyebab :  jamur Cercospora sp. Alternaria solani. Gejala serangan adanya bercak kelabu, kecoklatan atau berwarna hitam pada permukaan daun.

  • Antraknose. Penyebab : jamur Gloesforium melongena. Gejala serangan adanya bercak melekuk dan bulat pada buah lalu membesar berwarna coklat dengan titik-titik hitam.

  • Busuk Leher Akar. Penyebab : Sclerotium rolfsii. Gejala yaitu pangkal batang yang membesar dan berwarna coklat.

  • Rebah Semai. Penyebab : Rhizoctonia solani dan Phythium spp. Gejala serangan yaitu batang bibit muda yang kebasah-basahan, mengkerut, dan akhirnya roboh lalu mati. Pengendalian dengan menggunakan varietas tahan virus seperti benih terong Hitavi F1, mengatur jarak tanam agar tidak terlalu lembab, melakukan pergiliran tanaman, perbaikan drainase dan mencabut tanaman.

Baca Juga : Katalog Produk Benih Terong

Panen Tanaman Terong Hitavi
TERONG HITAVI F1, BENIH TERONG HITAVI, BIBIT TERONG HITAVI, TERONG HITAVI LMGA AGRO, CARA MENANAM TERONG HITAVI
Benih Terong Hitavi F1

Panen tanaman terong Hitavi bisa mulai kita lakukan pada umur 52 – 53 hari setelah tanam.

Kriteria buah yang layak kita panen yaitu daging belum keras, warna buah mengkilap, ukuran buah tidak terlalu besar ataupun terlalu kecil.

Panen tanaman terong Hitavi dapat kita lakukan 2x seminggu dengan total dalam 1 musim melakukan 8x panen.

Hasil terong Hitavi F1  mencapai 21 buah per tanaman. Setelah panen ke-8, produksi mulai menurun baik kualitas dan kuantitasnya.

Demikian ulasan kami tentang cara menanam terong, budidaya terong, perawatan terong hingga panen terong.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *