CARA PETANI SUKSES BUDIDAYA WORTEL UNGGUL

wortel, new kuroda, benihCara Petani Sukses Budidaya Wortel Unggul. 08125222117 WA/SMS LMGA AGRO. Tanaman Wortel adalah tumbuhan jenis sayuran umbi yang biasanya berwarna jingga atau putih dengan tekstur serupa kayu.(Rev. 06-11-2021)

Bagian yang dapat kita makan dari wortel adalah bagian umbi atau akarnya. Wortel adalah tumbuhan biennial (siklus hidup 12 – 24 bulan) yang menyimpan karbohidrat dalam jumlah besar untuk tumbuhan tersebut berbunga pada tahun kedua.

Umbi Wortel sangat bermanfaat untuk kesehatan manusia dan dapat dijadikan berbagai macam olahan makanan yang banyak semua lapisan masyarakat sukai. Mulai olahan sebagai Jus Wortel, Sayur Wortel, Nugget Wortel, Salad buah Wortel, Garam dan Merica Wortel, Bubur Wortel, Dodol Wortel, Crepes Wortel DLL.

Bahkan olahan  makanan dengan dasar buah wortel tersebut resep masakan buah  wortel  pengolahannya sudah bisa kita beli pada toko Buku seperti Gramedia dan toko buku sekitar anda.

Penelitian oleh Robertson dkk menunjukkan mereka yang makan 200 g buah wortel mentah setiap hari selama 3 minggu, kolesterolnya turun sebanyak 11%. Begitu juga penelitian yang dilakukan di Harvard University, AS.

Mereka yang makan wortel 5 x seminggu, menurunkan risiko stroke hingga 68%. Sedangkan dari penelitian pada Universitas Brussels diketahui vitamin A yang terkandung dalam wortel dapat mencegah cacat dan kematian akibat stroke. Diperkirakan penurunan kadar kolesterol ini berkat kandungan calcium pectate, jenis serat larut.

Jenis Wortel

Ciri – ciri wortel  berdasarkan bentuk umbinya, buah wortel dibedakan menjadi tiga tipe :

  • Tipe imperator ( ciri – ciri wortel yang umbinya berbentuk bulat panjang dengan ujung runcing),
  • Tipe chantenay ( ciri – ciri wortel umbinya berbentuk bulat panjang dengan ujungnya tumpul),
  • Untuk Tipe nantes ( ciri – ciri wortel tipe peralihan antara tipe imperator dengan tipe chantenay).

Beberapa Varietas benih tanaman Wortel yang sering di tanam petani dan sudah ada di pasaran saat ini adalah : New Kuroda  ( Takii Seed Jepang ), Pusaka, Ideal, Red Sky, Red Judy ( Known You Seed Taiwan ),  Terracota, Royal cross,  Legend,  Prospector, Yasui, Caroline, All season Cross, Warrior ( Cap Kapal Terbang ) dll

  • Morfologi/Botani
  • New Kuroda

            Wortel digolongkan pada tanaman semusim karena hanya berproduksi satu kali kemudian mati. Tanaman wortel berumur pendek yaitu berkisar 70 -120 hari bergantung pada varietasnya.

Dalam klasifikasi tumbuh-tumbuhan, wortel diklasifikasikan sebagai berikut :

Divisi               : Spermatophyta (tumbuhan berbiji).

Subdivisi         : Angiospermae (biji terdapat dalam buah).

Kelas               : Dicotyledonae (biji berkeping dua atau biji belah).

Ordo                : Umbelliferales

Famili              : Umbelliferae/apiaceae/Ammiaceae

Genus              : Daucus

Spesies            : Daucus carrota L

Wortel berkerabat dekat dengan seledri (Apium graveolens L)

  •    Daun

            Untuk Daun tanaman wortel termasuk daun majemuk, menyirip ganda dua atau tiga dan bertangkai. Daun memiliki anak-anak daun yang berbentuk lanset (garis-garis). Bagian tepi daun bercangap. Setiap tanaman memiliki 5 – 7 tangkai daun yang berukuran agak panjang.

