Berikut deskripsi mengenai melon Action Orange F1.
-
Melon Action Orange F1 merupakan jenis tanaman melon hibrida. Dengan pertumbuhan tanaman melon kuat dan tegap serta kami anjurkan menggunakan lanjaran untuk perambatan tanaman. Cocok anda tanam pada lokasi daerah dataran rendah hingga menengah pada saat musim kemarau.
-
Tanaman melon Action Orange F1 memiliki bentuk daun orbiculari dengan ukuran daun 18 cm x 23 cm, berwarna hijau dan permukaannya berbulu. Diameter batang tanamannya 1 cm, berwarna hijau. Bunga tanaman melon ini berwarna kuning dan umur mulai berbunga pada 22 HST.
-
Buah melon Action Orange F1 berbentuk bulat oval, dengan kulit buah berwarna hijau, daging buah berwarna orange. Kulit buah berjaring penuh dan tebal. Rasa buah manis dengan kadar gula ± 13 % brix dan aroma buah sedang. Daging buahnya memiliki ketebalan 3 – 4 cm dengan berat buah rata-rata 2,3 kg. Bagian buah yang dapat kita konsumsi sekitar 94 gr per 100 gr buahnya.
-
Usia panen tanaman melon Action Orange F1 pada ± 65 hari setelah pindah tanam. Dengan potensial hasil panen mencapai ± 42 ton/ha. Kebutuhan benih melon 500 – 550 gram/ha dengan jarak tanam melon 50 x 60 cm. Daya simpan untuk buah melon selama 9 hari.
-
Tanaman melon Action Orange seragam, tahan terhadap virus gemini dan penyakit kresek (Downy mildew). Untuk perawatan budidaya melon mengunakan pestisida. Tersedia kemasan benih melon action orange berat bersih 30 gram, sebanyak ± 550 biji.
Budidaya Melon Action Orange F1 Yang Baik dan Benar
Syarat tumbuh pada budidaya melon Action Orange F1
Untuk mendapatkan hasil budidaya melon action orange F1 yang maksimal dan berkualitas, kita membutuhkan lahan dan kondisi yang baik.
Untuk menanam melon kita membutuhkan lahan dengan ketinggian 200 – 700 mdpl, suhu mencapai 25 – 30 derajat celsius.
Dengan curah hujan mencapai 1.500 – 1.700 mm/tahun dan kelembaban udara pada 50 – 80 %.
Pengairan dan penyiraman tanaman melon diperhatikan mengingat jenis tanaman melon ini cocok kita tanam pada musim kemarau.
Unsur pH tanah yang kita butuhkan antara 6 – 7 dan kaya kandungan bahan organik.
Olah Lahan Dan Persemaian Saat Budidaya melon Action Orange F1
Pengolahan Lahan Tanam pada budidaya melon Action Orange F1
Persiapkan lahan, gemburkan dengan cangkul atau bajak. Buat bedengan ukuran tinggi 30 cm – 50 cm, lebar 1 m – 2 m, panjang mengikuti lahan tanam.
Buat jarak antar bedengan 50 – 100 cm. Apabila kondisi lahan pH kurang dari 5, campurkan dolomit 2 ton/ha.
Lakukan pemupukan dasar dengan pupuk kandang yang sudah matang 15 – 20 ton/ha, campurkan pula pupuk kimia ZA 375 kg/ha, KCL 375 kg/ha, SP-36 250 kg/ha. Kemudian lahan kita diamkan selama 3 – 5 hari.
Pasang mulsa plastik pada bedengan 2hari sebelum tanam bibit melon Action orange.
Usahakan gunakan mulsa hitam perak, dengan bagian hitam pada bawah menghadap tanah. Buat lubang tanam menggunakan pelubang mulsa dalam 1 bedengan kita buat 2 jalur deretan lubang tanam.
Jarak tanam melon atau jarak lubang tanam antar jalur 60 cm, jarak lubang tanam antar lubang tanam dalam 1 jalur 50 – 60 cm.
Persemaian benih melon pada budidaya melon Action Orange F1
Persiapkan benih melon Action orange, rendam pada air hangat selama 6 – 8 jam. Pada saat merendam bisa anda tambahkan pestisida untuk menjaga bibit agar tidak terkena hama dan penyakit.
Setelah itu angkat benih dan tiriskan pada atas kain yang sudah kita basahi, biarkan 1 – 2 hari hingga muncul tunas.
Jaga kelembapan kain apabila mengering segera percikkan air agar tetap basah.
Setelah muncul kecambah, pindahkan bibit tanaman melon Action orange pada tray semai atau polybag yang sebelumnya sudah kita beri media.
Tanam bibit melon tersebut sedalam 3 – 5 cm pada komposisi media semai berupa tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 2:1.
Tempatkan media persemaian pada lokasi yang tidak terpapar sinar matahari dan tidak terkena air hujan secara langsung.
Pelihara selama 10 – 15 hari atau hingga tumbuh 3 – 5 helai daun dan jaga kelembaban media dengan menyemprotkan air apabila media semai mengering.
Pengolahan lahan tanam hingga siap tanam kita sesuaikan jadwalnya dengan pertumbuhan bibit pada media semai.
Sehingga bisa bersamaan antara bibit siap kita pindahkan dengan lahan tanam siap tanam.