PENYIANGAN
Lakukan penyiangan pada waktu tanaman berumur 2-3 minggu setelah tanam dan atau tergantung pertumbuhan rumput kebun. Penyiangan yaitu dengan cara mencabut rumput liar atau membersihkan dengan menggunakan alat kored.
PEMANGKASAN / PEREMPELAN
Perlu melakukan pemangkasan daun maupun ujung batang untuk kacang panjang yang terlalu rimbun dan biasanya melakukan pemangkasan sampai 4-5 cabang samping terbawah. Karena tanaman yang terlalu rimbun dapat menghambat pertumbuhan bunga.
PEMUPUKAN
Dosis pupuk makro saat menanam Kacang Panjang adalah sebagai berikut: Waktu | Dosis Pupuk Makro (per ha) |
ZA (kg) | SP-36 (kg) | KCl (kg) |
Dasar | 100 | 200 | 250 |
Umur 45 hari | 50 | 100 | 75 |
TOTAL | 150 | 300 | 325 |
Catatan : Atau sesuai rekomendasi setempat.
Pemberian pupuk pada tanaman melalui lubang pupuk yang terletak pada kiri dan kanan lubang tanam dan pemberian Jumlah pupuk untuk satu tanaman tergantung dari jarak tanam.
Perlu mempersiapkan pupuk untuk daun seperti Fitomic, Multi KP, Vitaflora dan KNO3 dan berikan dengan cara sebagai berikut yaitu untuk tangki 14 Liter ambil Fitomic 1 Tutup, Multi KP 3 Sendok Makan, KNO3 1 Sendok Makan. Sebelumnya beri 2 botol Vitaflora (20cc) pada pupuk Fitomic dan kemudian kocok secara merata. Berikan 1-2 minggu sekali semenjak tanaman berumur 2 minggu, dengan cara penyemprotan terkena daun bagian bawah 75 %. Apabila sudah mulai petik maka dapat menambahkan aplikasi pupuk Fitomic, Multi KP, Vitaflora dan KNO 3 dengan cara menyiramkan pada lubang pupuk yang jaraknya 10-15 Cm dari pangkal pohon dengan Interval seminggu sekali. Penerapan aplikasi ini bertujuan agar Kacang Panjang tetap lebat dan banyak buahnya.
PENGAIRAN
Pada fase awal pertumbuhan benih hingga tanaman muda, lakukan penyiraman rutin setiap hari dan untuk pengairan berikutnya tergantung pada musim.
PENGELOLAAN HAMA DAN PENYAKIT
1. Lalat kacang (Ophiomya phaseoli Tryon)
Gejala serangan lalat kacang yaitu terdapat bintik-bintik putih sekitar tulang daun, pertumbuhan tanaman yang terserang terhambat dan daun berwarna kekuningan, pangkal batang terjadi perakaran sekunder dan membengkak. Pengendaliannya dengan cara pergiliran tanaman yang bukan dari famili kacang-kacangan dan penyemprotan dengan STOPPER + CRUMBLE.
2. Kutu daun (Aphis cracivora Koch)
Gejala kutu daun yaitu pertumbuhan menjadi lambat karena hama mengisap cairan sel tanaman dan penurunan hasil panen dan kutu bergerombol pada pucuk tanaman serta berperan sebagai vektor virus. Pengendalianya dengan rotasi tanaman dengan tanaman bukan famili kacang-kacangan dan penyemprotan SAMITE + PROMECTIN 3. Ulat grayak (Spodoptera litura F.)
Gejala serangan ulat grayak yaitu daun menjadi berlubang dengan ukuran tidak pasti dan terjadi serangan berat pada musim kemarau, juga menyerang polong. Pengendaliannya dengan kultur teknis, rotasi tanaman, penanaman serempak, Semprot dengan Stopper 4. Penggerek biji (Callosobruchus maculatus L)
Gejala penggerek biji yaitu rusaknya biji menjadi berlubang-lubang, hancur sampai 90% akibat serangannya. Pengendaliannya dengan membersihkan dan memusnahkan sisa-sisa tanaman tempat persembunyian hama dan beri perlakukan minyak jagung 10 cc/kg biji pada benih kacang panjang.
5. Ulat bunga( Maruca testualis)
Gejala serangan ulat bunga yaitu larva menyerang bunga yang sedang membuka, kemudian memakan polong. Pengendaliannya dengan rotasi tanaman dan menjaga kebersihan kebun dari sisa-sisa tanaman serta menyemprotnya dengan Stopper + Crumble.
6. Penyakit Antraknose ( jamur Colletotricum lindemuthianum )
Gejala penyakit antraknose yaitu serangan dapat teramati pada bibit yang baru berkecamabah, semacam kanker berwarna coklat pada bagian batang dan keping biji. Pengendaliannya dengan rotasi tanaman, perlakuan benih sebelum proses tanam dengan ARASHI dan membuang rumput-rumput dari sekitar tanaman. 7. Penyakit mozaik ( virus Cowpea Aphid Borne Virus/CAMV).
Gejala penyakit mozaik yaitu pada daun-daun muda terdapat gambaran mosaik yang warnanya tidak beraturan dan penyakit ini tertularkan oleh vektor kutu daun. Pengendaliannya dengan menggunakan benih sehat dan bebas virus, menyemprot vector kutu daun dan mencabuti serta membakar tanaman yang terserang. Juga dapat mengendalikan dengan menggunakan aplikasi Samite + Winder + Promectin.
8. Penyakit sapu ( virus Cowpea Witches-broom Virus/Cowpea Stunt Virus.)
Gejala penyakit sapu yaitu pertumbuhan tanaman terhambat, ruas-ruas (buku-buku) batang sangat pendek, tunas ketiak memendek dan membentuk “sapu”. Penyakit ditularkan kutu daun. Pengendaliannya sama dengan pengendalian pada penyakit mosaik.
9. Layu bakteri ( Pseudomonas solanacearum )
Gejala penyakit layu bakteri yaitu tanaman mendadak layu dan serangan berat menyeabkan tanaman mati. Pengendaliannya dengan merotasi tanaman, melakukan perbaikan drainase dan mencabut tanaman yang mati serta menggunakan ARASHI pada awal tanam. PANEN DAN PASCA PANEN
– Ciri-ciri polong siap untuk panen adalah ukuran polong telah maksimal, mudah mematahkannya dan biji-biji dalam polong tidak menonjol. Waktu panen yang paling baik yaitu pada pagi atau sore hari pada umur tanaman siap panen 3,5 – 4 bulan.
– Untuk cara memanen pada tanaman kacang panjang tipe merambat yaitu dengan memotong tangkai buah dengan pisau tajam.
– Selepas panen, lakukan pengumpulan polong kacang panjang pada tempat penampungan, kemudian disortasi. Selanjutnya ikat polong kacang panjang dengan bobot maksimal 1 kg dan siap untuk memasarkannya.
Demikian pengalaman dari Menanam Kacang Panjang ini kami tulis dan tuangkan. Apabila ada yang kurang jelas dan ada yang mau konsultasi serta membutuhkan Benih yang saya sebutkan tadi ( Kacang Panjang Maraton, Blirik, Janges, Katrina,Parade Tavi, Kanton Tavi, Puspita 06, Doi ) dan Cara Budidayanya, silakan memghubungi toko Online LMGA AGRO ( Dealer, Agen, Distributor resmi ) CPBudi melalui Telp. 082 141 747 141 atau SMS/WA : 0812 5222 117, manapun anda berada kami siap membantu dan mengirim sampai tujuan.