Tangkai daun kaku dan tebal dengan permukaan halus, sedangkan helaian daun lemas dan tipis. Daun berfungsi sebagai tempat fotosintesis untuk menghasilkan zat-zat yang diperlukan untuk pertumbuhan vegetative maupun untuk bagian generative

  •    Batang

        Batang tanaman wortel pendek sehingga hamper tidak Nampak, berbentuk bulat, tidak berkayu, agak keras dan berdiameter 1 – 1.5 cm. Pada umumnya batang berwarna hijau tua.

Batang tanaman tidak bercabang, namun ditumbuhi tangkai-tangkai daun yang berukuran panjang sehingga kelihatan seperti cabang. Batang berfungsi sebagai media translokasi hara dan air dari tanam maupun hasil fotosintesis ke seluruh bagian tanaman.

  •   Akar

     Wortel memiliki akar tunggang dan serabut. Namun dalam pertumbuhannya, akar tunggang akan mengalami perubahan bentuk dan fungsi mejadi tempat penyimpanan makanan sehingga bentuk akar akan berubah menjadi besar, bulat dan memanjang dengan diameter 6 cm dan panjang 30 cm tergantung varietasnya.

Akar tunggang yang membesar inilah disebut umbi wortel. Adapun akar serabut yang menempel pada akar tunggang, menyebar ke samping berwarna kekuning-kuningan (putih gading)

  •  Bunga

            Untuk Bunga tanaman wortel tumbuh pada ujung tanaman, berbentuk payung berganda, berwarna putih atau merah jambu agak pucat. Bunga memiliki tangkai pendek dan tebal.

Kuntum-kuntum bunga terletak pada bidang lengkung yang sama. Bunga wortel yang telah mengalami penyerbukan akan menghasilkan buah dan biji berukuran kecil dan berbul

  • Biji

            Untuk Biji wortel merupakan biji tertutup dan berkeping dua, dapat digunakan untuk perbanyakan tanaman. Biji berbentuk kecoklatan dengan panjang 3 mm dan lebar 1.5 mm. setiap gram benih akan berisi ± 200 biji.

  • Umbi

     Umbi wortel terbentuk dari akar tunggang yang berubah fungsi menjadi tempat penyimpanan cadangan makanan (karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral dan air). Ukuran umbi wortel bervariasi bergantung varietasnya.

Umbi yang berukuran besar berdiameter 6.3 cm sedangkan wortel yang berukuran kecil berdiameter 3.5 cm. Berat umbi dapat mencapai 300 g sedangkan yang berukuran kecil mempunyai berat 100 g.

  • Syarat Tumbuh
1. Tanah

            Sifat fisik yang tanah perlukan untuk budidaya wortel adalah tanah yang memiliki tekstur struktur tanah yang baik. Jenis tanah yang sesuai adalah andosol, alluvial, regosol dan latosol yang kebanyakannya terdapat pada dataran tinggi, namun tidak menutup kemungkinan pada dataran rendah dapat kita usahakan.

Derajat keasaman tanah yang sesuai untuk budidaya wortel adalah 5.5 – 6.5. Tanah dengan topografi/tingkat kemiringan kurang dari 30% masih dapat kita anggap layak untuk budidaya wortel, sedangkan pada kemiringan atas 30% anggapannya tidak menguntungkan.

2.  Suhu

            Untuk Suhu sangat berpengaruh terhadap proses metabolisme tanaman baik respirasi, fotosintesis, transpirasi, aktifitas enzim, absorpsi (penyerapan air), hara, pembelahan sel, dll. Suhu optimal yang kita perlukan untuk pertumbuhan dan pembentukan umbi yang normal adalah 15.6 – 21.1 °C.

Namun demikian pada suhu 26 °C dengan ketinggian 500 m dpl, namun produksi umbi kurang memuaskan. Pada suhu yang terlalu tinggi, tanaman wortel akan menghasilkan umbi yang pendek dan kecil-kecil

3.  Curah Hujan

            Keadaan curah hujan memegang peran penting dalam produktifitas tanaman. Curah hujan berkaitan dengan ketersediaan air tanah. Kekurangan air akan menghambat pertumbuhan tanaman sedangkan jika kelebihan air juga tidak baik karena tanaman mudah terserang penyakit.

