Perkembangan Budidaya Melon
Kita sebut saja beberapa daerah sentra produksi
budidaya melon pada Jawa Timur seperti : Banyuwangi, Lumajang, Jember, Kediri, Blitar, Tulung Agung, Ngawi , Madiun dan Ponorogo. Kota daerah tersebut adalah beberapa yang merupakan
basis petani melon dalam
Budidaya Tanaman melon pada Jawa Timur. Yang akan mengirimkan hasilnya untuk memasok seluruh melon yang ada pada Indonesia. Walaupun saat ini dalam
Budidaya Tanaman Melon ada kabar menggembirakan dengan berkembangnya secara luasan penanaman pada daerah Jawa Tengah dan Luar Jawa.
Seiring dengan penambahan jumlah orang dan luasan penanam melon yang ada pada sentra produksi ternyata mendatangkan permasalahan baru dalam lingkup Budidaya Tanaman Melon ini. Yaitu perkembangan Populasi dan Variasi Hama dan Penyakit Tanaman Melon yang menyerang tanaman petani.
Hal ini karena setelah area lahan tersebut digunakan untuk Budidaya Tanaman Melon serta petani mulai menikmati manfaat buah melon untuk meningkatkan taraf hidup keluarga, banyak petani yang tidak menyadari bahwa dalam Budidaya Tanaman melon ini membutuhkan daerah dan lokasi baru serta pola tanam yang baik dan benar. Sehingga permasalahan Hama dan Penyakit tidak menjadi endemik yang menakutkan dan merugikan bagi kelangsungan Budidaya tanaman melon.
Secara kajian Ilmu dalam Budidaya tanaman dan mengelola lingkungan kita tetap harus juga menjaga keseimbangan Ekosistem. Sehingga memerlukan biaya untuk perawatan tanaman melon tidak tinggi dan petani terhindar dari permasalahan Hama dan Penyakit.
Menanam Melon
Menanam melon membutuhkan pengetahuan dan kearifan petani dalam tata kelola lingkungan. Sehingga kelangsungan, kemudahan dan daya dukung lingkungan semakin kita dapat dalam Budidaya Tanaman Melon ini.
Menanam melon saat ini pada beberapa daerah dan orang ada yang menggunakan dengan sistem Hidroponik. Dengan tujuan bahwa kontrol terhadap lingkungan Mikro tanaman lebih mudah melakukannya.
Hidroponik melon ini mulai banyak yang melakukannya namun demikian sekala budidaya masih cenderung dalam jumlah kecil. Dan tentukan penggunaan benih melon dan bidikan untuk pasar nya adalah khusus. Sehingga harga jual tetap bisa tinggi dan bisa balik modal.
Dari Hidroponik melon ini juga menghasilkan buah yang lebih bersih dan cantik. Namun demikian Hidroponik Melon ini pada Indonesia masih membutuhkan biaya yang besar sehingga cara Budidaya Melon seperti ini belum banyak pengembangannya pada masyarakat secara umum.
Konsumsi Melon biasa secara langsung yaitu memakannya dalam bentuk buah segar. Namun juga ada yang mengolah untuk menjadikan Jus Melon, Es Buah Melon, Es Melon campur dengan buah lain atau saat ini juga sedang berkembang terapi penyakit dengan konsumsi Buah Melon.
Beberapa manfaat buah melon untuk kesehatan kita antara lain adalah untuk : Mencegah Stroke, Menjaga kesehatan Jantung Manusia, Nutrisi untuk kulit, Memperbaiki pencernaan dan yang tidak kalah penting adalah melon berfungsi juga untuk mencegah serangan kanker.
Pada kesempatan ini saya akan sedikit mengulas permasalahan perkembangan
hama dan
penyakit yang saat ini lagi Trend dikalangan petani melon dan bahkan sudah menyebabkan kegagalan dibanyak petani melon yaitu serangan Virus (
Kutu kebul ) dan penyakit becak daun ( kresek ) yang biasanya muncul di musim penghujan.
Adanya serangan Hama dan Penyakit ini solusi dan pemecahan secara Budidaya sudah pernah saya ulas dan bahas secara detail. Pembaca semua bisa buka di web site kami di www.lmgaagro.web.id.
MELINDO 14 BENIH MELON HIBRIDA CAP KAPAL TERBANG
Salah satu caranya adalah dengan menanam varietas tanaman melon yang tahan serangan virus dan Bercak Daun ( Jamur ). Melon yang memenuhi kedua syarat tersebut ( tahan Virus dan Bercak Daun ) adalah melon temuan varietas baru yang diproduksi perusahaan benih Nasional PT. Bisi International ( Cap Kapal Terbang ) yaitu melon Hibrida MELINDO 14.
Petani melon pada sentra produksi melon Jawa Timur dan Jawa Tengah sudah banyak menanam dan memBudidayakan Melon F1 MELINDO 14. Petani pada Jawa Tengah dan Jawa Timur sudah banyak yang membuktikan dan sukses Budidaya Tanaman Melon MELINDO 14 ini sampai panen dengan sukses bisa melewati permasalahan keriting daun karena Virus dan bebas serangan BERCAK daun.
Hasil pengamatan secara langsung pada lahan baik pada persemaian, petani dan pedagang melon terhadap benih dan tanaman melon tahan virus dan becak daun F1 MELINDO 14 dapat diutarakan sebagai berikut :
- Melon tahan Virus dan bercak daun MELINDO 14 bisa dan cocok tanam pada daerah dataran rendah sampai menengah
- Bisa membuahkan Melon F1 MELINDO 14 sekitar 2 – 3 buah per tanaman ( berat 2.5 Kg/Buah ). Dengan asumsi petani sudah menguasai cara Budidaya tanaman melon dengan baik dan benar
- Melon Tahan Bercak Daun Hibrida MELINDO 14 mempunyai struktur daun tebal dan keras. Sehingga tahan apabila banyak terserang Kutu Kebul ( White Fly ) dan Bercak Daun saat melakukan Budidaya Tanaman pada musim penghujan
- Melon kebal Virus Hibrida MELINDO 14 masih bisa panen dengan baik saat tanam pada daerah sentra serangan Virus ( kutu kebul ). Pada saat tanaman Varietas lain tidak bisa bertahan atau hidup cuma 3 – 4 minggu ( Gagal Panen )
- Vigor tanaman Melindo 14 kuat sehingga mudah dalam pemeliharaan
- Aplikasi ZPT ( Ethepon )perlu ketrampilan dan ukuran yang pas. Sehingga buah tidak menjadi lunak di bagian pantat buah
- Dapat melakukan panen pada umur 78 HST
- Tersedia dalam kemasan 550 Butir / Sachet
- Kebutuhan benih Melon Hibrida Melindo 14 adalah 45 Sachet / Ha
Belanja Online Benih Melon Melindo 14 F1 Murah Di LMGA AGRO
Demikian sekilas info tentang melon Tahan Virus dan Bercak daun Hibrida ( F1 ) MELINDO 14 yang hasil produksi oleh PT. Bisi International. Yang pemasarannya menggunakan Brand Cap Kapal Terbang. Semoga tulisan dan sharing pengetahuan dan Informasi ini bisa bermanfaat bagi pembaca semua.