Jual Benih Cabe Rawit ORI 212 Aura Seed Harga Promo

4. Lalat Buah ( Bactrocera sp. )

Hama lalat buah menyerang buah cabe rawit dengan membuat lubang pada pangkal buahnya. Lalat buah meletakkan telurnya. Telur-telur lalu menetas menjadi larva dan berkembang dalam buah sambil menggerogoti bagian dalam buah hingga busuk.

Buah yang terserang akan menjadi busuk dan gugur sebelum larva menjadi pupa. Jika cabe terbelah, tampak banyak larva di dalamnya.

Pengendalian lalat buah yaitu mengambil dan mengumpulkan buah cabe yang rontok. Lalu petani musnahkan dengan cara pembakaran. Langkah tersebut petani lakukan agar larva dalam buah tidak menjadi pupa.

Pengendalian lalat buah juga bisa menggunakan perangkap lalat buah, tersedia di Toko Pertanian Online LMGA Agro. Semprotkan insektisida Curacron, regent, Santoat, Matador pada pagi hari. Pagi hari daun masih berembun dan lalat belum berkeliaran.

5. Tungau Kuning ( Polyphagotarsonemus latus Banks. )

Tungau kuning menyerang cabe rawit dengan cara menghisap cairan tanaman. Akibatnya pertumbuhan tanaman menjadi tidak normal/abnormal.

Gejala serangan menyebabkan daun tampak menebal, melintir, menyusut dan keriting. Warna daun menjadi kecoklatan. Pada tingkatan parah, daun menjadi rontok.

Cara pengendalian yaitu melakukan rotasi tanaman dan sanitasi lahan. Dapat petani coba dengan menyemprotkan insektisida nabati dari ekstrak tembakau lalu dicampur bawang putih dan sedikit detergen. Penyemprotan dilakukan 2 hari sekali pagi dan sore.

Tiga hari sekali dapat petani semprotkan racun tungau ( akarisida ) seperti Agrimec, Demolish, Pegasus, Bamex, Omite, Mitac atau Samite.

Baca Juga : Tips Dan Kiat Sukses Menanam Cabe Dan Tomat Di Musim Penghujan

6. Penyakit Rebah Semai

Penyakit rebah semai merupakan penyakit awal yang petani hadapi selama budidaya cabe rawit. Karena sesuai namanya, rebah semai terjadi saat proses pembibitan atau persemaian benih. Gejala rebah semai adalah pada bagian pangkal batang dekat akar tampak busuk, menyusut lalu patah. Rebah semai terjadi karena infeksi jamur.

Cara mengatasi rebah semai yaitu menyemprotkan fungisida kontak berbahan aktif karbendazim. Juga menggunakan fungisida sistemik berbahan aktif metalaksil atau dimetomorf.

Pencegahan dengan cara merendam biji benih rawit dalam larutan fungisida sistemik dimetomorf  konsentrasi 1 gram/liter. Cara ini dapat mencegah infeksi jamur pada benih.

7. Penyakit Layu Fusarium

Layu fusarium biasanya menyerang tanaman cabe rawit setelah pindah tanam ke lahan tetap. Penyebabnya adalah infeksi jamur patogen fusarium pada area perakaran tanaman. Menyebabkan tanaman tampak layu pada siang hari dan kembali segar saat sore hari.

Lama kelamaan bila petani biarkan, cabe rawit akan semakin kering, daunnya berguguran lalu tanaman mati. Sampai saat ini, belum ada fungisida baik kontak maupun sistemik terbukti ampuh untuk mengendalikan layu fusarium.

Usaha yang bisa petani lakukan adalah melalui pencegahan. Juga pemakaian aplikasi trichoderma pada pemupukan dasar ( pupuk kandang ).  Lakukan pengocoran trichoderma beberapa hari setelah pindah tanam.

Trichoderma adalah jamur baik dan bersimbiosis dengan akar tanaman. Berfungsi untuk mematikan jamur patogen dalam tanah seperti Fusarium sp. penyebab layu fusarium.

8. Penyakit Layu Bakteri

Layu bakteri menunjukkan gejala sama dengan layu fusarium. Fase layu bakteri sangat cepat. Hanya dalam 3 hari, tanaman menjadi kering dan seluruh daun akan meranggas rontok hingga tanaman mati kering.

Layu bakteri terjadi karena serangan bakteri patogen dalam tanah dan menginfeksi area perakaran tanaman. Lakukan penyemprotan menggunakan bakterisida sistemik berbahan aktif streptomycin. Bakterisida akan bekerja secara sistemik dan mematikan infeksi bakteri  di area perakaran cabe rawit.

9. Penyakit Daun Keriting

Menanam cabe rawit di musim kemarau, petani akan dihadapkan penyakit daun keriting yang mudah menyerang tanaman cabe rawit. Penyebab daun keriting diantaranya tanaman kekurangan nitrogen, serangan kutu daun dan infeksi virus Gemini.

Daun keriting sering terjadi karena serangan kutu daun dan sudah membawa virus Gemini. Daun cabe rawit keriting sulit sekali untuk diobati. Kita hanya bisa melakukan pencegahan. Yaitu mengendalikan hama vektornya seperti  thrips, kutu kebul dan aphids.

Pengendalaikan dilakukan terhadap hama vektornya. Yaitu penyemprotan insektisida berbahan aktif abamektin ataupun dimetoat  minimal 1 minggu sekali.

Baca Juga : Tomat Lentana Buah Besar Hasil Melimpah Dari Cap Panah Merah

10. Penyakit Daun Bulai

Daun bulai ditandai dengan adanya bercak-bercak kuning pada daun cabe rawit. Lama kelamaan bercak akan meluas kemudian daun menjadi keriting atau daun berhenti tumbuh.

Daun bulai ini penyakit tanaman merusak klorofil dan menghambat proses fotosintesis. Sehingga menimbulkan dampak bagi pertumbuhan, perkembangan dan produktivitas cabe rawit.

Penyebab penyakit bulai yang menyerang daun ini adalah virus Gemini. Virus ini ditularkan oleh hama vektornya yaitu aphids, thrips dan kutu kebul. Sehingga perlunya pemilihan benih tahan virus Gemini seperti benih cabe rawit ORI 212 Aura Seed. Memilih benih tahan virus merupakan langkah pencegahan.

Pengendalian dilakukan terhadap hama vektornya. Yaitu menyemprotkan insektisida berbahan aktif abamektin.