Daerah yang sesuai untuk budidaya wortel adalah daerah yang memiliki iklim basah (1.5 – 3 bulan kering dalam satu tahun) dan iklim agak basah ( 3 – 4.5 bulan kering dalam 1 tahun). Meskipun demikian tanaman wortel masih toleran terhadap iklim sangat basah ( 0 – 1.5 bulan kering dalam satu tahun).

4.  Kelembaban

            Untuk kelembaban udara yang sesuai bagi pertumbuhan wortel adalah 80 – 90%. Kelembaban yang terlalu tinggi akan merangsang pertumbuhan cendawan penyebab penyakit. Kelembanan yang terlau tinggi juga stomata tertutup sehingga penyerapan CO2 terhambat.

Terbatasnya penyerapan CO2 akan membatasi proses fotosintesis tanaman yang pada gilirannya akan menghambat pertumbuhan tanaman.

5. Intensitas Penyinaran Matahari

         Cahaya matahari merupakan sumber energy dalam proses fotosintesis. Kekurangan sinar matahari menyebabkan proses fotosintesis terganggu sehingga proses pembelahan organ vegetative dan generative terganggu.

Gejala tanaman yang kurang sinar matahari akan menujukan gejala etiolasi sehingga tanaman akan tumbuh memanjang, kurus, lemah dan pucat. Kondisi seperti ini menyebabkan tanaman tidak akan membentuk umbi. Semakin besar energi cahaya matahari yang tanaman dapat terima, semakin besar pula pengaruhnya terhadap kenaikan hasil.

           Semakin besar intensitas cahaya matahari yang tanaman terima, semakin besar pula pengaruhnya dalam mempercepat proses pembentukan umbi dan waktu pembungaan. Untuk kegiatan fotosintesis, tanaman wortel memerlukan penyinaran cahaya matahari penuh selama 9 – 10 jam per hari.

  •  Pembibitan
1. Persyaratan Benih

Untuk mendapatkan hasil yang optimal, sumber benih yang menjadi bibit harus memenuhi syarat sebagai berikut:

  • Tanaman tumbuh subur dan kuat.
  • Bebas hama dan penyakit(sehat).
  • Bentuknya seragam.
  • Dari jenis yang berumur pendek.
  • Berproduksi tinggi.
2.  Penyiapan Benih    

Memperbanyak wortel bisa secara generatif yaitu dengan biji-bijinya. Benih (biji) wortel dapat kita beli pada toko sarana produksi pertanian terdekat.

Atau kalau kesulitan benih bisa menghubungi Toko Pertanian Online LMGA AGRO ( selaku Agen, Dealer, Distributor Resmi ) penyalur benih budidaya Wortel berkualitas dan unggul yang banyak petani tanam.

Tetapi dapat pula membenihkan sendiri, terutama atas jenis/varietas wortel lokal dan non hibrida.

Para petani pada sentra produksi sayuran sudah umum mempraktekan pembenihan (pembijian) / budidaya wortel lokal dengan tahap pekerjaan sebagai berikut :

  • Pilih tanaman wortel yang umurnya cukup tua (± 3 bulan), tumbuhnya subur dan sehat. Bongkar (cabut) tanaman wortel pilihan tadi, kemudian amati umbinya. Umbi wortel yang baik dan sehat jadikan pohon induk, bentuk normal (tidak cacat), warna kulit mengkilap kuning/jingga dan halus.
  • Potong ujung umbi wortel maksimal sepertiga bagian, pangkas tangkai daun bersama daunnya, sisakan 10 cm yang lekat pada umbi.
  • Siapkan lahan untuk kebun pembibitan budidaya wortel dapat bentuk bedengan-bedengan yang terolah sempurna (beri pupuk kandang optimal).
  • Buat lubang tanam dengan alat bantu cangkul/tugal pada jarak tanam 40-60 cm x 40-60 cm.
  • Tanam umbi wortel pada lubang tanam, padatkan tanahnya perlahan-lahan hingga menutup bagian leher batang.
  • Buat alur-alur dangkal pada sepanjang barisan tanaman (umbi) wortel sejauh ± 5 cm dari batang (dalam bentuk lubang pupuk oleh tugal).
  • Lakukakan pemberian pupuk buatan berupa campuran ZA+SP+KCL (1:2:2) sebanyak 10 gr/tanaman, kemudian pupuk tersebut segera tutupi dengan tanah tipis .
  • Peliharaan kebun bibit budidaya wortel selama ± 3 bulan hingga menghasilkan tangkai buah dan biji dalam jumlah banyak.
  • Petik tangkai buah wortel yang sudah tua (kering), lalu jemur hingga kering untuk kita ambil bijinya.
Tata cara penyiapan benih wortel adalah sebagai berikut:
  • Pilih benih wortel yang baik, yakni berasal dari varietas unggul, murni, dan daya kecambahnya tinggi (lebih dari 90%).
  • Gosok-gosokan benih wortel dengan kedua telapak tangan agar benih satu sama lain tidak berlekatan.
3  Teknik Penyemaian Benih

