Jual Benih Bengkoang Murah Berkualitas Terbaik

7. Pembumbunan

Lakukan proses pembumbunan bengkoang jika tanah pada sekitar bengkoang tergerus

• Pengendalian Hama Dan Penyakit

Hama dan penyakit selalu mengintai dalam budidaya tanaman, tak terkecuali dengan bengkuang.

Hama dan penyakit dalam budidaya bengkoang terdiri dari beberapa jenis. Beberapa hama dan penyakit yang bisa menyerang dalam budidaya bengkuang yaitu :

1. Lalat Putih

Lalat putih merupakan jenis lalat yang memiliki tubuh sangat lunak dan memiiki sayap berwarna putih.

Hama ini menyerang tanaman dengan cara menghisap cairan dalam sel daun.

Jika serangan lalat putih tidak segera kita atasi maka akan menyebabkan daun menjadi keriting, layu dan kering sehingga pada akhirnya perlahan – lahan akan mati.

Untuk mengatasi serangan hama lalat putih, cara yang bisa anda lakukan yaitu menjaga kebersihan lahan tanam, melakukan rotasi tanaman, serta melakukan penyemprotan insektisida sesuai dengan dosis.

2. Bercak Daun

Penyakit bercak daun merupakan penyakit yang disebabkan oleh serangan cendawan Cercospora Capsici.

Cendawan Cercospora Capsici mampu menyebar melalui air hujan, angin, alat pertanian, maupun hama vector saat masih berbentuk spora.

Gejala serangan penyakit bercak daun antara lain seperti muncul bercak – bercak pada tunas, daun menggulung dan kering, serta pada bagian tepi daun terdapat bercak tidak beraturan.

Untuk mengendalikan penyakit bercak daun, caranya bisa dengan melakukan pemangkasan bagian tanaman yang terserang dan membakarnya, melakukan rotasi tanaman, menjaga kebersihan lahan tanam, serta melakukan aplikasi insektisida sesuai dengan dosis.

3. Tikus

Tikus atau Muridae merupakan salah satu famili dari hewan pengerat berordo Rodentia.

Hewan ini bisa kita temui dengan mudah pada lingkungan sekitar, dan menjadi salah satu organisme pengganggu pada hampir banyak Negara.

Hewan ini berkembang biak dengan cara melahirkan. Setiap tahun tikus betina mampu melahirkan beberapa kali.

Rata – rata usia hidupnya kurang dari 2 tahun, tetapi memiliki kecenderungan tingkat reproduksi tinggi dan bisa meningkat dengan drastis, tetapi juga bisa menurun dengan drastis jika sumber makanannya telah habis.

Bengkoang yang terserang hama tikus akan memiliki ciri – ciri seperti daun yang habis dan batangnya rusak dimakan oleh tikus.

Untuk mengatasi serangan hama tikus, caranya bisa dengan melakukan pengasapan pada sarang tikus, memasang perangkap tikus, menggunakan predator alami, serta mengaplikasikan penggunaan racun tikus sesuai dengan dosis

4. Uret

Uret merupakan fase larva dari kumbang. Hama ini biasanya sering dijumpai pada sekitar sisa – sisa sampah maupun dalam tanah yang kaya akan kandungan bahan organik. Selain itu, uret juga banyak ditemui di dalam batang pohon.

Hama uret memiliki ciri – ciri seperti memiliki tubuh berwarna coklat kemerahan, panjang tubuh ± 12,5 – 14 mm, dan bersifat polifag (menyerang lebih dari 1 tanaman).

Siklus hidup hama uret dimulai saat kumbang betina mulai bertelur. Kumbang betina bertelur dan meletakkan telurnya dalam tanah dengan kedalaman 5 hingga 20 cm.

Setelah itu telur akan menetas menjadi larva (uret). Fase ini berlangsung selama 7 bulan.

Setelah itu, larva akan memasuki periode istirahat selama ± 40 hari, dan akan memasuki fase pupa selama 2 bulan. Kemudian uret pun akan berubah menjadi kumbang dewasa.

Untuk mengatasi serangan hama uret, caranya bisa dengan melakukan rotasi tanaman, membersihkan lahan tanam dari sisa tanaman dan gulma, menangkap dan membakar hama uret, serta melakukan aplikasi insektisida sesuai dengan dosis.

5. Antraknosa

Penyakit antraknosa atau patek merupakan jenis penyakit tumbuhan yang bisa dengan mudah kita temui pada banyak tanaman, tak terkecuali dengan tanaman bengkoang. Penyakit ini disebabkan oleh serangan cendawan Colletotrichum sp.

Serangan penyakit antraknosa akan semakin parah jika terjadi pada musim hujan. Genangan air yang banyak dan kondisi yang lembab semakin memudahkan penyebaran cendawan ini.

Jamur Colletorrichum sp. akan semakin berkembang pada suhu di bawah 32° C dan tingkat kelembaban di atas 90 persen. Cendawan akan bertahan hidup pada sisa – sisa tanaman yang telah terinfeksi, dan ada dalam tanah.

Jamur akan memproduksi spora dimana spora tersebut hidup pada bagian ranting dan daun.

Pada awal musim hujan spora kecil akan banyak diproduksi dan menyebar melalui percikan air hujan.

Pada umumnya, penyakit antraknosa bisa menyerang semua bagian tanaman. Fase serangan penyakit ini bisa terjadi baik pada saat tanaman dalam fase vegetatif maupun fase generatif.

Gejala tanaman yang terserang penyakit antraknosa antara lain yaitu terdapat bercak melingkar berbentuk cekung berwarna coklat.

Perkembangannya bercak tersebut akan meluas dan menyebabkan umbi bengkoang menjadi busuk.

Untuk mengatasi serangan penyakit antraknosa, caranya bisa dengan melakukan rotasi tanaman, menjaga kebersihan lahan tanam, memusnahkan tanaman yang terserang, serta melakukan aplikasi fungisida sesuai dengan dosis

• Panen Bengkoang

Proses pemanenan bengkoang bisa anda lakukan setelah bengkoang berumur 4 bulan. Potensi hasil panennya berkisar antara 500 – 600 kg untuk sekali panen.

Cara pemanenannya yaitu dengan memotong batang lalu membongkar guludan menggunakan cangkul dengan hati – hati. Lakukan pencangkulan dari tepian guludan agar umbi tidak rusak akibat tercangkul.

Ambil umbi yang telah terlihat lalu bersihkan dengan air agar sisa tanah yang menempel tidak tersisa. Masukkan umbi bengkoang ke dalam karung dan umbi bengkoang pun siap untuk kita pasarkan.

Baca Juga : Menanam Sayur Sukses Berkat Anti Layu Arashi