Jual Harga Furadan 1 Kg Murah Dapat Menjaga Tanaman Dari Hama

Jenis Hama Yang Bisa Menyerang Tanaman Ketika Budidaya

Serangan hama berbahaya pada tanaman akan memberikan dampak buruk pada fase perkembangan tanaman, yang umumnya terhambat dan terganggu.

Dengan masa pertumbuhan dari tanaman yang menjadi terganggu serta terhambat, bisa berefek pada penurunan hasil panen secara drastis serta kualitasnya cenderung buruk.

Maka dari itu, petani perlu untuk mengawasi jenis hama tanaman, yang dapat menyerang saat proses budidaya, supaya bisa memusnahkannya segera.

Jika petani dengan segera menumpas hama yang menyerang tanaman, keadaannya akan aman, sehingga tanaman akan mampu tumbuh maksimal.

Berikut adalah berbagai jenis hama, yang mampu menyerang selama proses budidaya dan dapat menghambat masa pertumbuhannya.

Penggerek Batang

Penggerek batang adalah suatu kelompok hama yang merusak tanaman, dengan cara melubangi serta merusak jaringan batang tanaman.

Kerusakan tersebut dapat menyebabkan turunnya produksi bahkan kematian tanaman jika tidak segera petani tangani.

Hama penggerek batang mencakup beberapa jenis serangga, seperti larva kumbang (Coleoptera), ngengat (Lepidoptera), dan beberapa jenis lalat (Diptera).

Contoh spesifiknya adalah penggerek batang padi (Scirpophaga incertulas), penggerek batang tebu (Chilo sacchariphagus), serta penggerek batang jagung (Ostrinia furnacalis).

Siklus hidup hama penggerek batang biasanya melibatkan tahapan telur, larva, pupa, dan dewasa.

Tahap larva adalah yang paling merusak karena mereka mampu melubangi serta memakan bagian dalam batang.

Larva penggerek batang mampu melubangi serta memakan jaringan dalam batang tanaman, mengganggu aliran nutrisi dan air.

Hal tersebut mampu menyebabkan batang patah atau roboh, terutama pada tanaman seperti padi, jagung, dan tebu.

Kerusakan oleh penggerek batang dapat mengurangi produksi tanaman secara signifikan karena terganggunya masa fotosintesis dan transportasi nutrisi.

Lubang dari larva penggerek batang dapat menjadi pintu masuk bagi patogen lain seperti jamur dan bakteri, yang menyebabkan penyakit tambahan pada tanaman.

Gejala serangan dari hama ini adalah, adanya lubang pada batang, yang membuat batang menjadi layu serta patah.

Kehadiran serbuk atau kotoran pada sekitar lubang batang juga merupakan indikasi aktivitas penggerek.

Untuk mengendalikan hama penggerek batang, petani bisa membasmi bagian tanaman yang terinfeksi, memakai musuh alami hama ini.

Menggunakan varietas tanaman yang dapat tahan hama, merotasi tanaman dengan rutin, serta memakai insektisida dengan dosis yang tepat.

Wereng

Wereng adalah suatu hama yang mampu menyerang pada tanaman, terutama pada tanaman padi.

Serangan wereng dapat mengakibatkan kerusakan langsung pada tanaman serta menjadi vektor untuk berbagai penyakit tanaman merugikan.

Terdapat beberapa jenis wereng yang umum menjadi hama tanaman, seperti wereng batang coklat (Nilaparvata lugens) serta wereng hijau (Nephotettix virescens).

Wereng dewasa biasanya berukuran kecil yaitu hanya sekitar 3 – 5 mm, dengan warna tubuh bervariasi tergantung jenisnya.

Hama wereng batang coklat, misalnya, memiliki warna coklat gelap, sedangkan wereng hijau berwarna hijau cerah.

Wereng mampu untuk menghisap cairan dari bagian dalam tanaman, terutama dari bagian batang dan daun.

Ini dapat menyebabkan tanaman menjadi kering, kuning, dan mati, yang terkenal sebagai gejala hopperburn.

Serangan wereng yang berat akan menyebabkan kerusakan parah pada tanaman dan mengurangi produktivitas panen secara signifikan.

Wereng juga menjadi vektor utama untuk berbagai penyakit virus pada tanaman, seperti virus tungro pada padi, yang menyebabkan penurunan produksi secara drastis.

Daun tanaman yang terserang wereng biasanya menunjukkan gejala menguning dan mengering, terutama pada sekitar titik serangan.

Untuk mengendalikan hama wereng, petani harus menumpasnya secara manual, memakai perangkap cahaya, memanfaatkan varietas tanaman yang tahan hama.

Melakukan pemupukan dan pengairan dengan sesuai serta mengaplikasikan insektisida dengan dosis dan cara pemakaian yang tepat.

Ulat Grayak

Ulat grayak atau Spodoptera litura merupakan salah satu hama penting yang mampu untuk menyerang pada tanaman.

Hama ini terkenal karena sifatnya yang sangat merusak serta mampu untuk menyebar dengan sangat cepat.

Serangan hama ulat grayak dapat terjadi pada berbagai jenis tanaman, termasuk tanaman pangan, hortikultura serta tanaman hias.

Ulat grayak memiliki tubuh yang berbulu dengan warna bervariasi dari hijau, coklat hingga hitam, tergantung tahap perkembangannya. Panjang ulat dewasa dapat mencapai sekitar 3 – 4 cm.

Ulat grayak dapat melalui empat tahap utama dalam siklus hidupnya, yaitu telur, larva, pupa, dan ngengat dewasa.

Tahap larva adalah yang paling merusak, sedangkan ngengat dewasa lebih aktif pada saat malam hari.

Ulat grayak mampu memakan daun tanaman, seringkali memakan seluruh daun kecuali tulang daunnya. Ini akan mengakibatkan defoliasi secara signifikan.

Selain daun, ulat grayak juga mampu menyerang buah dan bunga tanaman, menyebabkan kerusakan yang mengurangi kualitas serta kuantitas hasil panen.

Kerusakan yang terjadi akibat hama ulat grayak bisa mengurangi fotosintesis dan secara signifikan menurunkan produktivitas tanaman.

Untuk mengendalikan hama ulat grayak, petani bisa memusnahkan telur serta larva ulat secara manual, memakai perangkap cahaya.

Memakai musuh alami hama ini, dan menggunakan insektisida dengan dosis dan cara pemakaian yang sesuai.

Baca Juga : Jual Insektisida Virtako Untuk Padi Ampuh Basmi Hama Tanaman