Penaburan biji wortel langsung pada tempat penanaman, dapat kita sebarkan merata pada bedengan atau dengan mencicir memanjang dalam barisan. Jarak barisan paling tidak 15 cm, kemudian kalau sudah tumbuh dapat kita lakukan penjarangan sehingga tanaman wortel itu berjarak 3-5 cm satu sama lain.

Kebutuhan benih untuk penanaman setiap are antara 150-200 gram. Para petani sayuran jarang menggunakan lebih dari 10 kg benih untuk tiap hektar. Biji wortel akan mulai berkecambah setelah 8-12 hari.

4  Pemeliharaan Pembibitan/Penyemaian

Selama masa tanam, pemeliharaan wortel relatif mudah, yakni penyiangan bersamaan dengan pemupukan pada waktu tanaman berumur 1 bulan sejak tanam.

Pupuk yang kita berikan berupa ZA 2 kuintal dan ZK 1 kuintal/hektar kita letakkan sejauh 5 cm dari batangnya. Baik sejajar dengan barisan maupun melarutkannya dalam air untuk kita siramkan pada tanah.

Untuk merangsang pembentukkan umbi yang optimal perlu penunjang berupa pembubunan dan pengguludan sekaligus memperjarang tanaman yang tumbuhnya sangat rapat. Sisakan tanaman yang pertumbuhannya baik dan sehat pada jarak 5-10 cm.

Untuk mengendalikan hama serangga Semiaphis aphid dan S. daucisi penyerang daun serta lalat Psilarosae pelubang umbi wortel perlu penyemprotan insektisida yang sesuai anjuran, misal Folidol 0,2%.

  • Pengolahan media tanam

Areal yang akan kita jadikan kebun wortel, olah tanahnya hingga cukup dalam dan sempurna, kemudian beri pupuk kandang 20 ton/ha, baik tercampur maupun menurut larikan sambil meratakan tanah. Tanah yang telah terolah itu kita ratakan, kemudian buat alur sedalam 1 cm dan jarak antara alur 15-20 cm.

  • Rendam benih wortel dalam air dingin selama 12-24 jam atau dalam air hangat suam-suam kuku (60 derajat C) selama 15 menit. Tujuan dari perendaman benih adalah mempercepat proses perkecambahannya.
  • Tiriskan benih wortel dalam suatu wadah, misal tampah hingga menjadi cukup kering. Benih wortel sudah siap untuk tanam (sebarkan) pada lahan kebun.

Idealnya mempersiapkan dalam bentuk bedengan-bedengan selebar 100 cm dan langsung membuat alur-alur/larikan jarak 20 cm, hingga siap tanam. Biarkan tanah mengering karena angin selama minimal 15 hari, agar kelak keadaan tanah benar-benar matang.

  • Pembentukan Bedengan

Olah tanah untuk kedua kalinya dengan cangkul hingga struktur tanah bertambah gembur.

Buat bedengan-bedengan dengan ukuran lebar 120-150 cm, tinggi 30-40 cm, jarak antar bedengan 50-60 cm dan panjang tergantung pada keadaan lahan.

