Jual Harga Acrobat 50 WP Murah Yang Menjadi Favorit Para Petani

Contoh Penyakit Pada Tanaman Yang Bisa Menghambat Pertumbuhannya

Ketika melakukan kegiatan budidaya pada lahan tanam, petani perlu memperhatikan adanya penyakit berbahaya yang menyerang ke tanaman.

Serangan penyakit berbahaya pada tanaman bisa menghambat proses pertumbuhannya, bahkan pada serangan yang berat bisa membuat kematian dari tanaman budidaya.

Oleh sebab itu, petani perlu memperhatikan adanya penyakit yang menyerang tanaman serta mampu menghambat fase perkembangannya dan bisa menyerang saat budidaya.

Pada bawah ini adalah beraneka contoh penyakit pada tanaman, yang bisa menghambat proses pertumbuhannya serta mampu menyerang ketika budidaya.

Bulai

Bulai merupakan suatu penyakit penting pada tanaman jagung yang bisa terjadi akibat patogen berupa cendawan atau jamur.

Penyakit bulai bisa terjadi akibat beberapa spesies cendawan dari genus Peronosclerospora, dengan yang paling umum pada Indonesia adalah Peronosclerospora maydis.

Gejala penyakit bulai pada tanaman adalah, daun yang terinfeksi akan menunjukkan  garis atau bercak berwarna kuning hingga putih.

Tanaman yang terinfeksi seringkali mengalami hambatan pertumbuhan, menunjukkan gejala seperti kerdil atau tidak dapat berkembang dengan baik.

Pada permukaan bawah daun yang terinfeksi dapat muncul lapisan cendawan berwarna putih yang merupakan sporangium atau struktur reproduksi jamur.

Dalam serangan yang berat, perkembangan tongkol jagung juga terganggu, menghasilkan tongkol yang kecil dan biji yang tidak berkembang.

Siklus penyakit bulai adalah, bermula saat spora cendawan yang menginfeksi tanaman jagung muda lewat stomata atau luka kecil pada daun.

Jika sudah masuk ke jaringan tanaman, cendawan berkembang biak dan menyebar pada dalam daun, yang menghasilkan gejala – gejala khas.

Sporangia yang terbentuk pada permukaan bawah daun dapat terlepas dan menyebar ke tanaman lain melalui angin atau air.

Untuk mengendalikan penyakit bulai, petani bisa memakai varietas tanaman yang tahan penyakit, merotasi tanaman dengan rutin.

Selalu menjaga kebersihan lahan pertanian dan aplikasi fungisida dengan dosis serta cara pemakaian yang harus sesuai.

Busuk Daun

Busuk daun adalah salah satu penyakit yang sering menyerang berbagai jenis tanaman, termasuk tanaman hortikultura seperti tomat dan kentang.

Penyakit ini bisa terjadi akibat patogen yang tergolong dalam kelompok Oomycetes, khususnya Phytophthora infestans.

Gejala awal dari penyakit ini biasanya muncul sebagai bintik kecil berwarna coklat atau hitam pada daun, yang kemudian berkembang menjadi bercak besar.

Pada kondisi lembab, bagian bawah daun yang terinfeksi seringkali terlihat lapisan putih tipis yang terdiri dari sporangium dan sporangiofor dari patogen.

Batang tanaman yang terinfeksi akan menunjukkan bercak – bercak gelap yang menyebabkan layu hingga pada akhirnya mati.

Pada tanaman tomat, gejala busuk daun bisa menyebar ke buah, menyebabkan buah membusuk dan menunjukkan bercak- berair yang mengering dan menjadi hitam.

Siklus penyakit busuk daun bermula saat spora dari Phytophthora infestans menginfeksi tanaman lewat stomata atau luka kecil pada daun.

Setelah masuk ke jaringan tanaman, patogen tumbuh dan berkembang biak, menyebabkan sel – sel dari tanaman menjadi rusak dan mati.

Pada permukaan daun atau batang, sporangia yang terbentuk mampu terbawa oleh angin atau air hujan, dan menyebar pada tanaman lainnya.

Untuk mengendalikan penyakit busuk daun, petani bisa memakai varietas tanaman yang tahan penyakit, membersihkan bekas tanaman yang terinfeksi.

Merotasi tanaman dengan rutin, menjaga sirkulasi udara pada sekitar tanaman dan pemakaian fungisida, yang dosisnya harus petani awasi.

Antraknosa

Antraknosa merupakan suatu penyakit  tanaman yang bisa terjadi akibat beberapa spesies cendawan dari genus Colletotrichum.

Penyakit ini menyerang berbagai jenis tanaman, termasuk sayuran, buah – buahan, dan tanaman hias, serta dapat menyebabkan kerusakan signifikan terhadap hasil panen.

Gejala penyakit antraknosa secara umum adalah, pada bagian daun akan tumbuh bintik kecil dengan warna hitam atau coklat. Bintik tersebut dapat membesar serta mengakibatkan daun gugur.

Batang tanaman yang terinfeksi menunjukkan bercak hitam atau coklat yang bisa meluas dan menyebabkan kerusakan pada jaringan batang.

Pada bagian buah, gejala antraknosa berupa bercak kecil yang berwarna coklat gelap atau hitam. Bercak ini bisa membesar dan menyebabkan buah membusuk.

Siklus penyakit bermula saat spora cendawan menginfeksi tanaman melalui luka atau bukaan alami seperti stomata. Kondisi lembab dan hangat akan mempercepat infeksi.

Jika sudah masuk ke jaringan tanaman, cendawan tumbuh dan berkembang biak, mengakibatkan kerusakan pada jaringan tanaman.

Sporangia yang terbentuk pada jaringan yang terinfeksi akan terbawa oleh angin atau air hujan ke tanaman lain, yang dapat menularkan infeksi.

Untuk mengendalikan penyakit antraknosa, petani bisa memakai varietas tanaman yang tahan penyakit, selalu merotasi tanaman dengan rutin.

Membuang bekas tanaman yang terinfeksi, menjaga kebersihan lahan tanam dan aplikasi fungisida dengan dosis yang tepat.

Baca Juga : Jual Fungisida Untuk Busuk Batang Cabe Terbukti Paling Ampuh