TOMAT TAHAN VIRUS LEVANA DARI TAKII SEED

POTENSI KEUNTUNGAN BUDIDAYA TANAMAN TOMAT

Hal ini dapat kita buktikan berdasarkan penelitian dari Badan Pusat Statistik (BPS) yang menyatakan bahwa hasil produksi tanaman tomat dan luas area budidaya tomat berbanding lurus.

Dari total produksi tomat dari tahun 1998 hingga tahun 2013 mengalami peningkatan sebesar 44.8% dengan sentra produksi pada Pulau Jawa. Luas area budidaya tomat pun juga terus meningkat bahkan sampai pada luar Jawa.

Walaupun begitu para petani tomat masih saja memiliki kendala saat budidaya. Gejolak harga tomat yang tak menentu pada pasaran dan serangan virus menjadi penyebabnya. Harga tomat yang tak menentu menyebabkan keuntungan yang petani peroleh juga tak menentu kadang banyak dan terkadang sedikit.

Untuk mencari keuntungan yang tinggi petani bisa menjualnya pada pasar modern tetapi kualitas tomat hasil produksinya harus bisa memenuhi standart pasar modern. Jika tidak tomat nantinya akan pasar kembalikan.

Cara lain untuk mencari keuntungan tinggi, petani bisa menjualnya pada pasar tradisional ataupun menjualnya langsung ke konsumen tanpa perantara. Sedangkan untuk serangan virus, hal ini menjadi masalah utama yang dapat menurunkan hasil produksi tomat.

Virus bahkan bisa mengakibatkan gagal panen yang sangat merugikan bagi petani. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, petani perlu memproduksi tomat yang bagus dan berstandart mutu.

Hal ini dapat terwujud jika petani memperhatikan faktor pemilihan benih tomat sebelum memulai budidaya. Pemilihan benih tersebut dapat melakukannya dengan menggunakan benih tomat unggulan dan tahan virus.