  •  Pengapuran

Lakukan pengapuran bila pH tanah asam pada bawah 5 dengan cara menaburkan bahan kapur seperti Calcit, Dolomit atau Zeagro 1 secara merata pada permukaan tanah. Berikan dosis kapur pada kisaran antara 0,75-10,24 ton/ha.

Campurkan kapur dengan lapisan tanah atas (top soil) sambil membalikannya hingga benar-benar merata. Bila tidak turun hujan, tanah yang telah terkapur sebaiknya sirami (airi) hingga cukup basah.  

  • Pemupukan

Sebarkan pupuk kandang yang telah matang (jadi) sebanyak 15-20 ton/ha pada permukaan bedengan, kemudian campurkan dengan lapisan tanah atas secara merata. Pada tanah yang masih subur (bekas kubis atau kentang), pemberian pupuk dapat kita tiadakan. Ratakan permukaan bedengan hingga tampak datar dan rapi.

  •  Teknik penanaman

Penentuan Pola Tanaman.

Cangkul tanah kebun sedalam 30-40 cm dan gemburkan. Setelah itu buat bedengan tanaman selebar kurang lebih 100 cm dan buat guritan dengan jarak kurang lebih 20 cm.

Pembuatan Lobang Tanam.

Olah tanah sedalam 30-40 cm hingga strukturnya gembur dengan menggunakan traktor/bajak dan alat cangkul.

Cara Penanaman.

Tata cara penanaman (penaburan) benih wortel melalui tahap-tahap sebagai berikut:

  • Sebarkan (taburkan) benih wortel secara merata dalam alur-alur/garitan-garitan yang tersedia.
  • Tutup benih wortel dengan tanah tipis sedalam 0,5-1 cm.
  • Buat alur-alur dangkal sejauh 5 cm dari tempat benih arah barisan (memanjang) untuk meletakkan pupuk dasar. Berikan jenis pupuk berupa campuran TSP ± 400 kg (± 200 kg P2 O5/ha) dengan KCl 150 kg (± 75 kg K2O/ha).
  • Sebarkan pupuk tersebut secara merata, kemudian tutup dengan tanah tipis.
  • Tutup tiap garitan (alur) dengan dedaunan kering atau pelepah daun pisang selama 7-10 hari untuk mencegah hanyutnya benih wortel oleh percikan (guyuran) air sekaligus berfungsi menjaga kestabilan kelembaban tanah. Setelah benih wortel tumbuh pada permukaan tanah, penutup tadi segera buka kembali.

Pemeliharaan Tanaman

  • Penjarangan dan Penyulaman

Lakukan penjarangan tanaman wortel pada saat tanaman berumur 1 bulan setelah tanam. Tujuan penjarangan adalah untuk memperoleh tanaman wortel cepat tumbuh dan subur, sehingga hasil produksinya dapat tinggi.

  • Penyiangan

Rumput-rumput liar (gulma) yang tumbuh disekitar kebun merupakan pesaing tanaman wortel dalam kebutuhan air, sinar matahari, unsur hara dan lain-lain, sehingga harus disiangi. Waktu penyiangan biasanya saat tanaman wortel berumur 1 bulan, bersamaan dengan penjarangan tanaman dan pemupukan susulan.

Cara menyiangi yang baik adalah membersihkan rumput liar dengan alat bantu kored/cangkul. Bersihkan rumput liar yang tumbuh dalam parit agar tidak menjadi sarang hama dan penyakit. Gemburkan tanah sekitar barisan tanaman wortel, kemudian timbunkan ke bagian pangkal batang wortel agar kelak umbinya tertutup oleh tanah. 

  • Pembubunan

Pendangiran melakukannya pada saat umur tanaman 1 bulan, yaitu pada saat tanaman akan membentuk umbi, terutama sehabis hujan. Saat pendangiran ini lakukan juga pembubunan.

  • Pemupukan

Penggunaan jenis pupuk yang untuk pemupukan susulan adalah urea atau ZA. Dosis pupuk yang adalah urea 100 kg/ha atau ZA 200 kg/ha. Waktu pemberian pupuk susulan lakukan bersamaan dengan kegiatan penyiangan, yakni pada saat tanaman wortel berumur 1 bulan.

Cara pemupukan yang baik adalah dengan menyebarkan secara merata dalam alur-alur atau garitan-garitan dangkal atau masukkan ke dalam lubang pupuk (tugal) sejauh 5-10 cm dari batang wortel, kemudian segera tutupi dengan tanah dan sirami atau airi hingga cukup basah.

  •  Pengairan dan Penyiraman

Pada fase awal pertumbuhannya, tanaman wortel memerlukan air yang memadai, sehingga perlu menyirami (mengairi) secara kontinue 1-2 kali sehari, terutama pada musim kemarau.

Bila tanaman wortel sudah tumbuh besar, maka dapat mengurangi pengairan. Hal penting yang harus kita perhatikan adalah agar tanah tidak kekeringan.

  • Waktu Penyemprotan Pestisida

Pengendalian secara kimiawi dapat dilakukan dengan menggunakan insektisida Furadan 3 G atau Indofuran 3 G pada saat tanam atau semprotkan Raydent 40 EC dan lain-lain pada konsentrasi yang sesuai anjuran.

5 Hama dan Penyakit Tanaman

1. Ulat tanah (Agrotis ipsilon Hufn.)

Sebutan untuk hama ini adalah uler lutung (Jawa) atau hileud taneuh (Sunda) dan “Cutworms” (Inggris). Serangga dewasa berupa kupu-kupu berwarna coklat tua, bagian sayap depannya bergaris-garis dan terdapat titik putih. Stadium hama yang merugikan tanaman adalah ulat atau larva.

Ciri: ulat tanah adalah berwarna coklat sampai hitam, panjangnya antara 4-5 cm dan bersembunyi dalam tanah. Gejala: ulat tanah menyerang bagian pucuk atau titik tumbuh tanaman wortel yang masih muda.

Akibat serangan, tanaman layu atau terkulai, terutama pada bagian tanaman yang hama rusak. Pengendalian non kimiawi: lakukan dengan mengumpulkan ulat pada pagi atau siang hari dari tempat yang tercurigai bekas serangannya untuk segera bunuh. Menjaga kebersihan kebun dan pergiliran tanaman.

Pengendalian kimiawi: dengan menggunakan insektisida Furadan 3G atau Indofuran 3G pada saat tanam atau semprotkan Hostathion 40 EC dan lain-lain pada konsentrasi yang sesuai anjuran.

2.  Kutu daun (Aphid, Aphis spp.)

Ciri: kutu daun dewasa berwarna hijau sampai hitam, hidup berkelompok pada bawah daun atau pada pucuk tanaman. Gejala: menyerang tanaman dengan cara mengisap cairan selnya, sehingga menyebabkan daun keriting atau abnormal.

Pengendalian: mengatur waktu tanam secara serempak dalam satu hamparan lahan untuk memutus siklus hidupnya.

3. Lalat atau magot (Psila rosae)

Gejala: stadium hama yang sering merusak tanaman wortel adalah larvanya. Larva masuk ke dalam umbi dengan cara menggerek atau melubanginya.

Pengendalian: pergiliran tanaman dengan jenis yang tidak sefamili atau semprotkan insektisida Decis 2,5 EC dan lain-lain dengan dosis sesuai anjuran.

Penyakit Tanaman Wortel

1.  Bercak daun Cercospora

Penyebab: cendawan (jamur) Cercospora carotae (Pass.) Solheim. Gejala: pada daun-daun yang sudah tua timbul bercak-bercak berwarna coklat muda atau putih dengan pinggiran berwarna coklat tua sampai hitam.

Pengendalian: (1) disinfeksi benih dengan larutan fungisida yang mengandung tembaga klorida satu permil selama 5 menit; (2) pergiliran tanaman dengan jenis lain yang tidak sefamili; (3) pembersihan sisa-sisa tanaman dari sekitar kebun; (4) penyemprotan fungisida yang mangkus dan sangkil seperti Dithane M-45 0,2%.

2.  Nematoda bintil akar

Penyebab: mikro organisme nematoda Sista (Heterodera carotae). Gejala: umbi dan akar tanaman wortel menjadi salah bentuk, berbenjol-benjol abnormal.

Pengendalian: melakukan pergiliran tanaman dengan jenis lain yang tidak sefamili, pemberaan lahan dan penggunaan nematisida seperti Rugby 10 G atau Rhocap 10 G.

3. Busuk alternaria

Penyebab: cendawan Alternaria dauci Kuhn. Gejala: Pada daun terjadi bercak-bercak kecil, berwarna coklat tua sampai hitam yang terkelilingi oleh jaringan berwarna hijau-kuning (klorotik). Pada umbi ada gejala bercak-bercak tidak beraturan bentuknya, kemudian membusuk berwarna hitam sampai hitam kelam.

Pengendalian: lakukan dengan cara yang sama seperti pada Cercospora.

6.  Panen dan Pasca Panen

                 -Panen Budidaya Wortel

Wortel dapat panen setelah 100 hari tergantung dari jenisnya. Pemanenan tidak boleh terlambat karena umbi akan semakin mengeras (berkayu) sehingga konsumen tidak menyukai. Lakukan cara pemanenan dengan jalan mencabut umbi beserta akarnya.

Untuk memudahkan pencabutan sebaiknya gemburkan tanah dahulu. Sebaiknya lakukan pemanenan pada pagi hari agar dapat segera memasarkannya.

Ciri dan Umur Panen

Ciri-ciri tanaman wortel sudah saatnya masa panen adalah sebagai berikut:

  • Tanaman wortel yang telah berumur ± 3 bulan sejak sebar benih atau tergantung varietasnya. Varietas Ideal dapat panen pada umur 100-120 hari setelah tanam (hst). Varietas New Kuroda 100-105 HST, Varietas Red Judy 107 HST.
  • Ukuran umbi telah maksimal dan tidak terlalu tua. Panen yang terlalu tua (terlambat) dapat menyebabkan umbi menjadi keras dan berkayu, sehingga kualitasnya rendah atau tidak laku dalam pemasaran. Demikian pula panen terlalu awal hanya akan menghasilkan umbi berukuran kecil-kecil, sehingga produksinya menurun (rendah).

Khusus bila memanen pada umur muda atau “Baby Carrot” dapat melakukannya dengan kriteria sebagai berikut:

  1. Umur panen sekitar 50-60 hari setelah tanam.
  2. Ukuran umbi sebesar ibu jari tangan, panjangnya antara 6-10 cm dan diameternya sekitar 1-2 cm.
Cara Panen

Cara panen budidaya wortel relatif gampang, yaitu dengan mencabut seluruh tanaman bersama umbinya. Tanaman yang baik dan lakukan pemeliharaan secara intensif, maka dapat menghasilkan umbi antara 20-30 ton/hektar.

                    –  Pascapanen

Pengumpulan

Kumpulkan seluruh rumpun (tanaman) wortel yang usai panen pada suatu tempat yang strategis, misalnya pada pinggir kebun yang teduh, atau pada gudang penyimpanan hasil.

Penyortiran dan Penggolongan

a) Pilih umbi yang baik sambil memisahkan umbi yang rusak, cacat, atau busuk secara tersendiri.

b) Klasifikasikan umbi wortel yang baik berdasarkan ukuran dan bentuknya yang seragam.

Penyimpanan

Simpan hasil panen budidaya wortel dalam wadah atau ruangan yang suhunya dingin dan berventilasi baik.

Pengemasan dan Pengangkutan
  1. Ikat umbi wortel menjadi ikatan-ikatan tertentu sehingga praktis dalam pengangkutan dan penyimpanannya.
  2. Potong sebagian tangkai daun untuk menyisakannya sekitar 15-20 cm.
  3. Angkut hasil wortel ke pasar dengan menggunakan alat angkut yang tersedia pada daerah setempat.

Demikian tulisan Cara sukses Budidaya wortel tersebut saya sampaikan. Apabila ada pembaca yang mau menanyakan lebih lanjut dan menbutuhkan Benih Wortel New Kuroda dan Red Judy Original pabrikan bisa menghubungi Toko Pertanian Online terpercaya LMGA AGRO ( selaku Agen, Distributor, Dealer, Resmi ). Silakan hubungi CP Budi melalui Telp. 082 141 747 141 atau SMS/WA : 0812 5222 117.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *